Bab 20: Psychopath Kamala?

1K 76 9
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatu!

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatu!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note-_

"Lo jahat gue juga jahat dong. Lo kira sinetron Indosiar,Lo jahat gue nya nangis? Persetan dengan dosa, Lo lebih berdosa bikin orang sakit hati."
-Kamala Humaira Senja Arsyana bersama penulis Ly-

Manusia itu unik. Meneduh takut akan adanya hujan yang turun. Namun,ada juga ingin kehujanan agar bisa melepas rasa apapun yang ada di dalam pikirannya, contohnya seperti pemuda bernama Laut Tenggara ini.

"LAUT! MASUK, HUJANNYA MAKIN DERAS TERUS INI SEMAKIN LARUT MALAM,"ucap Raisa keras-keras. Raisa terus memperhatikan sepupunya dari teras rumah Laut. Raisa menginap dirumah Laut karena papi dan maminya pergi keluar kota.

Laut mengabaikan ucapan Raisa. Sepulang dari rumah Shankara hujan turun deras, sampai dirumahnya ia langsung mandi hujan sendirian di tengah malam ini.

"UT! MASUK! NTAR GUE DIMARAHI BOKAP KALAU LO SAKIT!!"tegasnya.

"Nggak Raisa!" Teriak Laut pelan, takut mengganggu tetangga tidur.

Raisa menatap aneh Laut. Ada apa dengan sepupu laki-lakinya itu? Mandi hujan tengah malam lalu senyum-senyum sendiri? Beneran gila!

"Lo masih waras,kan?!"

"Ya!"

"Ya terus kalau waras kenapa senyam-senyum sendiri?! Lo kayak orang gila!"

"Iya memang gila! Gila karena cewek yang aku temuin tadi," ujarnya agak pelan.

"Apa! Cewek?! Wah lagi baru jatuh cinta rupanya!!" Goda Raisa sembari tersenyum.

Laut menoleh ke arah Raisa, pemuda itu melemparkan senyuman yang mulai memudar." Tapi dia nggak suka aku,"

Raisa yang tadinya ikut senyum-senyum jadi memudar senyumnya. Laut berjalan ke teras dan duduk dilantai teras, sudah cukup mandi hujannya. Besok pemuda itu akan kerja. Jadi dirinya tak boleh sakit.

Raisa duduk di samping Laut Sambil memainkan air hujan yang turun dari langit, ke atap rumah dan jatuh ke permukaan tanah.

"Lo cinta sama dia?"

Laut mengangguk.

"Tapi dia nggak cinta Lo?"

Laut menggeleng,bukan itu maksudnya.

"Dia bukan nggak cinta sama ku. Dia nggak ingat aku, waktu di pantai dua tahun lalu kita ketemu secara nggak sengaja dan itu pandangan pertama kita. Aku ngajak dia kenalan tapi dianya nggak gubris perkenalan ku,"

"Terus?"

"Tadi kita jumpa lagi di rumah temen aku, Shankara. Tapi dianya ya kayak nganggap aku orang asing,kayak belum pernah jumpa sebelumnya,"

7 SAUDARA TIRI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang