Gala merebahkan kepalanya di bangku. Capek. Setelah mengeluarkan energi saat berbacot-ria dengan Nara, energinya terkuras habis. Ia menatap buku yang sudah dikembalikan itu. Dan entah kenapa, suara bacotan Nara terngiang-ngiang di kepalanya.
"Ih, Gala kok malah mikirin gadis gila itu sih!" decaknya bingung. Ia mengetuk-ngetuk meja, berharap kebisingan yang ia ciptakan bisa mengusir wajah Nara yang terus menempel di pikiran.
Tapi, kegiatan itu tak lama karena tiba tiba saja seorang cewek berlari mendekat ke arah Gala. Gadis berpenampilan mencolok nan norak itu mendekati Gala dengan pandangan khawatir. "Gala? lo gak papa kan?"
Dia lagi, batin Gala kesal. Ia melirik gadis itu sinis, lalu tangannya mengayuh pelan, menyuruh mereka untuk pergi.
"Gal, jawab dulu pertanyaan gue!" desak gadis itu. Ia duduk di bangku depan Gala dan memperlihatkan raut muka sedih. Tapi Gala tak terkecoh, dia sudah tau sifat gadis itu. Lebih baik Gala pergi dari kelas. Bikin bad mood saja!
Saat Gala hendak melangkah, gadis itu menarik paksa lengan Gala hingga cowok itu sedikit terpelanting. "GALA LO DENGERIN GUE GAK SIH!" bentak gadis itu marah. Gala syok. Ia tak mengatakan apa-apa, tapi bibirnya sudah hampir berdarah karena ia gigit keras-keras.
"LO TUH YA KERAS KEPALA BANGET! LO PIKIR SIFAT LO KAYAK GINI KEREN APA? ENGGAK BLOK! LO ITU MENJIJIKKAN!" teriak gadis itu lagi. Gala tersedak, dan air matanya sudah meluber kemana-mana. Memang Gala salah apa sampai disebut menjijikkan? kenapa gadis itu masih sangat jahat kepadanya.
Benar. Gadis itu tidak akan pernah berubah. Dia tetap gadis bermuka lima!
"GUE UDAH PUSING-PUSING JAGAIN LO! LO MALAH KAYAK GINI. BANGS-"
"Ya udah, gak usah dijagain!" Teriakan gadis itu terhenti saat cekalan tangan dari seseorang yang tak terduga. Nara ada di situ dengan gaya slengkekan, namun wajahnya menyeramkan.
Gadis itu menepis tangan Nara. "Apa-apaan sih lo! tadi lo kan yang bully Gala! ngaku lo anj-"
Buagh. Pukulan itu mengenai rahang si gadis berwajah dewi neraka. Nara menatap gadis itu datar. Berjongkok, ia lantas memegang dagu si gadis.
"Ayunita Firnadri Puti, enggak seharusnya lo bentak kucingku yang manis," desisnya menusuk. Ayu membulatkan mata. Kucing? Wah, udah gak bener nih otaknya si biang onar, pikir Ayu yang masih kena serangan kaget.
Ayu mendorong bahu Nara hingga gadis itu hampir terjungkal. Kesal, Nara menjejak perut Ayu hingga gadis itu terdorong kebelakang. Nara berdiri dan mendekati Gala yang masih menangis.
"Udah pergi sana! gue mau godain kucing gue!"usir Nara sinis. Kesal, Ayu pergi meninggalkan kelas tanpa basa-basi. Hatinya sudah keburu dongkol.
Nara tersenyum tipis, lalu saat kembali menatap Gala, senyumnya berganti menjadi jail. "Ululululu ... ternyata lo ada pawangnya ya?" godanya yang langsung dihadiahi bogeman mentah di perut. Walau tak sakit, tetap saja itu membuat Nara berjengkit.
"Nara, hiks, kamu kok ada di sini sih!" Nada suara Gala antara kesal, marah, dan sedih. "Bilang kalau Gala kucing kamu! Emang Gala kucing apa!" teriak Gala mengkesal.
Nara terkekeh. "Kucing garong," jawabnya santai, membuat Gala langsung tengsin.
"IH NARA BANGSAT!" umpat Gala keras-keras. Ia langsung terduduk di bangkunya, mengelap air mata dengan lebay, dan membuang muka.
Sebenarnya itu sangat lucu di mata Nara, namun gadis itu masih punya gengsi untuk mengatakannya secara gamblang.
"Gal, tadi si Ayu ngapain sih ke kelas ini? dia kan psikopat gila," tanya Nara pada akhirnya. Gala menoleh. Air mukanya kembali kesal. "Ih jangan dibahas sekarang!" jawabnya ketus, "lagipula Nara kok tiba-tiba di kelas Gala sih?"
![](https://img.wattpad.com/cover/266668250-288-k56272.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Childish Boy: Love Hate
Novela Juvenil"Nara I Love You, Gala cayang Nara!" "Najis." "Ish, hiks, Nara jahat gak mau sayang sama Gala." "Udah jangan nangis. Love you too." ❤❤❤❤❤❤❤❤ Lugu tapi sok keras adalah sifat Gala. Cowok childish yang berpenampilan aneh nan mewah. Selain lugu dan me...