" Nak, serius kamu pacarnya anak tante? " Tanya mama.
Kini mama, angkasa dan bryan tengah duduk di ruang tamu berbincang bincang sedikit sembari menunggu papa.
" Mama gk percaya sama angkasa? " Tanya angkasa dengan nada datar.
" Gk gitu sayang, mama cuma heran aja kenapa kamu bisa cepet banget punya pacar " Jelas mama
Bryan hanya diam sama, masih mencerna setiap kata yang terdengar masuk ke telinganya, dirinya hanya mengangguk saja jika ada pertanyaan yang terlontar untuk dirinya.
" Ini pacar kamu? " Tanya papa saat sudah duduk di sofa.
" Iya pa, namanya Bryan dia pacar angkasa " Jawab angkasa seadanya.
" Berapa lama kalian pacaran? " Tanya papa kembali.
" Hari pertama sekolah " Jawab angkasa.
" Bryan, kenapa kamu diam sama nak? " Tanya mama menatap wajah Bryan.
" Eh? Ga-gapapa tante " Ucapnya dengan kikuk.
Angkasa terus memastikan sang papa agar percaya tentang hubungan abal abal dirinya dengan Bryan.
" Hahahahaha, angkasa... Angkasa... " Ketawa pecah tersebut keluar dari mulut papanya.
Angkasa, Bryan dan mama dibuat bingung dan tanda tanya. Ada apa ini? Apakah papa sudah kehilangan akal sehat?
" Hehe, ternyata kalian sudah saling kenal yah? " Papa menunjuk keduanya menggunakan jari telunjuknya.
" Ya, terus kenapa? " Tanya balik Angkasa.
" Papa jadi tidak perlu lelah lelah berbicara padamu sendiri. baiklah, perjodohan disetujui oleh kedua pihak! " Final sang papa membuat semuanya diam.
" Ini ada apa pa? Mama gk ngerti " Pertanyaan dari mama mewakilkan pertanyaan dari 2 orang yang ada disana juga.
" Sebenarnya, papa sama sahabat papa memang berniat menjodohkan anak kita dengan anak sahabat papa. Dan seperti yang mama kira, anak sahabat papa sekarang ada di samping Angkasa dan mengaku kalo mereka pacaran sejak hari pertama sekolah. Papa jadi gk perlu cape cape ngomong sama Angkasa dong! " Jelas papa dengan raur wajah gembira.
" Wahh parah om! Emang iya om kenal sama papa saya? " Celetuk Bryan setelah sekian lama diam.
" Iya dong, nama papa kamu kan sakti calvino? " Ujar papa menyakinkan.
" Lah bener! Wahh angsa, kita dijodohin njirr " Heboh Bryan menatap Angkasa.
Bukannya menjawab, Angkasa malah menyandarkan dirinya ke sofa dan memijat pelipisnya.
" Serah! " Jawabnya singkat.
Setelah kejadian tadi, Bryan kini sudah pulang kerumahnya dan tentunya diantar oleh calsu (?) dan tentunya malam ini mereka akan menghabiskan malam bersama, karena pala menyuruh Angkasa untuk menemani Bryan di rumahnya.
Ya.. Kalian tau lah yah kalo ortunya si Bryan lagi gk ada di rumah, jadinya terpaksa deh Angkasa nginep di tempat Bryan.
" Gw mandi dulu yah! " Pamit Bryan menaiki tangga menuju kamarnya, meninggalkan Angkasa yang tengah duduk di sofa.
Tak ada jawaban, tapi Bryan tidak ambil pusing. Dirinya langsung sibuk ke tujuannya, mandi.
Di kamar mandi, Bryan tidak langsung mandi melainkan berendam di bathub. Merilekskan dirinya dari segala hal dan aktivitas aktivitas yang membuatnya lelah. Padahal kerjaan dia rebahan aja dari pagi.
" Keknya gw harus bisa luluhin hati si angsa, gk mungkin yekan kalo kita dijodohin tapi masih musuhan kek gitu, apalagi berkat dia juga gw jadi bisa ngobatin rindu gw ke nyokap gw " Ujarnya sambil menutup mata.
" Baik banget lagi mamanya, dari awal ketemu sampe pulang selalu dimanjain, makan aja tadi di suapin, hehe " Lanjutnya lagi.
Setelah 20 menit berada di kamar mandi, kini Bryan sedang menuruni anak tangga untuk menghampiri Angkasa yang berada di bawah.
" Lama banget " Ketus Angkasa tanpa melihat kearah Bryan.
" Sambil nge rendem gw, hehe. Bagus gk? " Pertanyaan dari Bryan membuat Angkasa mengalihkan pandangannya kearah nya.
" Lo ngapain pake baju begituan? " Tanya Angkasa.
" Bagus gk? " Tanya Bryan kembali.
" Cocok, lo keliatan kek gembel " Ujar Angkasa dengan datar.
" Woy lah! Ini baju bagus tau, malah dikatain kek gembel " Ujar Bryan tak Terima.
" Liat nih di belakang gw ada gambar upin ipin! " Seru Bryan memperlihatkan bagian belakang bajunya.
" Oh " Jawab Angkasa.
" Lo gk mau mandi? " Tanya Bryan setelah duduk di sofa satunya lagi.
" Dimana kamar gw? " Tanya balik Angkasa.
" Aelah, malah nanya balik lo! Ke kamar gw aja, lo kan gk bawa baju njirr " Jelas Bryan sedikit sewot.
Bukannya menjawab, Angkasa malah pergi keatas tanpa mengucapkan sepatah katapun kepada Bryan. Bryan hanya bisa menghela nafas, melihat sifat Angkasa yang kek setan.
" Dih, dikira bagus apa pake baju tidur kek gitu mana gambar si kembar botak lagi. Kenapa papa nge jodohin gw sama orang kek bocah ingusan gitu dah njirr " Dumel Angkasa disela sela mandinya.
Keesokan harinya, seperti biasa mereka berangkat kesekolah menggunakan motor masing masing, lagian Angkasa ogah bareng sama Bryan berangkat nya.
" Woy angsa! Lo duluan aja! " Seru Bryan dari dalam rumah.
" Tanpa lo suruh juga, gw pergi! " Balas Angkasa dan pergi melajukan motornya meninggalkan pekarangan rumah Bryan.
" Kejam amat si angsa "ujar Bryan setelah keluar dari dalam rumah.
Sesampainya di kelas, Bryan tidak menemukan Angkasa di samping bangkunya, biasanya saat dirinya sampai di kelas pandangan pertama yang dia lihat adalah Angkasa yang sedang tertidur.
" Kemana tuh si angsa? Wahh jangan jangan tuh anak bolos lagi, bomat lah gw " Ucap Bryan segera duduk di bangkunya.
Sesuai dugaan bryan, Angkasa bolos semua pelajaran. saat istirahat Bryan memutuskan untuk mencari Angkasa di rooftop dan belakang sekolah, tetapi satu batang hidungnya pun tidak bisa ditemukan.
" Woy Bryan! " Panggil seseorang yang tak lain adalah alvi yang berjalan menghampiri nya bersama leon.
" Kenapa? " Tanya Bryan membalikkan badannya.
" Lo tau kemana si Angkasa? " Tanya leon.
" Mana gw tau, dari pagi sampe sekarang dia gk masuk kelas " Jawab bryan.
" Wahh berarti dia bolos nih, tapi kok gk ngajak kita tuh anak " Alvi menerka nerka kemana perginya Angkasa.
" Mana gw tau, gw pergi dulu yah, mau pulang! "Pamit Bryan kepada alvi dan leon.
" Yo! "
KAMU SEDANG MEMBACA
benci jadi cinta || bxb [END]
Teen Fictiondiawali dengan benci diakhiri dengan bucin, begitulah pasangan adam ini. entah ilmu sihir dari mana bryan bisa meluluhkan hati angkasa yang terkesan horor dengan aura tegas dan kejam yang selalu melekat di dalam dirinya, tetapi itu tidak berlaku di...