Hari ini, entah kenapa gadis yang ada di sebelahnya tak menanggapi apapun kodenya untuk bermanja-manja. Gala sampai heran saat Nara sibuk dengan rokok yang dia hitung terus menerus.
"Nara, kamu kenapa?" tanya Gala heran. Tidak biasanya gadis itu berdiam diri seperti batu. Walau gadis itu irit bicara, ia jarang mendiamkan Gala selama ini. "Hiks, Nara, Gala ada salah ya?"
"G."
Jawaban apa itu anjrit! Gala semakin menangis, merasa bahwa Nara sudah berubah. Ia juga berpikir keras, kali ini Gala salah apa. "Hiks, Nara kenapa, hiks. Gala ada salah apa lagi? Gala minta maaf."
Nara melirik Gala yang seperti bayi hanya mendesah pelan. Ia tak bisa berlama-lama melihat Gala menangis karena itu adalah kelemahan Nara. "Hei udah gak usah nangis. Maafin aku, ya udah buat kamu khawatir."
Nara mengusak rambut Gala dan mencium kening cowok itu. "Lebih baik kamu turun deh. Terus temuin Friska. Kan kamu mau ketemuan sama dia."
Eh? Eh? Eh? Kok Nara tahu kalau Friska ngajak aku ke lab? Gala langsung kicep. Ia tatap mata Nara yang tajam dengan seksama. Jelas sekali kalau sebensrnya Nara tak ingin ia pergi. Dan senyum liciknya tersungging. Gala tahu sesuatu.
Nara ... cemburu.
"K-kamu cemburu, ya?" goda Gala yang langsung dibantah oleh Nara. "EH MANA ADAAAAAAAAA!"
"Ya jangan teriak-teriak di depan muka orang dong! nyelengking banget tuh suara?" omel Gala sambil menggosok telinganya. Nara menggaruk tengkuknya kikuk. Didalam hati, dia menggerutu tentang sikapnya yang bodoh.
"Kalau cemburu, harusnya Nara itu ngomong. Gala aja kalau cemburu langsung ngomong. Kalau Nara mah apa, ngambeknya diem. Harusnya Nara mencak-mencak, marah-marah, biar Gala tahu kalau Nara itu cemburu," tutur Gala menasehati, yang hanya di nyenyenyein sama Nara.
"Bacod. Siapa juga yang cemburu. Gue kan cuma ngingetin sama lo kalau Friska itu ngajak jalan lo!" bantah Nara yang membuat Gala kesal. "Mulutnya la lo la lo. Kamu!" gertaknya.
"Eh iya maksudnya Friska ngajak jalan kamu!"
Gala melengos. Pacarnya ini kalau mergokin cuma setengah-setengah. Kalau nguping gak sampai selesai. Jadinya kan salah paham. "Aku itu gak jalan sama Friska. Aku cuma mau ke lab bareng nanti! kita mau neliti sesuatu di sana. Kamu mah gitu aja cemburu," papar Gala menjelaskan.
Tetep aja lo satu ruangan sama dia, interaksi sama dia. batin Nara yang masih kesal. Tapi dia tak akan terang-terangan menunjukkan kecemburuannya. Ia jelas gengsi.
"Yaudah iya silahkan puas-puasin di lab, terus cinlok disana!" ujarnya pelan tapi masih bisa didengar oleh Gala. "Nah kan bener cemburu. Sayangku Nara kok cemburunya sama Friska, sih. Yang elite dikit napa. Kamu sama Friska mah cantikan kamu jauh!" kata Gala sembari memilin rambut Nara.
"Lagipula ya, jangankan Friska, seluruh cewek didunia ini pun gak bakalan bisa ngalahin posisi kamu disini. Kamu akan tetap jadi nomor satu di hati Gala. Only you, aku gak mau sama cewek lain kalau gak sama kamu!" sambung Gala menegaskan bahwa dia bukan cowok gampangan.
Dada Nara menghangat, ia mengelus rambut Gala yang berkibar gegara angin rooftoop. "Lucu banget sih kalau lagi ngomong serius gini. Jadi makin pingin nampol gue," ucap Nara.
"Kan kan! kamu gak pernah bisa diajak ngomong serius. Gak paham lagi aku," keluhnya kesal. Ia mengerucutkan bibirnya dan melengos kesamping. "Sekali-kali, kita itu harus ngomong hal yang serius, Nara. Gak semua harus di jadiin bahan bercanda."
Nara menatap langit yang sangat cerah. Sepulang sekolah, jika ada waktu, mereka menyempatkan diri untuk apel di atas gedung ini. Dan hari ini, sepertinya ia harus jujur akan perasaannya yang mengganjal selama ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/266668250-288-k56272.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Childish Boy: Love Hate
Teen Fiction"Nara I Love You, Gala cayang Nara!" "Najis." "Ish, hiks, Nara jahat gak mau sayang sama Gala." "Udah jangan nangis. Love you too." ❤❤❤❤❤❤❤❤ Lugu tapi sok keras adalah sifat Gala. Cowok childish yang berpenampilan aneh nan mewah. Selain lugu dan me...