Gavin terus memeluk Moriz, padahal mereka sekarang sudah berada di bandara. Sinta pun ikut mengantarkan mereka
"Sayang, kakak pulang dulu ya, kamu jaga diri di sini, jangan nakal" ucap Moriz dengan menangkup pipi Gavin
Gavin menganggukkan kepalanya dengan wajah cemberut membuat Moriz terkekeh gemas. "Nanti kakak ke sini lagi"
Cup
Cup
Cup
CupMoriz menghujani wajah Gavin dengan ciuman nya, tak menghiraukan keberadaan bunda Sinta dan orang-orang yang melihatnya
"Kakak hati-hati" bisik Gavin yang di angguki oleh Moriz
Gavin melepaskan pelukannya lalu membalikkan badannya untuk memeluk sahabatnya "peat hati-hati ya.. nanti main ke sini lagi" peat menganggukkan kepalanya
"Jangan sedih lagi ya Gavin" Gavin terkikik kecil mendengarnya
"Kalian hati-hati ya..." Seru Sinta pada ketiga pria itu
"Iya Tante, makasih ya udah menjamu kita di sini" balas fort dengan sopan
"Jangan gitu... Jangan sungkan sama Tante ya, Tante juga makasih udah jagain Gavin di sana" ucap Sinta dengan tersenyum hangat
"Bunda.. Moriz titip Gavin ya, kalo dia nakal cubit aja pipinya" seru Moriz pada Sinta membuat wanita itu mengangguk sedangkan Gavin membulatkan matanya kesal
"Baiklah kami pergi dulu" pamit fort dengan menyalami bunda Sinta bergitupun Moriz dan peat
"BYE BYE! SAFE FLIGHT YA KALIAN!" teriak Gavin dengan melambaikan tangannya ketika mereka bertiga berjalan untuk melakukan check in
Moriz terkekeh pelan kemudian ikut melambaikan tangannya "TUNGGU KAKAK KEMBALI"
"OWKEY!" Balas Gavin dengan gemas, rasanya Moriz ingin lari menghampiri kekasihnya itu dan membawanya pergi bersamanya
"Udah anjir.. ini bandara bukan hutan, teriak-teriak Mulu" celetuk fort pada Moriz sedangkan Moriz hanya memutar bola matanya malas
"Ayo adek kita pulang" ajak Sinta yang di angguki oleh Gavin
"Waktu itu ada yang nyariin kamu loh dek, siapa ya namanya? Bunda lupa" ujar Sinta ketika mereka sudah berada di mobil
"Kayak apa bunda ciri-cirinya?"
"Dia laki-laki, agak pendek dari kamu sih"
Gavin berpikir siapa laki-laki itu? Hingga matanya membulat tak percaya
"Mild ya bund?" Tanya Gavin pada Sinta
"Oh iya mild, waktu itu nyariin kamu pas kamu masih di Bali"
"Ishh! Kok dia pulang ga bilang-bilang sama aku!" Gerutunya dengan kesal
Mild adalah sahabat Gavin dari smp, mereka berteman baik sampai sekarang. Hingga waktu itu mild pergi liburan ke Singapore
"Bunda.. boleh anterin aku ke rumah mild?" Tanya Gavin yang di angguki oleh Sinta
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENDIPITY -mewgulf- (END)
Novela JuvenilLAPAK BXB! TOLONG JANGAN SALAH LAPAK! Terkadang, kita mencintai seseorang dengan begitu rupa hingga tidak menyisakan ruang sedikitpun bagi yang lain. Hingga kita lupa akan bahagianya diri kita sendiri. Seperti Gavin, si pria manis yang terlalu menc...