"Ian!" Panggil mama.
"Ini bekal kamu, nanti kan kamu pulang sore jadi mama bikinin kamu bekal" Sambung mama, memasukkan kotak bekal kedalam tas bryan yang dimana bryan sedang sarapan.
"Oke! Makasih mama sayang!" Seru bryan dengan senyuman gembira.
"Ian nanti berangkat bareng papa yah? udah lama semenjak kamu SD papa udah gk pernah anter kamu lagi" Kata papa meminta persetujuan dari bryan.
"Yaudah, boleh kok pa" Jawab bryan.
"Yaudah abisin sarapan kamu, sebentar lagi berangkat" Ucap papa lagi.
Setelah diantar ke sekolah, bryan bertemu kembali dengan kakel tersebut. Tentunya kakel tersebut menitipkan bekal kembali, namun kali ini diiringi dengan bunga mawar merah. Apa apaaan ini?!
"Muka lo napa lagi dah? Abis berantem ma siapa lo?" Celetuk bryan saat duduk di kursinya.
"Bukan urusan lo!" Ketus angkasa menenggelamkan kepalanya diatas meja dengan tangan.
"Nanya doang, ribet lo!" Sarkas bryan.
"Udah tau ribet pake nanya lagi" Sahut angkasa tak mau kalah.
"Bacot!" Umpat bryan.
Tiba tiba, datanglah alvi dan leon ke kelas mereka beberapa gadis dikelasnya ikut mengalihkan perhatian kearah mereka berdua.
"Hai!" Sapa keduanya.
"Ada apaan nih?" Tanya bryan.
"Meskipun gaada makanan gaada minuman, kita kesini cuma mau main doang" Ujar leon.
"Paan sih?!" Risih angkasa terganggu.
"Udah, mending lo tidur aja sono!" Sahut bryan dengan sinis.
"Oh iya, nih buat lo" Bryan memberikan kotak bekal tadi dengan bunga mawar merah.
"Apaan nih? Lo suka sama alvi? Ini maksudnya lo confess gitu?" Tanya leon bertanya tanya.
"Lo suka ma gw bryan?" Tanya alvi, sontak angkasa yang daritadi diam saja mengebrak mejanya dengan cukup keras, membuat beberapa siswa terlonjak kaget.
"Lo kenapa?" Pertanyaan itu tidak ditanggapi oleh angkasa, dirinya pergi dari kelas tanpa mengucapkan sepatah katapun.
"Kenapa tuh anak?" Heran alvi.
"Gw susul dia dulu, soal yang tadi gw bukan suka sama lo, nanti gw jelasin!" Seru bryan bergegas mengejar angkasa.
Angkasa terlihat berjalan kearah parkiran dimana motornya terparkir disana. Dengan langkah tergesa gesa bryan mengejar angkasa, bryan tahu pasti angkasa parah soal percakapan tadi. Dirinya berusaha untuk menjelaskan kepada angkasa.
"Angsa tunggu!" Pinta bryan terus mengejar angkasa yang terus berjalan hingga sampai di parkiran.
"Angsa!" Panggil bryan menghadang jarak antara angkasa dengan motornya.
"Awas anjing!" Umpat angkasa berusaha menepis tubuh bryan.
"Lo salah paham angsa! Please, dengerin penjelasan gw!" Pinta bryan menatap sorot mata tajam yang menatap matanya.
"Minggir lo!" Ucap angkasa menghiraukan perkataan bryan barusan.
"Ga! Sebelum lo balik lagi ke kelas, gw bakal minggir!" Jelas bryan tetap pada posisinya.
"Ck! Rese lo!" Umpat angkasa berlalu pergi meninggalkan bryan.
Setelah kejadian tadi, bryan menjelaskan kepada alvi dan leon tentang kesalahpahaman tadi. Mereka berdua mengerti, dan tidak mempersalahkan jika kakel tersebut suka kepada alvi diam diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
benci jadi cinta || bxb [END]
Teen Fictiondiawali dengan benci diakhiri dengan bucin, begitulah pasangan adam ini. entah ilmu sihir dari mana bryan bisa meluluhkan hati angkasa yang terkesan horor dengan aura tegas dan kejam yang selalu melekat di dalam dirinya, tetapi itu tidak berlaku di...