sarapan

9.4K 510 1
                                    

Malam ini begitu gerah dengan hawa panas yang menyelimuti satu ruangan tersebut. Erangan demi erangan saling bersahutan, kedua tubuh saling bersatu dan menciptakan suara yang membuat keduanya semakin larut dalam permainan tersebut.

Berbagai gaya sudah di lakukan, bahkan berpindah pindah tempat. Angkasa masih terus menggempur lubang anal Bryan dengan agresif, membuat sang empu mendesah di buatnya.

Tak lupa, Angkasa menciumi area dada Bryan dan meninggalkan banyak kissmark di sana. dengan ganas Angkasa meraup puting merah yang sudah mngeras itu di mainkan nya dengan lihai membuat Bryan menggeliat.

Kini keduanya melakukan adegan panas tersebut di atas kasur dengan Bryan yang berada di bawah. Angkasa tak habis habis menikmati tubuh Bryan, bahkan malam sudah semakin larut, tetapi Angkasa enggan untuk menyudahi permainan tersebut.

"K-kasahhh... Mmnh... Pe-lanhh! hahhhh nghhh" Lenguh Bryan saat Angkasa menyodoknya kuat untuk kembali menyemprotkan cairannya untuk kesekian kalinya.

"Ahh, sebentar yangghh!" Jawab Angkasa fokus pada tujuannya, bibirnya mengulas senyum tipis saat Bryan kembali mendesah keenakan.

"Hagghhh, kasahh sstthh! mnhhh, ahhh, ahhh, nghhh! Ma-u keluarrrggghhh!" Racaunya dengan frustasi.

"Bersama" Ucap Angkasa menambahkan tempo sodokkannya untuk mengejar mastrubasi keduanya.

Beberapa kali hentakan, mereka pun keluar bersama sama. Napas keduanya saling bersahutan, menghirup oksigen dengan rakus.

Tubuh Angkasa langsung ambruk diatas tubuh Bryan tanpa melepaskan bagian bawahnya. Karena lelah, Bryan pun tertidur lebih dulu dengan keringat yang membanjiri tubuhnya.

Angkasa mengecup sekilas leher Bryan lalu dirinya pun segera menarik selimut untuk menutupi tubuh polos mereka. Angkasa pun sedikit mengubah posisinya menjadi berpelukan tanpa melepaskan bagian bawahnya.

"Good night sayang." Ucapnya sebelum pergi menyusul tidur. keduanya pun sudah terlelap kedalam mimpi masing masing, setidaknya biarkan mereka tertidur selama 5 jam sebelum pagi menjelang.

Matahari sudah mulai naik, cahayanya perlahan masuk mengintip kedua orang yang masih terlelap dalam mimpinya, seolah olah tidak terganggu dengan cahaya sangat matahari yang mulai menyinari keduanya.

Perlahan lahan, Bryan mulai membuka matanya saat merasakan sesak di bagian bawahnya. Dirinya meringis pelan saat teringat kejadian semalam. Dengan pelan dirinya menarik sedikit bokongnya hingga persatuan mereka terlepas.

Dilihatnya orang disampingnya yang masih memejamkan matanya dengan wajah tenang. Sekejap Bryan menikmati wajah dihadapannya tersebut, menatap kagum melihat pahatan demi pahatan yang membuat wajah itu terlihat seperti pangeran zaman yunani.

Tetapi kekagumannya hanya bertahan sebentar sebelum sangat pemilik wajah membuka matanya perlahan dan menatap balik mata yang sedang menatapnya.

Seketika Bryan mengerjap lucu dan memalingkan wajahnya kearah lain. Merasa malu karena sudah ketahuan menatap lekat wajah Angkasa.

Angkasa mengulas senyumnya, lalu mencubit pelan hidung Bryan. Diciumnya pipi Bryan dengan gemas, membuat sang empu mendengus sebal.

"Good morning sayangg!" Sapanya dengan suara bangun tidurnya. Bryan pun membalas sapaan tersebut dengan tak kalah manis.

"Morning too juga gantengnya ian!" Balas Bryan dengan tertawa kecil di akhir. Merasa malu sekaligus.

"Mau sarapan? Biar aku masakin." Tanya Angkasa memeluk erat tubuh kecil Bryan.

Sejenak Bryan berpikir untuk memilih sarapan apa pagi ini. Karena hari ini Angkasa yang akan membuat sarapan mereka, jadinya Bryan tersenyum antusias.

"Emm.... Aku mau sayur sop ayam aja deh! Kebetulan cuaca nya lagi dingin, hehe" Ujarnya dengan antusias. Angkasa pun menganggukkan kepalanya, beranjak dari tidurnya setelah mengecup sekilas bibir Bryan.

benci jadi cinta || bxb [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang