Pokoknya jadi pacar, titik!

3.1K 211 12
                                    

Setelah menangis bombay selama 3 jam, kini Gala sudah kembali segar dengan bau bedak bayinya. Ia yang kehausan nan kelaparan berinisiatif untuk mencari makan diluar sendirian. Sebenarnya di rumah super megah ini, sudah ada semacam supermarket mini yang memenuhi segala kebutuhan Gala. Tapi dia bosan. Akhirnya diam-dia dia keluar rumah tanpa memberitahu para pembantunya.

Dan inilah Gala sekarang. Balutan sweeter biru dengan tulisan 'i'm cute boy' dan celana sependek paha sangat matching dengan poninya yang dikuncir mancung. Gala terlihat imut sekarang.

Dengan bantuan sopir gojek, Gala mendatangi restoran yang ada dipinggar toko mainan tempat Nara bekerja. Sambil menyelam minum air.

Sesampainya di lokasi, Gala pun turun dari motor Pak Gojek. Ia menyerahkam dua lembar kertas merah dengan senyuman manisnya. Pak gojek yang kebingungan pun langsung memanggil Gala yang sudah melangkah jauh.

"MAS! INI UANGNYA KEBANYAKAN!"

Gala sempat ngereeze sebentar. Kebanyakan? Gala menghampiri Pak gojek. "Anu Pak, itu kan cuma 200 ribu, masa' kebanyakan?"

Pak gojek tertawa mendengar kepolosan crazy rich itu. "Mas, jarak sampean dari rumah ke sini itu bayarannya cuma 15 ribu."

"What! 15 ribu? permen pun ga dapet Pak. Jangan bohong Pak. Saya ga mudah di prank. Bapak pasti bawa kamera buat prank saya kan?! ngakuuu!" oceh Gala dengan segala ketololannya.

"Tapi Mas—"

"Udah ya Pak. Terserah bapak mau ngomong apa. Saya ga percaya. Sudah, saya mau makan dulu. Makasih ya Pak, tapi saya harus pergi."

Dan Gala pergi meninggalkan Pak gojek yang hanya melongo. Antara senang dengan rezekinya hari ini, atau ngenes dengan ketololan penumpangnya satu ini. Tapi walau begitu, Pak gojek tetap mendoakan Gala agar selalu bahagia.

Sementara itu Gala masih dengan gerutuannya, melangkahkan kaki ke arah restoran. Namun langkahnya memelan setelah melihat Nara dengan baju badutnya, sedang bercekcok dengan salah satu manusia di pojok toko. Yang membuat Gala kesal adalah, cowok itu adalah cowok yang tadi menyeret Nara di sekolah.

"Ck, sebenarnya siapa sih cowo itu. Kok gangguin gebetan Gala terus!" dengusnya tak suka. Dengan langkah lebar-lebar ia mendekati dua orang yang sedang bercekcok. Dari belakang Gala mendorong cowok itu sampai hampir terjerembab. Jelas, cowok itu langsung marah. Hampir saja Gala kena tinju kalau Nara tidak segera menepis.

"udahlah Phal! gue minta sekarang juga lo pergi dari sini! gue udah muak sama muka lo!" Nara memohon agar cowok didepannya itu mangkir.

"Gue ga bakalan mangkir dari lo kalau lo bayar semua utang gue! utang lo di gue itu satu juta goblok!"  teriak cowok bernama Ophal itu.

"Heh apa-apaan! gue cuma utang sama lo 500 ribu ya! kok jadi beranak pinak. Lo kalau belajar jadi rentenir jangan sama gue. Gue udah miskin! inget Phal, jadi rentenir itu dosa. Kuburan lo bakalan sempit soalnya lo medit!" amuk Nara saat tau utangnya semakin bertambah banyak. Memang, Ophal ini terkenal dengan sebutan rentenir milenial. Tapi Nara tak tahu kalau ternyata bunganya sangat besar. Padahal dia hanya jatuh tempo selama sebulan.

"Gue ga tau pokoknya lo harus bayar satu juta sekarang anjing!"

"HEI WOLES DONG!" tak tahan dengan keributan orang-orang miskin ini, akhirnya Gala ikut bersabda. "Gausah bawa-bawa guguk. Nih, satu juta buat bayar utang Nara dan segala bunga bangkainya." Gala menyodorkan segebok uang merah dengan enteng. Mata duitan milik Ophal langsung menyala. Segera dia merebut uang itu dan menghitungnya dengan cepat.

Childish Boy: Love HateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang