" Si angsa kemana dah? " Bingung bryan karena setelah bel masuk angkasa belum masuk juga sampai guru masuk ke kelas.
" Waah! Jangan jangan bolos nih si angsa! " Sambungnya.
" Liat aja nanti, gw bakal tanyain ke dia " Ujarnya dengan kepo.
Setelah bel pulang berbunyi, bryan segera pergi dari kelasnya dan menuju kearah rooftop tempat mereka tadi berpisah.
Setelah sampai di rooftop, bryan melihat angkasa sedang duduk disana sambil merokok membuat kepulan asap berterbangan di udara.
" Heh! Di sekolah masih aja ngeroko! " Seru bryan segera menghampiri angkasa dan membuat puntung rokok yang tinggal setengahnya.
" Apaan sih lo! " Angkasa menatap bryan dengan sengit, tetapi yang ditatap hanya diam saja.
" Ini disekolah, kalo lo ketahuan lo bakal masuk bk " Jelas bryan sambil mengedarkan pandangannya ke sembarangan arah.
" Apa hak lo?! " Tanya angkasa dengan wajah garang.
" Gk ada sih, cuma ngasih tau aja " Jawab bryan menatap angkasa dengan watados (wajah tanpa dosa)
Merasa jengah dengan sikap bryan, angkasa segera pergi dari sana dan tentunya bryan tidak tinggal diam. Dirinya membuntuti kemana angkasa pergi sampai di Koridor sekolah.
" Kok lo tadi gk masuk kelas angsa? " Tanya bryan disela sela berjalannya.
" Jangan kepo! " Jawab angkasa dengan sinis.
" Dih, biarin! " Balas bryan tak kalah sinis. Ngelunjak nih anak lama lama.
Angkasa tidak menjawab lagi, dirinya memilih untuk segera pergi ke area parkiran. Diluar dugaan angkasa, bryan malah berjalan keluar gerbang. Angkasa hanya menatap bingung, lalu lanjut berjalan memasuki area parkiran.
" Pasti si angsa ngira gw bakal ngikutin dia sampe parkiran " Ucapnya sambil tertawa cekikikan sendiri.
" Bodoh banget " Umpat bryan kepada angkasa. Untungnya orang yang dirinya omongin itu sudah tidak ada.
Bukannya pulang kerumah, bryan memutuskan untuk pergi sebentar ke taman yang tak jauh dari dirinya berjalan.
" Bang, seperti biasa " Ujar bryan kepada penjual boba dekat taman.
" Oke " Sahut abang boba dan langsung membuatkan boba untuk bryan. Sudah sejak saat SMP kelas 1 bryan sudah berlangganan di toko boba tersebut, maka tidak heran setiap hari abang bobanya ketemu bryan terus.
Selesai bertransaksi dengan penjual abang boba, bryan pergi duduk di bangku taman untuk menikmati bobanya.
" Ahhh~ seger njayy! "Pekik bryan setelah menyeruput es bobanya.
" Kok tumben nih taman sepi? Tapi bodo lah " Ucapnya kembali menikmati minumannya.
Ditengah tengah menikmati es bobanya, bryan tak sengaja melihat seseorang yang dikenakan sedang berkelahi di gang dekat dirinya duduk.
" Itu bukannya si angsa yah? " Tanyanya pada diri sendiri. Matanya memicing untuk melihat kearah seseorang tersebut.
" Lah anjing! Bener itu si angsa! Gilakk, bukannya pulang malah gelud tuh anak " Ujarnya dan berniat untuk melihat lebih dekat.
Saat sedang asik asiknya melihat, tiba tiba saja pandangan mereka bertemu membuat bryan segera pergi berlari dari sana.
Untungnya boba bryan sudah habis jadi dengan mudah dirinya berlari. Tetapi tanpa diduga ternyata angkasa berlari mengejarnya.
Karena lebih dulu berlari, jadi bryan lolos dari tangkapan angkasa. Nafasnya terengah engah saat berlari, untungnya dirinya mampir dulu ke warkop, biasalah bryan makan dulu.
Setelah melihat bryan berhasil lolos dari genggamannya, angkasa memilih untuk cabut saja.
" Cih! Liat aja nanti " Ucapnya sebelum pergi dari sana.
Keesokan harinya, bryan seperti biasa berjalan kaki menuju sekolahnya. Tetapi belum sampai di bangkunya, sudah terdapat angkasa yang dengan seenaknya malah selonjoran di bangkunya.
" Heh! Minggir lo angsa! " Suruh bryan sambil menepuk lumayan keras bahu angkasa.
" Nama gw angkasa putra anggara not angsa! " Ucapnya menekankan setiap kata.
" Ohh aja, minggir! " Suruhnya kembali menggeser tubuh angkasa untuk pindah.
" Lo liat kan? " Tanya angkasa membuat bryan mengernyitkan dahinya.
" Maksud lo? " Tanya bryan sambil bersandar di mejanya.
" Kalo lo cerita soal kemarin, abis lo! " Ancam angkasa, setelah berkata seperti itu dirinya bangkit dan pergi meninggalkan kelas. Padahal udah bel masuk.
" Pake ngancem lagi! " Sinis bryan mendudukkan dirinya dengan keras ke bangkunya.
Bel istirahat berbunyi, bryan memutuskan untuk pergi ke belakang sekolah. Setelah mendudukkan diri di sana, tiba tiba saja ponselnya berdering.
" Halo ma " Ucap bryan saat mengangkat panggilan telepon tersebut.
" Ian, mama sama papa mau berangkat perjalanan bisnis dulu, kamu gapapa kan ditinggal? " Ucap mamanya dari seberang sana.
" Kemana ma? " Tanya bryan sambil mengerutkan keningnya.
" Inggris, kami akan pulang bulan depan " Ujar mamanya membuat bryan kaget.
" Loh? Terus nanti kalo ian lapar gimana? " Tanya bryan.
" Mama udah kirim ke rekening kamu 10 juta, kalo kurang nanti mama tambahin, terus semua persediaan makanan udah mama siapkan " Jelas mama membuat bryan merasa lega sedikit.
" Yaudah mama tutup dulu yah, papamu dah manggil " Ucapnya kembali.
"Yaudah, hati hati ma, titip salam buat papa " Ujar bryan sebelum panggilan telepon terputus.
" Ahh! Masa gw sendiri lagi sih di rumah, mana ditinggal sebulan lagi, biasanya juga beberapa hari kek, atau satu minggu lebih, lah ini malah sebulan, lama bangsat! " Ucap bryan ngedumel sendirian sambil sesekali mengumpat.
" Udahlah, lumayan juga sih bebas selama 1 bulan, gw jadi bisa pesen makanan banyak banyak " Ujarnya kembali.
Tak terasa jam istirahat sudah selesai, bryan segera berdiri dan berjalan menuju kelasnya sebelum ada guru masuk.
" Ehh bryan! Lo darimana aja? Kita nyariin loh " Seru alvi saat bryan hendak memasuki kelasnya.
" Habis jalan jalan aja, kenapa? " Tanya bryan.
" Gapapa, cuma gw liat akhir akhir ini si angkasa kek kesel gitu sama seseorang, lo tau gk siapa orangnya? " Jelas alvi sambil bersandar di tembok.
" Lo tau gk? " Tanya leon.
" Mana gw tau, gw gk ngurusin hidup dia " Jawab bryan sambil mengaruk belakang kepalanya.
" Ohh yaudah lah, udah bel masuk juga, sono lo masuk aja " Ucap alvi membuat bryan menganggukkan kepalanya.
" Yok cabut! " Ajak leon dan disusul oleh alvi.
" Mungkin si angsa kesel sama gw kali yak? Mungkin takut gw cepuin ke orang orang soal dia gelud pas kemaren " Gumam bryan setelah duduk di bangkunya.
Tak lama kemudian, guru b. Inggris pun datang untuk mengajar kelas mereka. Di samping bryan kosong, menandakan jika angkasa bolos jam ke 3 mata pelajaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
benci jadi cinta || bxb [END]
Fiksi Remajadiawali dengan benci diakhiri dengan bucin, begitulah pasangan adam ini. entah ilmu sihir dari mana bryan bisa meluluhkan hati angkasa yang terkesan horor dengan aura tegas dan kejam yang selalu melekat di dalam dirinya, tetapi itu tidak berlaku di...