Bab 10: problem

1.1K 76 0
                                    

Assalamu'alaikum

Kamala melipat mukenahnya dan sajadahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamala melipat mukenahnya dan sajadahnya. Ia juga sempat lupa shalat karena setelah magrib langsung tidur, jadi shalat isya nya tertinggal. Ia letakkan mukenah dan sajadahnya di dalam lemari khusus tempat menyimpan pakaian.

Kemudian ia duduk di meja belajarnya. Membuka buku pelajaran untuk besok, mencari materi yang belum pernah dipelajari agar besok saat muncul ia tidak kebingungan.

Kamala menggoreskan tinta biru pada buku catatan sejarahnya.Sejarah adalah pelajaran yang Kamala suka selain matematika dan seni. Tapi terkadang Kamala juga malas belajar, bukan karena mood. Kamala orangnya bukan moodyan, tetapi tergantung lelah tidak pikirannya. Kamala juga seorang manusia normal, wajar juga ia lelah belajar,Bukan karena ia cerdas dan tidak seharusnya lelah,tapi pasti ada saja yang lelah dalam Melakukan sesuatu.

Jam terus berjalan, semakin maju jarum jam semakin larut malam. Kini Kamala belum mengantuk jadi ia gunakan saja waktu begadangnya untuk belajar, belajar juga kebutuhan Kamala untuk menjadi kebanggaan ayahnya.

Ayo masuk, mungkin Kamala masih mau nenangin diri diluar karena lelah tanpa diganggu oleh siapapun, termasuk kamu,Abi...

Kata-kata dari mulut Nada entah mengapa terngiang-ngiang di kepalanya. Nada perhatian tetapi ia benar-benar sulit untuk menerimanya. Ia hanya bisa menghargai sedikit demi sedikit Nada dan anak-anaknya dirumahnya. Kalau soal menerimanya ia masih merenungi hal itu.

Soal sifat mereka berdua yang kelihatan aneh tadi pagi juga membuat Kamala tiba-tiba jadi merasa bersalah, padahal ia belum ada buat masalah kepada mereka. Ternyata benar ya, diam seperti patung saja mudah di tuduh apapun apalagi jika banyak ngomong, tidak tahu lebih parah seperti apalagi.

Tok tok tok!

Kamala menolehkan kepalanya ke arah pintu. Malam-malam selarut ini siapa yang mengetuk pintu? Mungkin ada orang iseng atau apapun. Kamala berusaha mengabaikannya.

Tok tok tok!

Ketukan dari luar terdengar lagi. Ia pasrah, ia benar-benar terganggu oleh suara itu. Ia bangkit mendekat pintu kamarnya, membuka santai seakan tahu ia bukan manusia jadi-jadian.

Nada?

"Kenapa,B-Bu?" Tanyanya bersikap sopan.

"Kamu begadang karena tugas ya? Ibu tau dari ayah, katanya kamu sering tidur larut malam mengerjakan tugas, benar kan? Ini ibu bawakan kamu kopi, ayah juga bilang kamu tidak terlalu suka susu vanilla ataupun cokelat. Jadi ibu bawakan kopi, kopi juga bisa bantu kamu begadang lebih lama mengerjakan tugas," Ia menyodorkan tampa berisi roti isi sayur dan segelas kopi hitam.

"Itu ada roti isi. Kamu makan ya, ibu banyak nanya tentang kamu ke ayah jadi perlahan ibu tau apa yang kamu suka dan gak kamu suka. Roti isi makanan pengganjal perut ketika malam kamu mengerjakan tugas, ibu tadi disuruh ayah memberikan juga roti isi kepada kamu agar kamu ada temennya waktu mengerjakan tugas." Jelasnya.

7 SAUDARA TIRI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang