LAPAK BXB! TOLONG JANGAN SALAH LAPAK!
Terkadang, kita mencintai seseorang dengan begitu rupa hingga tidak menyisakan ruang sedikitpun bagi yang lain. Hingga kita lupa akan bahagianya diri kita sendiri.
Seperti Gavin, si pria manis yang terlalu menc...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mereka bertiga sekarang sudah berada di bandara. Dengan Gavin yang memakai topi, masker dan kaca mata untuk menutupi wajah sembabnya
"Kak fort" panggil Gavin dengan pelan membuat fort menolehkan kepalanya
"Makasih" lirihnya hingga fort menganggukkan kepala pelan
"Iya.. kalian jaga diri baik-baik ya di sana" Gavin dan peat menganggukkan kepalanya. Peat memeluk fort untuk salam perpisahannya
"Boleh aku memeluk Gavin,?" Bisik fort pada peat yang di jawab anggukan oleh peat
Mereka melepaskan pelukannya. "Gavin, sini" fort merentangkan tangannya agar Gavin masuk ke pelukannya
Gavin memandang peat dan peat pun menganggukkan kepalanya. Gavin dengan ragu memeluk fort dan tiba-tiba saja air matanya mengalir
"Sshtt.. jangan nangis dong" bisik fort lalu menarik tangan peat agar ikut berpelukan juga
"Hikssss" peat ikut menitihkan air matanya karena dia tak tega terus menerus melihat sahabatnya menangis
"Udah jangan nangis, Lo masih punya kita kok" Gavin menganggukkan kepalanya pelan
"Makasih" gumam Gavin dengan pelan
Gavin dan peat melambaikan tangannya pada Fort ketika mendengar pengumuman keberangkatan pesawat mereka. Fort dengan tersenyum tipis membalas lambaian tangan mereka. Hingga mereka berdua sudah tidak terlihat lagi. Fort menghela nafasnya pelan, ikut merasakan sakit melihat Gavin yang seperti itu
Sedangkan di sisi kota yang berbeda seorang pria tampan baru bangun dari tidurnya. Belum menyadari masalah yang menghampirinya akhir-akhir ini
Moriz memegang kepalanya yang terasa pusing, hingga ia terkejut ketika dia tidak memakai pakaian dan juga melihat olivia yang tertidur di sebelahnya dengan menggunakan lingerie tidur yang sangat tipis
Moriz dengan segera bangkit untuk mencari pakaiannya. Ia baru mengingat kejadian semalam
Semalam saat dia akan pulang, tiba-tiba salah satu teman Olivia ada yang membiusnya. Kejadian itu sangat cepat hingga Moriz tak dapat untuk mengindari nya
"Eungghhh.. Good morning before lunch" ucap Olivia pada Moriz
Moriz yang sedang memakai pakaian kini menatap Olivia dengan tajam tapi Olivia malah membalasnya dengan senyuman manisnya
"Malam yang panas ya Moriz" celetuknya membuat Moriz menggelengkan kepalanya pelan
"Gue ga mungkin melakukan hal itu sama Lo" balasnya dengan dingin
"Oh ya?? Aku aja sampai tak bisa jalan" moriz menggelengkan kepalanya pelan, dia sedang meyakinkan dirinya bahwa dia tidak melakukan hal itu
Moriz mengambil ponselnya yang berada di atas nakas, dirinya semalam lupa untuk mengabari Gavin karena ponselnya mati