" BUNA!! IAN BERANGKAT DULU! " teriaknya dari depan pekarangan rumah.
" IYA SAYANG, HATI HATI JANGAN NGEBUT! " balas ibunya dari arah dapur. Setelah mendapatkan sahutan dari ibunya, dirinya langsung pergi berangkat sekolah.
Bryan stevalino arganfa, pemuda dengan wajah ceria dan manis membuat para kaum hawa dibuat salah tingkah saat disenyumi oleh bryan.
Pagi hari yang cerah ini, dimana siswa siswi yang diterima dan lolos uji tes di SMA sotus, sekolah terfavorit di kota bandung. Bryan dengan antusias memasuki gerbang sekolah tersebut setelah menatap lama gerbang sekolah.
Setelah masuk dan menaiki tangga untuk sampai di di kelasnya, akhirnya pemuda tersebut mendapatkan kelasnya yang berada di ujung. Pemuda tersebut pun memasuki kelasnya yang sudah lumayan ramai, mencari bangku kosong untuk dia duduk.
"emmm......ohh ituuu"
setelah menemukan nya pemuda tersebut langsung duduk di bangku dekat jendela. karena bosan, dia pun memainkan ponselnya.
tak lama kemudian, seseorang datang dan duduk di bangku samping bryan. refleks bryan langsung menoleh ke arah sisinya untuk melihat pemuda tersebut, siapa tau dia akan menjadi teman baru bryan nanti.
"hai! boleh kenalan?" tanya bryan dengan ceria. Pemuda itu pun menoleh, terlihat oleh bryan sorot mata pemuda tersebut tatapannya datar tapi tajam dengan warna mata hitam pekat, alis yang lumayan tebal namun tegas, hidung seperti perosotan TK, bibir tipis. sangat sempurna, kata pemikiran pemuda tersebut.
"Kenalin nama gua Bryan stevalino arganfa, nama lo siapa?" Ucap bryan dengan antusias dan tak lupa memasang senyum di wajahnya.
"angkasa putra anggara" ucapnya datar.
"Salam kenal, angkasa" Ujar bryan dengan ceria. Pemuda itu diam kembali, memilih untuk tidur saja dibandingkan berbicara dengan bryan, tetapi bryan tak ambil pusing dirinya kembali memainkan ponselnya.Bel masuk berbunyi, seorang guru yang tak lain adalah wali kelasnya.
" Selamat pagi anak anak " Sapa guru itu dengan senyum hangatnya.
" Pagi bu guru " Sapa para murid, menyapa balik guru yang ada didepan.
" Perkenalkan nama ibu, ibu Ratna sariayu. Ibu adalah wali kelas kalian, salam kenal semuanya, ada yang ingin ditanyakan? " Jelas bu Ratna memperkenalkan dirinya.
" Bu, ibu udah nikah belum? "
" Ibu Ratna umur berapa? "
" Ibu udah punya anak cewe belum? "
" Ibu nama skincare nya apa? "
" No WA ibu berapa? "
Masih banyak pertanyaan lain dari para murid kepada bu Ratna, sang wali kelas. Bryan dengan antusias nya malah memperkenalkan dirinya kepada bu Ratna.
" Salam kenal bu, saya bryan stevalino arganfa " Bryan memasang senyum diwajahnya sampai bu Ratna menghampiri nya.
" Aduhh, ganteng banget sih kamu! Salken yah Bryan " Balas bu Ratna tak kalah senyum.
Saat ini angkasa dan Bryan sedang makan di kantin, karena Bryan terus saja memaksa untuk istirahat bersama. tak mau ambil pusing, angkasa pun menurutinya.
tiba tiba, teman teman angkasa datang. Menganggu acara makan mereka, angkasa paling benci orang yang mengusik aktivitas yang dilakukan nya.
" Cih, lo gk ajak kita kita buat makan bareng lo! " Seru orang yang memakai headband di kepalanya itu, galvino algarasta.
" Ganggu lo! " Sahut angkasa menatap tajam kearah alvi. Yang ditatap hanya cengegesan saja.
" Kita gabut yah! " Pinta orang yang disebelah alvi, davanra nathaleon.
" Hai, salken gw Bryan! " Sapa Bryan mengulurkan tangannya.
" Salken galvino algarasta, panggil aja alvi " Balas alvi menerima uluran tangan Bryan.
" Salken gw davanra nathaleon, panggil aja leon " Balas leon menerima uluran tangan Bryan setelah alvi.
" Lo sekelas sama nih bocah? " Tanya leon kepada Bryan. Bryan mengangguk saja sambil menguyah siomay di mulutnya.
Bryan rasanya senang sekali di hari pertama belajar disekolah baru sudah mendapat teman saja. Tapi apakah angkasa menganggap dirinya teman?
" Lo yang bayar yah! Besok gw traktik deh " Ujar leon menyuruh angkasa membayar semua makanan mereka berempat.
" Biar gw aja, itung itung sebagai pertemuan pertama kita " Bryan segera bangkit dari duduknya dan pergi membayar.
" Udahlah, lo duduk aja " Ucap alvi saat angkasa masih berdiri karena niatnya mau bayar malah keduluan sama Bryan.
" Ehh, kok gw gk nyakin dia cowo yah? " Celetuk alvi membuat leon menatap kearahnya.
" Kok gitu, tapi emang sih wajahnya mulus apalagi kulitnya, tadi aja pas salaman beuhh lembutnya kek kain sutra mana putih lagi kek susu " Timpal alvi membayangkan saat dirinya bersalaman dengan Bryan.
" Ngaco lo pada! " Seru angkasa membuat mereka saling tatap.
" Lo suka ma dia? " Pertanyaan itu terlontar dari mulut alvi yang langsung membuat angkasa langsung berdiri dari duduknya.
" Loh! Angsa kenapa? " Tanya Bryan setelah selesai membayar.
" Angsa? Ppfftt... " Leon dan alvi langsung tertawa terbahak bahak, mendengar panggilan Bryan kepasa temannya itu.
" Nama gw angkasa, not angsa! " Tekan angkasa sebelum pergi meninggalkan kantin.
" Yahh ngambek tuh anak " Ujar alvi menatap kepergian angkasa.
" Gw susul si angsa yah! " Bryan segera pergi dari kantin menyusul angkasa yang sedang berjalan berbelok kearah kiri.
" ANGSA! WOY ANGSA! " panggil Bryan sambil terus berteriak memanggil angkasa. Para siswa yang ada disana menatap heran kearah Bryan, pasalnya disekolah tidak ada angsa.
" ANGSA! TUNGGU GW DULU! " Teriak Bryan yang tak diindahkan oleh angkasa.
Bryan terus mengikuti angkasa sambil terus meneriaki namanya, dan sampailah mereka di rooftop sekolah.
" Ngapain ngikutin gw? " Ketua angkasa membelakangi Bryan.
" Bentar, biarin gw duduk dulu capek tau " Bryan memiliki duduk di kursi yang ada di sana dan mengatur nafasnya.
Angkasa berjalan kearah Bryan yang sedang mengatur nafasnya itu, dan langsung saja menarik kerah seragam Bryan dan mendekatkan mulutnya ke telinga Bryan.
" Lo gk usah sok kenal sama gw! " Tekan angkasa, yang membuat Bryan menjadi sebal.
" Heh angsa! Terus kalo gw sok kenal kenapa tadi kita kenalan hah? " Sewot Bryan dengan wajah sebalnya.
" Pergi lo! " Usir angkasa menunjuk pintu keluar.
" Oke gw pergi, sia sia aja gw kenalan doang sama lo " Ujar Bryan segera pergi dari sana. Dirinya begitu kesal telah diperlakukan tidak enak oleh angkasa.
" Dasar angsa sukanya marah marah gk jelas, emang angsa sialan! " Umpat Bryan kepada angkasa sambil terus berjalan kearah kelasnya karena sebentar lagi bel masuk.
" Liat aja lo angsa! Gk sudi gw satu bangku sama lo " Ucapnya mendudukkan dirinya dengan keras ke bangku.
KAMU SEDANG MEMBACA
benci jadi cinta || bxb [END]
Teen Fictiondiawali dengan benci diakhiri dengan bucin, begitulah pasangan adam ini. entah ilmu sihir dari mana bryan bisa meluluhkan hati angkasa yang terkesan horor dengan aura tegas dan kejam yang selalu melekat di dalam dirinya, tetapi itu tidak berlaku di...