Jam pulang telah berbunyi Kiel dan Karl sedang menunggu kedua kakak mereka, kali ini mereka akan pergi ke mall untuk membeli baju mereka sudah memberi tau kedua orang tau mereka akan pulang terlambat hari ini.
"Lama bangat mereka" Ucap Karl kesal.
"Itu" Tunjuk Kiel ke arah si kembar yg berjalan mendekat.
"Lama, ayo cepat" Karl menarik tangan Kiel masuk ke dalam mobil meninggalkan mereka.
"Untung gak kena amuk" Gumam Ferli di angguki Angga.
"Oi, cepetan" Seru Karl membuka jendela mobil.
"Sabar anjir" Ucap Ken, mengenakan helmnya.
Kiel mendekat ke arah Karl dan mengeluarkan kepalanya di kaca mobil "cepat" Ucapnya dan kembali masuk lalu duduk di tempatnya.
"Arg.., adek lo imut banget sih Vier" Seru Angga memegang dadanya.
"Alay" Ujar Arga.
"Udah? " Tanya Xavier di balas anggukkan oleh mereka.
"Kami duluan" Karl melakukan mobil di susul oleh motor Xander dan Xavier lalu Ray dan Ansa, di belakang ada Arga dan Ken, lalu Ferli dan Angga.
Beberapa siswa yg ada di parkiran berbisik
"Anjirr.., berasa di kawal gak sih"
"Karl, tukar posisi yuk"
"Kek lagi ngawal mobil presiden"
"Gue juga mau gitu"
"Semoga tercapai"
Begitulah bisik bisik mereka, Kiel di dalam mobil sedang melihat lihat ke luar ia biasanya hanya diri rumah saja dan males keluar dan hari ini entah kenapa ia ingin ikut bermain bersama saudaranya.
"Ne, Karl" Gumam Kiel yg terdengar oleh Karl.
"Iya, kenapa? " Ucap Karl melirik Kiel.
"Uhm, gak jadi" Ucap Kiel menoleh ke arah lain.
"Hm.., okeh"
Tak lama setelahnya mereka sampai di mall mereka segera turun setelah mobil terparkir, Kiel menggunakan handset dan mendengarkan musik ia akan mempersiapkan diri untuk di keramaian nanti.
"Ayo, Kiel" Karl menarik tangan Kiel namun itu membuat ponsel yg di gunakan Kiel terjatuh.
Tak
'Aku ini benar benar ceroboh, dasar Karl ceroboh!! ' batin Karl berteriak kesal.
"M-maaf, nanti kita beli yg baru kamu main ponsel aku dulu ya" Ucap Karl panik, Xander dan Xavier mendekat bersama yg lain.
"Kenapa?" Tanya Xavier.
"Oh, ponsel" Ray mengambil ponsel Kiel yg sudah rusak.
"Ohh" Keduanya mengangguk paham ketika melihat ponsel Kiel yg rusak di tangan Ray.
"Udah, ayo masuk entar beli yg baru" Putus Xavier di angguki yg lain.
Mereka masuk ke dalam mall dan berbelanja apa yg mereka butuhkan, Kiel sedati masuk hingga mereka membeli ponsel untuknya hanya menunduk membuat mereka heran.
"Kiel, kamu sakit? " Tanya Xander menepuk pundak Kiel membuat sang empu reflek mundur selangkah karena terkejut.
"Tidak" Jawab Kiel menggeleng pelan.
"Lebih baik kita, istirahat dulu" Usul Arga di angguki yg lain.
Mereka mencari restauran yg dekat setelah dapat mereka duduk di pojok yg cukup sepi dan memesan makanan.
Karl sedari tadi terus mengusap punggung Kiel, ia tau Kiel tidak suka keramaian dan kadang ia terkena serangan panik. Makanya ia memilih tempat yg cukup sepi yg di setujui oleh mereka.
Kiel melepas genggaman pada ponsel Karl dapat di lihat tangannya yg berkeringat dan nafas yg cukup berat, Karl masih setia mengelus punggung Kiel.
'Aku lelah' Kiel melirik Karl sekilas, ia kemudian mulai menaikkan pandangannya.
"Kamu sudah baikan? " Tanya Xander di sebelah kirinya, di balas anggukan oleh Kiel.
Yg lain hanya melihat saja, mereka cukup penasaran namun di pendam karena tidak mungkin mereka membuat situasi yg canggung menjadi lebih canggung lagi.
"Ini pesanannya kak" Ucap pelayan meletakkan pesanan mereka di atas meja.
"Selamat menikmati" Ucapnya setelah itu pergi dari sana.
"Makan dulu dek, kita bakal istirahat di sini sebentar" Ucap Xavier memberikan cake yg ia pesan untuk Kiel.
Kiel menerimanya, ia mulai memakan cake tersebut terlihat seperti tidak nafsu tapi ia lapar, yg lain juga mulai memakan pesanan mereka.
"Eh, tadi gue liat Carla" Ucap Ken membuat mereka menoleh, tapi tidak dengan Kiel ia hanya melirik sekilas dan lanjut makan lagi pula ia tidak kenal dengan Carla itu.
"Di mana? " Tanya Ferli.
"Di lantai dua tadi, tempat kita beli ponsel Kiel" Jawab Ken, memasukkan puding ke mulutnya.
"Sama siapa? Serry?" Tanya Angga.
"Iyalah, dari dulu kan mereka berdua terus" Balas Ken dengan nada kesal.
"Haa.., gua gak terlalu suka ama Serry sifatnya itu bikin sakit kepala" Ucap Angga menghela nafas panjang.
"Gue setuju ama lo" Ucap Ferli mengacungkan jempolnya.
"Gue masih dendam sama dia karena udah bikin buku fisika gue basah, gue jadi harus ngulang lagi" Ucap Arga ikut nimbrung di pembicaraan ketiga bocah tersebut.
"Tu cewek kalau jalan gak liat liat juga itu mata kayaknya cuma pajang doang, ingat gak yg di kantin kemaren gue gak jadi makan pesanan gue gara gara dia, pengen gue bunuh,udah bikin keributan gak mau ganti rugi lagi kayak binatang aja" Ucap Angga menggebu-gebu.
"Mau gue bakar idup idup terus abunya entar gue taburin di t** anj-" Ucap Ken.
Plak
"Ngomong lo bikin adek gue gak selera makan" Karl menjitak kepala Ken yg membuat makan Kiel terhenti.
"Lah kan udah gue filter" Ujar Ken mengelus kepalanya.
"Gak ngebantu" Ucap Ray yg juga gak nafsu makan.
Kiel menyandar pada sofa ia mengantuk namun tidak baik tidur setelah makan, dia lelah dan mengantuk tahan sebentar lima menit saja setelahnya baru tidur.
Kiel tak sadar bahwa ia sudah tertidur padahal baru menutup mata ia sudah tertidur, Xander melirik Kiel yg sudah tertidur sesuai dugaannya Kiel pasti akan tertidur nanti.
"Udah? " Tanya Xavier yg sudah selesai sedati tadi.
"Udah, yok pulang" Jawab Arga di angguki yg lain.
Xander memberi kode kepada Xavier untuk menggendong Kiel yg sudah tertidur, Xavier mengangguk dan menggendong Kiel ala koala dengan hati hati agar tidak membangunkannya.
"Loh, Kiel udah tidur? " Tanya Ansa yg sedari tadi diam.
"Hm" Jawab Xavier mengangguk kecil.
Mereka menuju kasir dan membayar makanan mereka lalu keluar dari sana menuju parkiran, di jalan mereka mengobrol dan tertawa kadang mereka akan di tegur oleh Karl karena suara mereka yg cukup keras.
»»----><----««»»----><----««
Yahho~
Maaf typo!
See you (*'︶'*)♡Thanks!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins Figuran [END]
Teen Fiction[ BROTHERSHIP ] ❗ Remaja bernama Alan berumur 14 tahun ia adalah anak rumahan yang akan keluar jika ada kepentingan saja bahkan bisa di hitung dengan jari dalam setahun ia keluar rumah. Ketika sedang menonton film pada laptop di balkon kamar di tem...