Hari ini bryan dan angkasa pulang bersama, entah karena apa, angkasa hanya menyetujuinya saja tanpa menolak tawaran bryan.
"Lo duluan aja, ada barang gw yang ketinggalan dikelas" Celetuk angkasa berhenti di lorong sekolah diikuti bryan.
"Perasaan gaada barang lo yang ketinggalan dah" Cetus bryan merasa heran.
"Udah lo duluan aja ke parkiran, nanti gw nyusul ribet amat lo." Ujar angkasa.
"Bilang aja lo mau ketemu cewe lo kan?" Ucap bryan sambil berjalan pergi meninggalkan angkasa.
"Maksud lo?" Tanya angkasa mengejar bryan dan berdiri dihadapannya.
"Gw dah tau kok, lo punya cewe kan? Bahkan lo sayang banget sama dia, lebih tepatnya cinta banget sama cewek lo. Yaudah gw duluan aja, nunggu di gerbang" Perkataan bryan sontak membuat dari angkasa berkerut.
"Kapan lo liat?" Tanya angkasa.
"Pertama, gw liat pas ga sengaja lewarin lorong sekolah dan ngeliat lo lagi pelukan sama cewe mesra banget, yang kedua lo lagi berduaan sama cewe di lapangan" Jelas bryan.
"Ck! Nyusahin lo!" Maki angkasa segera menarik bryan ikut dengannya.
Bryan yang ditarik seperti itu hanya pasrah saja. Matanya fokus kearah pergelangan tangannya yang sedang ditarik oleh angkasa. Tersirat rasa sakit saat pikirannya tiba tiba membayangkan angkasa memegang tangan lain selain dirinya.
"Sekarang lo percaya kan? Gw cuma ngambil ini doang" Tutur angkasa memperlihatkan buku fisikanya.
"Ayo pulang!" Ajak angkasa setelah memasukkan bukunya kedalam tas.
"Lo pasti suka pegang tangan orang lain yah? Selain gw?" Pertanyaan itu akhirnya lolos dari mulut bryan.
"Kata siapa?" Tanya angkasa sambil menghidupkan motornya.
"Naik!" Titah angkasa kepada bryan.
"Kayaknya gw pulang jalan kaki aja deh, sorry udah bikin lo repot" Celetuk bryan mundur beberapa langkah.
"Cepetan naik!" Perintah angkasa menghiraukan ucapan bryan.
"Gw jalan kaki aja" Tolak bryan.
"Repotin lo, naik sendiri atau gw gendong lo naik keatas motor?" Ancam angkasa dengan sorot mata tajam.
Mendengar hal itu, mau tak mau akhirnya bryan naik keatas motor. Daripada dirinya digendong sampe keatas motor, ini lingkungan sekolah juga.
Singkat cerita, saat ini mereka sedang ada di sebuah taman yang biasa bryan datangi. Tetapi kali ini bryan tidak memesan minuman boba, hanya mampir saja dan tidak membeli apapun.
"Lo suka kesini?" Tanya angkasa memandang sekitaran.
"Iya. Angsa, lo beneran punya cewe?" Tanya bryan.
"Gaada, siapa yang bilang gitu?" Sahut angkasa acuh tak acuh.
"Terus hubungan lo sama cewe itu?" Tanya bryan kembali.
"Lo ngapain bahas tuh cewe? Gaada topik lain apa?" Sewot angkasa jengah.
"Maaf, gw cuma pengen tau aja angsayang" Celetuk bryan tiba tiba.
"What? Apa lo bilang tadi?" Pinta angkasa sedikit terkejut.
"Gada apa apa, lo salah denger kali" Elak bryan salting.
"Pulang yuk?" Ajak bryan.
"Yok!" Jawab angkasa.
Sabtu ini, angkasa dan bryan sedang kerja kelompok untuk membuat sebuah makalah. Gurunya meminta setiap satu bangku satu kelompok, jadi mau tak mau bryan dan angkasa satu kelompok.
KAMU SEDANG MEMBACA
benci jadi cinta || bxb [END]
Teen Fictiondiawali dengan benci diakhiri dengan bucin, begitulah pasangan adam ini. entah ilmu sihir dari mana bryan bisa meluluhkan hati angkasa yang terkesan horor dengan aura tegas dan kejam yang selalu melekat di dalam dirinya, tetapi itu tidak berlaku di...