Bab 50: Jakarta today

340 32 3
                                    

__7 saudara tiri___

Bukannya nyaman malah risih, risih selalu dipandang buruk oleh orang-orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukannya nyaman malah risih, risih selalu
dipandang buruk oleh orang-orang. Kenapa sih orang-orang selalu berprasangka buruk tentangnya? Padahal dirinya tak pernah melakukan apapun yang membuat hidup mereka terusik.

"Pantes ya kamu engga nyaman sekolah, ternyata kehidupan kamu saat disekolah lebih buruk."

"Makanya gue males dateng tapi Lo tetep nyolot nyuruh gue dateng ke wisuda."

"Hehe... Maaf manis."

"Hm, it's okay , Ut."

"Jadi... Kamu serius mau pilih rumah ini?"

"Ya, jadi."

"Sederhana?"

"Lebih baik sederhana daripada besar tapi di dalamnya cuma gue sendirian."

Mata mereka tak lepas memandangi rumah sederhana bernuansa putih yang sudah Kamala beli untuk ditinggali.

"Kamu ngga mau tinggal sama saya aja,"

"Enggak,"

"Kenapa? Saya juga tinggal sendiri di rumah, kamar di rumah saya juga banyak."

"Makasih tapi gue akan tetep nolak kalo Lo bersikeras nyuruh gue serumah sama Lo."

"Kenapa?"

"Mikir deh Lo, kita ini bukan saudara dan gak punya hubungan apa-apa ya kali gue serumah sama Lo, kalo ada warga yang pergoki kita terus salah paham gimana?"

"Saya mau tanggung jawab."

"Lo seseneng ini sebelum jadi suami gue,"

"Terus kalau saya sudah jadi suami kamu?"

"Lo bakal sengsara."

Laut terkekeh pelan. "Kata siapa?"

"Kata gue." tidak-tidak, bukan kata Kamala namun kata Raisa semalam. Kamala hanya menyampaikan dengan menyebut namanya agar Laut nanti tidak tersulut emosi dan memarahi Raisa.

"Udah-udah nanti kita malah bertengkar dan enggak jadi masuk ke dalam rumah baru kamu."

Kamala menghela napas berat. "Yodah yok masuk." cetus Kamala.

Laut menarik tangan Kamala memasuki rumah baru milik Kamala. Pemilik rumahnya pasrah saja toh dirinya dengan Laut yang mencari rumah itu bersama-sama jadi biarkan Laut seenaknya bertindak.

Pintu di bukanya terdapat jelas ruangan lebar itu terkesan nyaman. Baru dari ruang tamu saja Laut sudah merasakan kenyamanan di rumah itu. Kamala sangat pintar mencari tempat untuk ditinggali.

Kamala sengaja memilih warna putih mengingat warna kesukaan ayahnya. Dari luar hingga dalam seluruh tembok berwarna putih namun kamar Kamala beda warna sendiri. Sengaja diwarnain dengan warna lain karena Kamala tak terlalu suka warna putih.

7 SAUDARA TIRI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang