"Berhenti woy!"
"Sini lo anjing!"
"Bangsat! Sialan lo babi!"Makian terdengar dari arah motor belakang, angkasa melirik kaca spion nya dan tersenyum miring. Mengendarai motornya dengan lihat, sampai dimana motornya berhenti di daerah jalanan sepi.
"Mampus! Kejebak kan lo?!" Seru salah satu yang turun dari motor.
"Ga kebalik?" Tanya angkasa datar.
"Cih! So jagoan lo!" Maki orang satunya lagi. Dan tanpa aba aba keduanya langsung mulai menyerang angkasa bersama.
Dengan mudah angkasa membalas pukulan kepada mereka berdua, dan memelintir tangan mereka berdua menciptakan teriakan keras karenanya.
"Sakit bangsat!" Umpat satunya lagi.
"Lanjut?" Tanta angkasa sambil bersandar di depan motornya.
"Awas aja lo anjing! Gw bakal balas dendam sama lo!" Peringat orang yang rambutnya diikat.
Setelah berbicara seperti itu, keduanya segera pergi dari sana meninggalkan angkasa yang menatap punggung mereka yang mulai menjauh.
"Bangsat!" Umpat angkasa saat merasakan telapak tangannya mengeluarkan darah.
Disisi lain, bryan sedang enak enaknya makan di warteg bersama leon. Tiba tiba saja panggilan masuk dari alvi, membuat leon langsung mengangkat telponnya.
"Halo?"
"......... "
"Hah?! Sekarang lo dimana?!"
"......... "
"Oke oke, sekarang gw kesana sama bryan!"
Tut! Panggilan dimatikan oleh leon, dirinya langsung buru buru pergi ke arah kasir untuk membayar makanan yang mereka pesan.
Setelah selesai leon langsung menyuruh bryan untuk menghentikan makanannya dan menarik tangan bryan yang sudah mencuci tangan.
"Kenapa sih leon?!" Seru bryan dari atas motor.
"Si angkasa tadi siang diserang sama orang!" Jawab leon berseru.
"Hah?! Kok bisa?!" Pekik bryan namun suaranya terbawa angin membuat pekikannya terdengar kecil.
"Panjang ceritanya, nanti aja!" Jawab leon memandang fokus kearah jalanan.
Sesampainya di apartemen alvin, buru buru bryan dan leon memasuki lift dan memencet tombol 12. Dalam hati bryan tampak gelisah mengetuk ngetuk lantai dengan kakinya serta gigi yang menggigit jari nya.
Pintu lift terbuka, langsung sama leon mencari no apartemen alvi dan segera memasuki pintu yang dicarinya.
Brak! Suara pintu terbuka terdengar cukup keras membuat orang didalamnya langsung menoleh kearah pintu.
"Lo baik baik aja angsa?!" Khawatir bryan menghampiri angkasa dan duduk disebelahnya.
"Gimana ceritanya lo bisa diserang kek gini sa?" Tanya leon.
"Ya lo udah denger kan ceritanya tadi di telpon" Sahut alvi mengambil cemilan yang ada di mejanya.
"Emang bener bener tuh orang, gw kepung juga tuh markas miskin mereka!" Geram leon berapi api.
"Sabar udah, jangan main terlalu ganas ladenin mereka aja dengan cara sederhana" Tenang alvi menepuk nepuk pundak leon.
"Bacot mulu idup lo! " Komentar pedas angkasa yang sudah jengah.
"Gimana tangan lo? Gapatah kan?" Tanya leon dramatis.
"Gw penggal tau rasa lo!" Angkasa menatap datar kearah leon.
KAMU SEDANG MEMBACA
benci jadi cinta || bxb [END]
Teen Fictiondiawali dengan benci diakhiri dengan bucin, begitulah pasangan adam ini. entah ilmu sihir dari mana bryan bisa meluluhkan hati angkasa yang terkesan horor dengan aura tegas dan kejam yang selalu melekat di dalam dirinya, tetapi itu tidak berlaku di...