Setelah mendapatkan liburan yang cukup puas, kini para siswa/siswi diharuskan kembali memasuki sekolah nya masing masing begitupun yang di lakukan oleh bryan saat ini.
Dirinya tengah bersiap siap di kamarnya dan menatap pantulan dirinya di cermin untuk menata rambut nya yang mulai tumbuh memanjang.
"Gilakk! Ganteng banget gw, mirip jeno!" Serunya memuji muji dirinya dengan idol asal Korea Selatan.
"Dih najis! Pede banget tuh orang!" Sarkas seseorang dari arah pintu. Bryan pun memalingkan matanya untuk mohat siapa yang berada di ambang pintu.
"Cepetan, udah mau telat ini!" Tegur nya sambil melipat kedua tangannya.
"Sabar angsa! Yaudah ayok berangkat!" Sahut bryan membawa tasnya dan mengikuti langkah angkasa yang turun kebawah duluan.
"Pagi buna! Papa!" Sapa bryan menyapa kedua orang tuanya yang ada di meja makan.
"Sini sarapan dulu!" Suruh buna.
"Gausah bun, kita berangkat aja! Mau telat ini" Tolak angkasa dengan ramah.
"Ohh yaudah, tunggu bentar!" Ujar buna. Buna pun mulai menyiapkan roti dan selai coklat di oleskan permukaan roti tersebut. Setelah selesai, buna membawanya kepada bryan dan angkasa yang tengah berdiri tak jauh dari buna.
"Kalian sarapan ini aja, daripada perutnya kosong" Ucap buna menyodorkan roti tersebut kepada mereka.
"Oke buna, makasih yah rotinya, kita pamit berangkat dulu!" Ucap bryan dan berpamitan dengan kedua orang tuanya begitupun dengan angkasa, tak lupa mereka juga menyalami tangan keduanya.
"Hati hati yah, sayang!" Seru buna saat keduanya diambang pintu.
"Iya buna!" Sahut bryan.
Angkasa pun segera menaiki motornya dan mulai menghidupkan motornya, bryan pun segera naik di belakang setelah mengikat sepatunya karena tadi sempat melonggar.
Sesampainya di sekolah, sudah ramai oleh siswa siswi apalagi adanya mpls yang di lakukan oleh para adik kelasnya, membuat sekolah menjadi lebih ramai.
"Angsa! Keknya jam kos ga sih?" Tanya bryan. Pasalnya ini sudah jam 8 pagi, dan mereka berdua telat karena dijalan kejebak macet.
"Harusnya sih iya, tapi keknya beneran jamkos ian" Jawab angkasa.
"Yaudah lah, kantin aja yuk!" Tarik bryan membawa angkasa berjalan kearah kantin.
Sebagian pasang mata menatap kearah angkasa, berbagai bisikan terdengar oleh telinga angkasa. Berbeda dengan bryan, yang malah sibuk mengoceh di sampingnya karena kantin penuh dan dia harus mengantri saat memesan makanan.
"Udah, lu makan aja! Yang penting udah dapet tuh makanannya!" Ucap angkasa. Bryan yang mendengar nya pun langsung cengegesan.
"Ya abis kesel si, hehe" Ujarnya cengegesan.
Tak lama, alvi dan leon datang dengan tas yang ada di belakang mereka. Keduanya tampak seperti baru datang ke sekolah dan langsung pergi ke kantin sama halnya dengan angkasa dan bryan.
"Angkasa! Main basket yok! Mumpung lapangan sepi!" Ajak alvi.
"Kita dah lama ga latihan bareng lo lagi, semenjak lo sering- eeee.... " Ucapan leon terpotong saat angkasa menatap tajam kearah dirinya.
"Lo kenapa yon?" Tanya bryan dengan mulut penuh makanan.
"E-engga, gapapa kok! Yaudah ayok lah!" Ujar leon, mengalihkan pembicaraan.
"Lo mau ke lapangan basket?" Tanya angkasa menghiraukan ajakan leon.
"Ayok lah!" Jawab bryan antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
benci jadi cinta || bxb [END]
أدب المراهقينdiawali dengan benci diakhiri dengan bucin, begitulah pasangan adam ini. entah ilmu sihir dari mana bryan bisa meluluhkan hati angkasa yang terkesan horor dengan aura tegas dan kejam yang selalu melekat di dalam dirinya, tetapi itu tidak berlaku di...