3

2.4K 197 13
                                        

Gavin akhirnya menceritakan semuanya pada temen online nya itu, hingga beberapa saat tiba-tiba Jose menelponnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gavin akhirnya menceritakan semuanya pada temen online nya itu, hingga beberapa saat tiba-tiba Jose menelponnya

"Halo" sapa Gavin dengan pelan

"Halo, kamu masih sedih hm?" Gavin menyebikkan bibirnya, meskipun ia sudah tak menangis tapi ia masih sedih

"Masih kak, tapi sekarang udah ga bisa nangis lagi, air mataku udah abis" balas Gavin membuat Jose mengeluarkan kekehannya

"Air mata kamu terlalu berharga buat nangisin cowok brengsek kayak dia, ayo move on!"

Gavin tersenyum tipis lalu menganggukkan kepalanya, meskipun yang di sebrang tidak melihatnya "hu'um aku mau pergi ke luar kota sih, buat move on kak"

"Kemana?"

"Ke rumah temen aku yang ada di luar kota, tapi aku gak mau ninggalin bunda sendiri"

"Kamu ga ajak bunda?"

"Bunda ga bisa kak, jadinya aku sendiri"

"Udah gapapa, udah izin bunda belum?"

"Belum besok-besok aku izin deh, kalo sekarang kayaknya bunda udah tidur"

"Ya udah, sekarang kamu juga tidur ya? Jangan sedih lagi ok?"

"Owkeyy kakak" balas Gavin dengan ceria

"Good boy, good night boy"

"Good night kakak!" Gavin kemudian mematikan panggilan itu dan segera mengambil tempat di atas ranjangnya

"Kak Jose baik banget, aku ga nyangka punya temen seperti kak Jose, mana nemunya di aplikasi lagi hihi" Gavin terkikik sendiri setelah mengatakan itu

"Kira-kira kak Jose ganteng ga ya? Aku belum pernah liat wajahnya" lanjutnya

"Aishhh! Gavin ayo tidur! Jangan mikir macem-macem" Gavin menutup dirinya dengan selimut dan mulai memejamkan matanya ke alam mimpi

Seminggu kemudian Gavin meminta izin pada bundanya kalau ia akan berlibur ke luar kota, lebih tepat nya kota yang peat tinggali

"Boleh ya Bun..." Rengek Gavin pada bundanya

"Kamu sendiri loh adek, bunda takut kamu kenapa-napa" ucap bunda Sinta pada anaknya

"Adek mau move on loh bunda... Kalo di sini terus adek ga bisa move on" ujar Gavin dengan menyebikkan bibirnya

Bunda Sinta menghela nafas pelan, dan dengan berat hati akhirnya menganggukkan kepalanya membuat Gavin senang

"Tapi kamu harus tinggal bareng peat ya dek?" Gavin menganggukkan kepalanya, memang peat tinggal sendiri, rumah dia hadiah dari orang tuanya saat peat ultah yang ke 24 tahun

"Ay ay captain!" Bunda bersyukur melihat Gavin yang mulai bangkit setelah seminggu Gavin terus bersedih bahkan sempat sakit membuat bunda Sinta khawatir

SERENDIPITY -mewgulf- (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang