LAPAK BXB! TOLONG JANGAN SALAH LAPAK!
Terkadang, kita mencintai seseorang dengan begitu rupa hingga tidak menyisakan ruang sedikitpun bagi yang lain. Hingga kita lupa akan bahagianya diri kita sendiri.
Seperti Gavin, si pria manis yang terlalu menc...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"sayang.." panggil Moriz dengan lembut. Mereka kini masih berada di parkiran mall karena pria manis itu terus memeluk Moriz
"Mau cerita hm?" Moriz mengelus pelan punggung pria nya ynag duduk di pangkuan, sesekali mengecup pundak Gavin agar Gavin merasa nyaman
"A-ayah" gumam Gavin dengan pelan
Moriz baru menyadari bahwa chrys adalah ayah kandung dari Gavin. Dan pria itu juga yang menyebabkan Gavin memiliki trauma
"Ssstt.. tenang ok?" Moriz berusaha menenangkan Gavin yang mulai terisak kecil
"Hikss.. kangen sama hiks ayah" ucap Gavin dengan pelan
Memang Gavin terakhir kali bertemu dengan ayahnya waktu di pengadilan. Dan baru kali ini dia bertemu ayahnya kembali
Rasanya Gavin ingin memeluk ayahnya itu, tapi rasa kecewa Gavin lebih besar, semua memori saat dulu bunda dan ayahnya bertengkar hebat kembali muncul di pikiran Gavin
Takut, itu yang Gavin rasakan. Dia butuh seseorang di saat dirinya seperti ini. Dan beruntungnya dia memiliki Moriz
"Jangan nangis.. jangan takut, ada aku sayang, aku akan selalu bersama mu" Moriz terus memberikan kata-kata penenang untuk pacarnya.
Gavin terisak kecil membuat Moriz menghela nafas pelan. Dia tidak tega melihat pria nya yang biasa ceria menjadi seperti ini
"Mau pulang?" Gavin menganggukkan kepalanya pelan. Moriz mengendarai mobilnya dengan Gavin yang berad di pangkuannya
Sampai di apartemen, Gavin ternyata tertidur dengan isakan kecil yang masih keluar dari bibirnya. Moriz meminta bantuan pada satpam untuk membawakan belanjaannya ke kamarnya
Setelah mengucapkan terima kasih pada satpam, Moriz kembali masuk ke dalam kamarnya. Duduk di sisi ranjang dan mengelus pelan kening Gavin yang sedikit mengkerut
Moriz menghela nafasnya pelan. Dirinya beranjak untuk membereskan barang belanjaannya terlebih dahulu di dapur
Beberapa saat Moriz kembali ke kamar danmelihat Gavin yang masih tertidur dengan gelisah, badannya pun bergetar membuat Moriz panik
"Sayang!" Moriz berusaha membangunkan Gavin tapi Gavin malah mulai terisak dengan badan yang masih bergetar
"Gavin! Sayang!" Moriz terus mencoba membangunkan Gavin dengan menggoyangkan bahunya
"Hikss.." isakan Gavin terdengar tapi matanya masih tertutup
Moriz menepuk pelan pipi Gavin agar pria nya itu bangun. Moriz terus memanggil nama Gavin dan akhirnya Gavin membuka matanya
Moriz menghembuskan nafasnya lega kemudian langsung menarik Gavin ke pelukannya "sttt... Aku di sini.. jangan takut.." Moriz memeluk Gavin dengan erat karena dia masih takut