Saat ini kantin sedang ramai ramainya, karena setelah bel masuk berbunyi para guru tidak bisa datang ke kelas karena rapat pagi yang diadakan semua guru dan kepala sekolah. Hal itu membuat para siswa sekolah itu berkeliaran dimana mana.
"Wihh, enak banget dah pada makan, gak ngajak ngajak lo pada!"seru alvi yang baru tiba di kantin.
"Yehh, siapa suruh lo telat datang, abis ngapain lo?" Tanya leon yang sibuk mengunyah siomay di mulutnya.
"Ehh, kok si angkasa gak ada?" Tanya alvi, matanya mengedar ke sekeliling kantin dan barulah mendapati sosok angkasa berada di meja sebelah dengan seorang gadis yang membelakangi mereka.
"Itu cewe siapa?" Tanya alvi bingung.
"Mana gw tau, udah ahh ribet amat lo sono pesen kalo mau makan!" Protes leon yang tidak mau diganggu gugat.
"Gausah pesen, nih gw bawain buat lo!" Seru bryan sambil memberikan kotak bekal berwarna hijau tua itu.
"Buat gw?" Tanya alvi memastikan.
"Iya buat lo, udah makan aja" Cetus bryan sambil menyiapkan makanan ke mulutnya.
"Ahhh makasih, lo emang temen perhatian deh, andai lo cewe udah gw pacarin lo! Tapi muka lo aja dah cantik anjirr mana mulus lagi" Cerocos alvi sambil membuka bekal tersebut.
"Kok buat gw gaada?" Protes leon.
"Yaudah besok gw bawain buat lo juga, sekarang makan aja dulu" Jawab bryan.
Di meja sebelah, angkasa daritadi menguping pembicaraan mereka bertiga. Tangannya terkepal kuat saat melihat bryan memberikan kotak bekalnya kepada alvi. Entahlah, yang dirasakan angkasa sekarang hanyalah kekesalan tidak lebih.
"Maksud lo apa?" Sentak angkasa saat berada di hadapan bryan, untungnya alvi dan leon sedang pergi memesan minuman lagi.
"Apaan?" Tanya bryan tak mengerti.
"Ikut gw!" Tegas angkasa pergi meninggalkan area kantin. Bryan pun dengan wajah bingung bangkit dari duduknya berniat akan menyusul angkasa.
"Mau kemana lo?" Tanya leon yang sudah tidak di meja mereka.
"Ada urusan" Jawab bryan sambil melengos pergi.
Di Koridor yang tidak terlalu ramai para siswa siswi, kini dimana angkasa dan bryan sedang beradu pandang, dimana angkasa memberikan tatapan tajamnya dan bryan dengan tatapan bingungnya.
"Maksud lo apaan kek gitu hah?!" Gertak angkasa menusuk manik mata bryan dengan tatapannya.
Merasa terintimidasi bryan menjawab dengan bingung. "Ada apa?" Tanyanya menatap wajah angkasa.
"Lo pura pura bego atau gimana sih?!" Sentak angkasa kembali.
" Maksud lo apa angsa? Gw gk paham plis!" Jawab bryan dengan wajah bingung.
"Ck, gaada gunanya gw ngomong sama lo" Ujar angkasa membuang mukanya ke samping.
Saat hendak pergi dari sana, tiba tiba saja bryan berbicara dengan ekspresi kesal. "Maksud lo apaan kemarin berduaan ma cewe, pacar lo?" Tanya bryan.
"Apa urusan lo?" Tanya balik angkasa, merasa tak ada jawaban angkasa langsung pergi dari sana meninggalkan bryan.
Bryan pun segera pergi dari sana, tapi ditengah perjalanan nya menuju kantin, kakak kelas yang tempo hari tak sengaja bryan tabrak datang menemuinya.
"Bryan! Lo udah kasih bekal tadi sama alvi kan?" Tanya gadis itu memastikan.
"Udah dong kak! Udah dimakan sampai habis juga, katanya enak!" Jawab bryan dengan sumringah.
"Wahh! Bagus deh, besok nitip lagi yah!" Seru gadis itu dengan senyum tercetak di bibirnya.
" Sama sama kak, yaudah aku pergi dulu yah kak!" Pamit Bryan.
Setelah pulang sekolah, Bryan seperti biasa berjalan kaki kearah taman untuk membeli boba langganannya dan bersantai disana. Tetapi langkahnya terhenti saat ada pedagang es cendol berada di luar gerbang sekolahnya.
Buru buru Bryan menghampiri pedagang tersebut, Bryan mengambil kursi yang ada di bawah meja dan menariknya untuk dia duduk. Sambil menunggu es cendol di buat, Bryan membuka ponselnya dan melihat postingan twitter hari ini.
Disana tertera wajah angkasa dengan seorang gadis sedang tertawa lepas bak pasangan yang romantis. Kebetulan postingan tersebut dari base sekolahnya, sma sotus.
Setelah selesai membeli es cendol, Bryan segera pergi ke rumahnya, karena sudah mendapatkan minuman untuk apa dia membeli boba di taman.
"Siapa sih tuh cewe? Apa bener pacarnya? Tapi gk mungkin ah, tapi gimana kalo bener pacarnya? Tapi si angsa pernah bilang ma gw pas tempo hari, kalo dirinya gk bakal suka sama cewe, karena percuma dia sama gw dah di jodohin" Gumamnya sambil menyeruput es cendol.
"Tapi kalo sebatas temen, mana mungkin sedeket itu? Apa bener yah mereka punya hubungan sesuatu? Kok gw jadi ovt gini sih?"
"Yaudah lah, kalo emang dia bener pacarnya toh nanti juga dia nikahnya ma bakal ma gw bukan sama tuh cewe, positif aja mungkin cuma mainan doang" Cetus Bryan, meskipun di benaknya masih bertanda tanya.
Setelah sepulang sekolah di rumah terus, Bryan akhirnya memutuskan untuk pergi ke pasar malam seorang diri. Dirinya berjalan kaki untuk sampai disana, tempatnya tak lumayan jauh, hanya membutuhkan setengah jam untuk sampai disana, bagi Bryan itu sudah biasa.
Sesampainya disana, Bryan memilih berjalan menuju area permainan yang berhasil memecahkan botol dengan sekali lemparan maka akan mendapatkan boneka. Bryan berhasil memecahkan botol kaca tersebut dan langsung mendapatkan boneka teddy bear warna coklat dengan ukuran sedang.
Singkat cerita, Bryan duduk di salah satu pedagang gerobak untuk mengisi perutnya setelah dari tadi mencoba beberapa wahana dan permainan. Beberapa orang menatap Bryan dengan lekat, tetapi Bryan berusaha untuk mengabaikannya.
"Ihh kakaknya lucu, bawa boneka!" Seru anak kecil yang lewat didepan Bryan, Bryan hanya tersenyum kikuk mendengar ucapan anak kecil tersebut.
"Lain kali kalo kemana mana tuh pake jaket kalo bisa pake juga topi jaketnya" Celetuk seseorang yang memasangkan jaket menutup punggung Bryan.
"Siapa lo?" Tanya Bryan menatap orang tersebut di hadapannya, ya jelas tidak kenal orang tersebut pake topi mana nutupin mukanya sebagian.
"Gw" Jawab orang tersebut sambil membuka topinya.
"Dih, angsa" Celetuk Bryan saat melihat wajahnya.
"Ngapain lo disini? Ohh atau jangan jangan lo kesini bareng cewe lo yah? Mana dia? Kok gw gk liat? Kok bisa pas gini yah ketemu orang pacaran disaat gw jomblo gini? Mana cewe lo? Pasti cantik yah?" Pertanyaan demi pertanyaan keluar dari Bryan yang memasang wajah kikuk.
"Udah ngomongnya?" Tanya angkasa menghiraukan pertanyaan dari Bryan.
"Gw kesini sendiri, dan sorry aja siapa cewe yang lo maksud? Gw kesini karena disuruh jagain lo sama bokap gw" Jelas angkasa dengan santai.
"Lo ngapain kesini? Mana cuma pake kaos doang sama celana jeans" Ketus angkasa.
"Terserah gw dong! Suka suka gw, emang urusan lo?" Ketus Bryan memutar bola matanya.
"Itu udah jadi aset gw"
KAMU SEDANG MEMBACA
benci jadi cinta || bxb [END]
Teen Fictiondiawali dengan benci diakhiri dengan bucin, begitulah pasangan adam ini. entah ilmu sihir dari mana bryan bisa meluluhkan hati angkasa yang terkesan horor dengan aura tegas dan kejam yang selalu melekat di dalam dirinya, tetapi itu tidak berlaku di...