Bab 19: second meeting "Laut & Kamala"

839 56 5
                                    

Assalamu'alaikum
Happy reading guysss
Vote dan comen.

Instagram:lycivaaaa_
Tiktok:lyciva:lycivaaaa_

Follow Yee

Follow Yee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Isshh kok nggak bisa dihubungi!" Gerutunya.

Ia mencoba lagi menelpon tunangannya,Arzan.

"Tetep nggak bisa juga. Ar, kamu kemana sih!" Ujarnya khawatir.

Tak lama Handphonenya berdering. Ia segera mengangkatnya.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatu,"

"Waalaikumussalam. Kamu darimana aja, kenapa aku telpon nggak di angkat?"

"Iya Ra, aku lagi sibuk. Tadi meeting dan ini baru selesai meetingnya, emangnya ada apa Yara?"

"Kangen tauuu... Udah tiga hari kita nggak jumpa,"

"Iyakah udah tiga hari? Aku kira baru sehari,"

"Iss kamunya terlalu sibuk jadinya nggak inget aku!"

"Kurang tepat jawabnya Yara. Selain sibuk, handphone aku juga rusak."

"Kok bisa?"

"Dua hari yang lalu dirumah,aku di telpon klien waktu aku lagi di lantai lima terus di kagetkan sama teriakan Keandra minta tolong karna di jahili sama Akhasa. Aku reflek,kaget, jadi jatuh deh handphonenya,"

"Keandra?"

"Iya. Anak laki-laki yang waktu itu kamu tarik paksa terus Kamala nggak terima jadinya kalian bertengkar," jelas Arzan dari seberang sana.

"Oh," jawab Skayara singkat.

Suasana menjadi dingin karena Arzan membahas anak kecil waktu itu.

"Selain kangen ada yang mau dibicarakan lagi? Soalnya aku nggak bisa lama-lama telponan. Kalau kangen ketemuan aja ya selesai aku kerja,"

"Iya,"

"Nanti Sherlock aja tempatnya biar aku kesana,"

"Hem,"

Tut.. Tut.. Tut..

Telpon berhenti. Skayara menyenderkan tubuhnya di kepala tempat tidurnya. Merasa iri dengan keluarga Kamala yang sekarang terlebih lagi sudah berkeluarga dengan tunangannya. Bukannya melebihi lengkapnya kehidupan dan kebahagiaan yang dimiliki Kamala? Siapa yang tidak iri coba jika Seperti itu.

7 SAUDARA TIRI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang