Moriz dan Gavin sekarang sedang berpelukan diatas ranjang, Gavin mengelus lengan Moriz yang terasa keras karena Moriz memakai baju tanpa lengan
"Sayang" panggil Moriz dengan membuka matanya perlahan
"Hm?"
"Kalo kakak ajak kamu nikah kamu mau ga?" Tanya Moriz dengan menatap Gavin
Gavin yang merasa ini pembicaraan serius pun bangkit dari tidurnya dan juga mengajak Moriz untuk duduk
"Bukannya aku nolak, tapi apa ga terlalu cepat kak?" Tanya gavin pada Moriz
Moriz memainkan jari Gavin kemudian menatap pria manisnya itu "mungkin kita memang belum bertemu lama, tapi kita sudah mengenal lama" 'mengenal' yang di maksud Moriz adalah saat mereka menjadi temen online
"Sebenarnya aku sudah siap menikah kak, t-tapi aku masih takut" balas Gavin dengan menundukkan kepalanya
Ya... Ketika kamu melihat rumah tangga orang tuamu yang hancur di depan matamu sendiri dan juga mantan calon suami mu yang berselingkuh, pasti membuatmu takut untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius
Moriz tahu ketakutan Gavin, apalagi di lihat dari raut wajahnya yang sangat jelas, membuat Moriz ingin selalu menjaga pria manis itu
Moriz tersenyum tipis, mengangkat dagu Gavin agar menatapnya "sayang, izinkan aku untuk menjadi obat setiap lukamu, aku tau kamu tak sepenuhnya percaya padaku. Tapi aku akan buktikan bahwa ga semua laki-laki itu seperti ayah dan mantanmu"
"A-apa aku bisa mempercayai kakak?"
Moriz menganggukkan kepalanya dan menatap mata Gavin dalam "kamu boleh mencobanya, apa kamu mau?" Tanya Moriz pada Gavin
Gavin menganggukkan kepalanya pelan dengan air mata yang mengalir, dirinya dengan cepat memeluk Moriz
Hug!
"Sssttt jangan nangis lagi sayang" Moriz menepuk pelan punggung Gavin agar pria manis itu berhenti menangis
"Hikss.. makasih, makasih kakak udah Dateng di hidup aku hiks" bisik Gavin membuat Moriz tersenyum tipis
Moriz melonggarkan pelukannya, menangkup pipi Gavin untuk menghapus air matanya "let's be together for a long time baby?" Gavin menganggukkan kepalanya dan kembali memeluk Moriz
Cukup lama Gavin menangis di pelukan Moriz hingga Gavin melepaskan pelukannya dan menatap Moriz dengan mata yang masih berkaca-kaca
"Hiks kakak" panggil Gavin yang masih sesenggukan
"Kenapa hm?" Moriz menyingkirkan poni Gavin yang mulai memanjang dan menusuk matanya
"Laper hiks pengen mam" rengek Gavin dengan bibir yang mengerucut
Moriz tertawa pelan melihatnya. Mencubit pipi bulat Gavin untuk menyalurkan rasa gemasnya
"Aaaa hiks sakit" Gavin kembali menangis karena ulah pacarnya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENDIPITY -mewgulf- (END)
Teen FictionLAPAK BXB! TOLONG JANGAN SALAH LAPAK! Terkadang, kita mencintai seseorang dengan begitu rupa hingga tidak menyisakan ruang sedikitpun bagi yang lain. Hingga kita lupa akan bahagianya diri kita sendiri. Seperti Gavin, si pria manis yang terlalu menc...