Bab 11: Kamala vs Skyara

1.1K 67 0
                                    

Assalamu'alaikum

"Woii oper ke gue bolanya!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Woii oper ke gue bolanya!"

Laki-laki itu mengoperkan bola voli yang ia pegang kepada murid baru yang sudah berani bersosialisasi dengan siswa lama.

"Nah gitu dong." Katanya tersenyum, membuat para siswi di luar lapangan bola voli menjerit histeris karena melihat senyuman dari si tampan itu.

"WOII ANJIR SENYUMANNYA ITU LOH MASYAALLAH BANGET.."

"AAAAA!! ALKANTARA SENYUMIN GUE PLEASE."

"KAK ALLLLL SEMANGAT, JANGAN LUPA SENYUMANNYA DI TAMBAHIN."

Para siswi itu tak ada habis-habisnya berteriak, sampai mereka radang tenggorokan pun masih saja berusaha menyemangati si murid baru, Alkantara.

Namun, mata Alkantara dari dalam lapangan bola voli menangkap pemandangan seorang pria yang sangat ia kenal bersama dengan siswi yang juga sangat ia kenal.

"Kayak ayah sama Kamala, ngapain tuh?"

Alkantara mengangkat tangannya keatas, menandakan ia harus pamit sebentar. Alkantara keluar dari lapangan, namun siswi-siswi yang berkumpul di luar lapangan karena mendukungnya malah mengerubunginya. Alhasil Ayahnya dan kamala berpisah ke arah yang berbeda.

"Sialan, jiwa kepo gue tertunda gara-gara cewek centil ini!! Ya Allah bantu lah aku, jauhkan aku dari cewek-cewek ini.."Rengeknya.

Alkantara memberikan tatapan tajam kepada mereka yang berkumpul menutupi jalannya untuk pergi. Siswi-siswi itu tertunduk takut menatap mata Alkantara, sebenarnya Dimata mereka, jika Alkantara memberikan tatapan yang berbeda itu malah menambahkan ketampanannya berkali-kali lipat.

"YA TUHAN, KAK, SEBENARNYA LO ITU PANGERAN ATAU MALAIKAT SIH? KOK TAMPAN BANGET DI MATA GUE!"sosor siswi yang tadinya menunduk dan kini mendongak karena tak mau menyia-nyiakan wajah tampan tepat di depan matanya.

Alkantara tak mau kepedean dahulu. Ia hanya melemparkan senyuman lagi.

"Please Al jangan lagi-lagi Lo kasih kita senyuman itu." Kata Siswi yang terpana.

Disisi lain, teman-teman Alkantara di dalam lapangan bola voli menatap jijik siswi-siswi centil itu.

"Memang bener gue suka Kamala, udah gak centil, gak pecicilan, cuek, pendiem, cantik, cerdas, ah.. hampir sempurna kayak bidadari."
Kata salah satu si pemain voli, yaitu Bayu.

"Tapi sayang.." sambung temannya.

"Sayang kenapa?" Tanyanya yang barusan saja memuji-muji Kamala.

"Sayang, dia gak bisa dimiliki." Kata mereka menertawakan temannya yang tadi heboh memuji sekarang terdiam.

"Bener sih gak bisa di miliki. Dia kan bidadari," kata bayu yang terdiam namun kembali menjawab.

"Bay,bay. Udah lah gausah halu. Siapapun yang nyatain perasaannya ke Kamala, bakalan gak dapet jawaban kalau dapet pun udah jelas di tolak." Kata teman Bayu yaitu Fahmi.

7 SAUDARA TIRI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang