Kekhawatiran Ayu.

1K 94 3
                                    

Akhirnya setelah sekian lama ia menunggu bel masuk, Ayu bernafas lega karena Yuta tak lagi mengintilnya karena harus masuk ke kelas masing-masing. Adik kelas plus stalker hebatnya itu memang menakutkan.

Namun, dunia memang sungguh kejam untuknya. Baru saja Ayu mendaratkan bokong di kursi, HP nya sudah berdering. Dering yang sudah ia setel hanya untuk satu orang.

Manusia super jahat namun juga baik. Mr. George.

"Duh, bisa ga sih jangan nelfon sekarang," gerutunya yang hanya bisa ia sampaikan sebelum ia angkat telfonnya. Setelah ia angkat, suaranya pun berubah menjadi manis. "Halo Tuan—"

"Ayu! kenapa akhir-akhir ini kamu sangat tidak becus menyurus Gala! saya dengar, kamu sekarang punya pacar. Ayu, ingat ya, hidup kamu sudah saya beli untuk mengurus Gala, bukan berpacaran!" Ocehan dari Mr. George tentu bisa membuat Ayu ketar-ketir. Memang benar, dia adalah anak dari seorang budak yang dibeli oleh oeang kaya raya di tempat perbudakan. Lalu, ia dibesarkan bersama anak Tuannya. Secara tidak langsung, Ayu menjadi anjing penjaga bagi Tuan cengeng.

Ayu tak pernah suka dengan Gala yang cengeng. Ia hanya berpura-pura mencintai cowok itu agar hidupnya tak pendek. Tapi, semakin hari, Gala semakin menunjukkan sisi ketidaksukaannya pada Ayu. Maka, karena mendapat izin 100% untuk menggunakan kekerasan dari Tuan George, akhirnya Ayu bersikap seolah-olah dia punya kuasa.

Toh majikannya adalah George, bukan Gala.

Tapi sekarang, dia sedang diambang kematian jika George sudah mengungkit-ungkit masalah statusnya. Dengan gemetar Ayu menjawab,  "Maaf mister, saya sungguh tidak bermaksud untuk membiarkan Gala diluar kendali saya. Tapi sekarang Gala sudah memiliki pacar yang lebih kuat ketimbang hamba, tolong maafkan saya. Saya berjanji akan berusaha lebih keras untuk menghalangi Gala dari genggaman Nara."

"Alasan basi, Ayu. Kamu memang tidak becus. Dengar Ayu, jika kamu tidak bisa memisahkan mereka dalam jangka seminggu, siap-siap untuk menyusul orang tuamu di kuburan."

"T–tapi Tuan ... ck dimatiin anjweng!" Hendak saja Ayu membanting HP Iphone nya jika tak ingat bahwa segala informasi penting ada disana. Ayu mengerang frustasi, tak peduli jika teman-temannya melihatnya seperti orang gila.

Gala. Dia benar-benar harus menghajar kucing nakal itu.

Childish Boy

Tak hanya Ayu yang ketar-ketir karena George, rupanya sang anak pun juga. Gala kini harus menahan tangis ketakutannya karena berada di dalam kelas. Sang ayah, dengan tega mengirimi pesan bahwa dia akan membunuh Ayu dan Nara jika dia tak segera memutuskan hubungannya dengan Nara.

Kenapa Ayu dan Nara harus dibawa-bawa. Walaupun dia benci sama Ayu, dia tak akan tega melihat teman kecilnya menderita, terlebih lagi karenanya. Dia tak menjawab pesan sayng ayah, namun tiba-tiba notif muncul di beranda.

Kuntilanak;(
Gal, sepertinya kita harus bicara empat mata. Jangan bawa Nara, gue serius.

Gala anak baik
Ngapain ngechat ngechat. Gweh lagi kemusuhan ya sama lwo!

Kuntilanak;(
Gue ga ada waktu buat cari ribut. Ini beneran penting Gal. Nanti temuin gue di kamar mandi belakang yang ga kepake. 4 mata. Gue bakalan usahain Yuta ga ngintilin gue.

Gala menggigit jarinya saat Ayu sudag mulai menunjukkan sisi tegasnya. Dia jadi merinding, teringat bahwa Ayu bisa lebih bengis ketimbang Nara jika lagi mode serius. Nara kalau marah masih bisa dirayu, tapi Ayu mana bisa. Malah Ayu bisa tambah murka jika Gala menangis.

Childish Boy: Love HateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang