" Pagi angsa! " Sapa bryan dengan senyumannya.
" Gausah sokab! " Ketusnya.
" Dih, biarin yang penting gw dah ramah sama lo " bryan mendudukkan dirinya di bangkunya.
" Hari ini ada pemeriksaan, kok lo gk pake dasinya? Wahhh jangan jangan lo lupa yah! Gw cepuin ke OSIS ah " Ucapnya dengan senyuman iblisnya.
".... " Tak ada jawaban dari lawan bicaranya, tetapi bryan tidak memusingkan hal itu.
Setelah bel masuk, beberapa anggota OSIS datang ke kelas mereka untuk melakukan pemeriksaan.
" Kak! Teman sebangku saya tidak memakai dasinya! " Serunya tanpa melihat kearah angkasa.
" Kamu serius? " Tanya salah satu anggota OSIS.
" Iya kak, coba aja li- " Betapa terkejut saat bryan menoleh kearah angkasa yang sudah terpasang dasi si sekitaran lehernya itu.
" Loh? Kok- lo dapat dasi dari mana? " Seru bryan.
" Lo aja yang gk liat " Ucapnya datar.
" Kalian lagi berantem yah? Semoga cepet baikan yah! Karena tidak ada yang aneh dan atribut pun lengkap, kakak pergi dulu " Ujar OSIS itu berlalu pergi dari bangku mereka.
" Gk minat! " Celetuk angkasa.
" Gw juga gk minat baikan sama lo! " Balasnya tak kalah ketus.
Setelah selesai melakukan pengecekan itu, guru pun datang dan semuanya kembali belajar seperti biasanya.
Setelah istirahat tiba, kini bryan sedang menikmati makan siangnya dengan tenang tanpa adanya kehadiran dari alvi dan leon dan angkasa. Entah kemana perginya ketiga bocah itu.
" Kepada seluruh siswa diharapkan segera membereskan tas masing masing dan pulang kerumah, hari ini guru akan mengadakan rapat dengan kepala sekolah. Mohon pengertiannya, terimakasih. " Begitulah kira kira informasi yang didengarkan semua orang dari berbagai ruangan.
" Udah capek capek panjat pagar buat bolos, taunya malah pulang cepet " Kesal leon setelah berhasil turun dari pagar.
" Tau lah, pulang aja lah! " Kesal alvi meninggalkan sekolahan.
" Ta-tapi motornya? " Tanya leon.
" Biarin aja, lagian nih sekolah punya temen kita gk bakal ada yang nyuri juga " Jawab alvi sambil terus berjalan santai.
" Yaudah lah " Pasrah leon.
Bryan segera membereskan tasnya dan berlalu pergi dari sekolah menuju rumahnya. Tetapi sebelum itu, dengan kebiasaannya yang akan pergi ke taman untuk membeli es boba terlebih dahulu sebelum pulang kerumah.
Singkat cerita, bryan sudah berada di rumah dan sedang menonton TV sambil menyeruput es boba.
" Hahh... Lama amat dah mama sama papa pergi " Keluh bryan, padahal baru 3 hari ditinggal.
" Cobain resep baru ala anak kos aja lah " Seru bryan.
" Tapi mager " Sambungnya kembali.
" Apa pesen online aja yah, males soalnya " Ujarnya kembali.
" Oke deh, ide bagus " Bryan pun segera membuka ponselnya dan mengotak atik layar ponselnya.
" Tinggal tunggu deh "
Beberapa menit kemudian, makanan yang dipesan oleh Bryan datang. Setelah bertransaksi dengan sang ojol, Bryan kembali masuk dan membuka makanan yang dia pesan lewat online tadi.
Di lain waktu, angkasa saat ini sedang berdebat dengan keluarga.
" Angkasa! Tinggal Terima perjodohan ini maka semuanya akan selesai. Tetapi kenapa kau sangat keras kepala, anak sahabat papa sangat cantik, pintar, putih pokoknya sempurna. Papa mohon Terima perjodohan ini angkasa! " Tekan papanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
benci jadi cinta || bxb [END]
Teen Fictiondiawali dengan benci diakhiri dengan bucin, begitulah pasangan adam ini. entah ilmu sihir dari mana bryan bisa meluluhkan hati angkasa yang terkesan horor dengan aura tegas dan kejam yang selalu melekat di dalam dirinya, tetapi itu tidak berlaku di...