Starting...
Virgo memberontak agar telinganya dilepaskan dari tangan Papanya. Sedangkan Samuel tidak ingin melepaskan tangannya dari telinga putra sulungnya tersebut. Samuel tidak peduli jika telinga putranya tersebut sampai putus karena tak kunjung ia lepaskan.
"Duh duh! Udah dong Pa sakit nih!" Katanya kesakitan, sedangkan adiknya menggigit bibir bawahnya agar karena menahan tawa. Dalam hati Virgo memaki kesal Kalingga.
"Kamu itu udah besar. Umur udah 25 tahun tapi kelakuan seperti anak kecil! Hanya karena ingin dijodohkan dengan putri almarhum Pak Batara, kamu langsung kabur lewat jendela kamarmu. Nggak malu?!" Tarikan pada telinga Virgo semakin kuat dibuatnya.
"Pa, aku nggak mau di jodohkan."
"Saya nggak mau tau. Kita itu harus balas Budi dengan keluarga Pak Batara,"
"Iya Pa Virgo tau tapi bukan dengan cara menjodohkan Virgo sama Putrinya Pak Batara, masih ada cara lain untuk berbalas Budi."
"Banyak alasan. Kamu berucap seperti itu agar saya tidak jadi menjodohkan kamu tetapi percuma Virgo, jalan satu-satunya untuk berbalas Budi dengan keluarga Pak Batara adalah menjadikan kamu sebagai suami putrinya Almarhum Pak Batara."
Tiba-tiba Virgo melihat Mamanya melintas melewati dirinya yang sedang di jewer. Virgo memasang muka melas walaupun didalam hatinya ia sedang menahan jijik.
"Mama!! Tolongin Virgo..." Katanya merengek itu adalah hal tidak biasa yang ia lakukan.
Elena melirik anaknya sekilas lalu berjalan pergi meninggalkan Virgo. Virgo merasa kesal.
"Kaling tolongin gue," katanya tak tahan.
"Maaf Kak, tapi gue setuju sama apa yang diucapkan Papa...." Ujarnya menahan tawanya. Kalingga sih setuju-setuju saja jika Kakaknya itu menjadi suami Putri almarhum teman Papanya, lagipula itu untuk membalas Budi, kan?
"Aaaa Papa.... Please Virgo mohon jangan jewer Virgo lagii." Pintanya ingin menangis.
Samuel memang tegas tetapi jika putranya bertingkah menggemaskan yang jarang sekali ia lihat malah menjadi tidak tega. Dengan hati yang iba Samuel melepaskan tangannya dari telinga Virgo. Seketika juga ekspresi wajah Virgo datar seperti tidak merasakan sakit ditelinga nya padahal sudah 15 menit Samuel menjewer telinga milik Virgo.
"Kamu tidak boleh menolak perintah saya,"
"Virgo-"
"Saya tidak meminta persetujuan kamu, saya hanya mau kamu menuruti perintah saya. Ingat ini perintah bukan permintaan," ujarnya. Samuel juga tidak memberikan cela sedikitpun untuk Virgo berbicara. Samuel tahu jika Virgo angkat bicara, pasti yang dibicarakan putra sulungnya itu adalah menolak perintahnya. Samuel tak mau mendengar jawaban itu.
"Pa, Virgo ngga-"
Samuel pergi begitu saja sehingga ucapan Virgo terjeda. Virgo lihat Papanya berjalan menuju lift yang mengantarkan keruang kerja Papanya di lantai 3. Virgo akan mengejarnya? Tentu tidak, Virgo malas untuk mengejar Papanya walaupun menaiki lift, rasa malas Virgo untuk berjalan sudah mendarah daging. Virgo lebih baik kembali ke kamar untuk tidur daripada mempermasalahkan hal aneh itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 SAUDARA TIRI
Mystery / Thriller{FOLLOW SEBELUM MEMBACA} ° DILARANG KERAS PLAGIAT❕° Menceritakan kisah anak perempuan tunggal dari keluarga terpandang dan sangat kaya raya. Namun, anak perempuan itu telah kehilangan seorang ibu yang mengharuskan ayahnya menikah lagi dengan perempu...