39 [END]

9.1K 376 2
                                    

Kiel diam menatap sekelilingnya dengan mata sayunya, ia lelah padahal dia tidak bergerak dari posisinya sama sekali.

'Apa aku terjebak lagi?! ' Kiel menatap ruangan tanpa ujung itu dengan bimbang.

"Kiel sadar lah! " Suara ini.

"Vino! " Kiel berteriak memanggil nama sahabatnya, tidak ada jawaban hanya suaranya yang menggema di ruangan ini.

"Ck, aku benci ini" Kiel meninju lantai tempat ia berpijak.

Krak..

Lantai tersebut retak, cahaya masuk melalui celah celah retakan tersebut. Melihat itu Kiel kembali meninju lantai itu sekuat tenaga.

Lantai yang menjadi pijakannya roboh, ia menutup mata karena cahaya yang menyerbu masuk ke dalam retina matanya.

Begitu ia membuka mata pertama kali yang di lihatnya ialah ruangan putih di depannya terlihat sebuah jendela yang terlihat menampilkan beberapa kejadian.

Kiel menatap jendela tersebut, ia menyaksikan semua adegan yang ada di sana dengan seksama. Banyak adegan adegan yang tidak pernah ada di dalam ingatannya, lalu kembali ke tempat awal dan terjadi adegan yang berbeda.

"Apa ini? Kenapa semuanya berakhir mati? Dan lagi, meskipun jalan kehidupan mereka berbeda lalu kenapa mereka menyerang Elina dan mati dengan cara yang berbeda beda" Gumam Kiel, matanya fokus pada jendela tersebut.

Hingga ia masuk ke dalam tubuh ini, mata Kiel melebar akhirnya ia menyadari semua teka teki yang belum terjawab selama ia hidup di raga ini.

"Sial, apa aku juga akan mati?! " Kiel mengepalkan tangannya namun kepalan tersebut melemah begitu ia ingat sesuatu.

"Aku kan emang udah mati, lagian aku kan juga nyasar di sini. Ngapain pula kesal" Kiel mendengus, ia berdiri dari duduknya namun sebuah goncangan membuatnya terjatuh.

Lantai kembali retak ia terjatuh lagi, sial apa apaan ini?!...

Begitu ia membuka mata hal pertama yang di lihatnya adalah wajah seseorang, Kiel terduduk karena terkejut ia kemudian menatap ke arah orang yang membuatnya kaget.

"Lo! "

"Hai, terimakasih karena mu aku bisa kembali sekarang" Ucap nya dengan senyum di wajahnya.

"Kenapa gak lo aja yang selesain masalah lo sendiri?! Kenapa harus melempar masalah lo ke orang lain!! " Bentak Kiel ah, tidak lebih tepatnya Alan.

"Kenapa harus kami? Kau tau kita tidak punya hubungan apa pun! Lagi pula kalian hanyalah tokoh fiksi!! " Bentak Alan, sekarang ia ingat semuanya.

"Maaf, tapi ini bukan keinginan ku. Setiap kali aku ingin kembali 'dia' selalu menahan ku" Balas Kiel, ya dia adalah Kiel Zergan Gerdan. Tubuh yang di tempati oleh Alan.

"Maksud mu, dia? " Alan menunjuk ke arah belakang Kiel.

Kiel menoleh ia kembali melihat sosok hitam yang menghantui nya selama ini, ia segera menarik tangan Alan dan berlari menjauh dari makhluk itu.

"Hei! " Alan berhenti membuat Kiel berhenti ia menatap Alan dengan bingung.

"Kenapa berhenti?!, kita harus lari sebelum dia menangkap kita" Seru Kiel dengan panik.

"Untuk apa? Kita hanya perlu melenyapkannya, aku tidak mau ada korban lagi hanya karena ulah mu" Alan menekan kata kata terakhirnya, Kiel tersentak kaget dengan ucapan Alan.

"A-apa maksud mu?? " Kiel bertanya dengan suara bergetar.

"Jangan pura pura tidak tau, lawan rasa takut mu itu! Jika kau terus begini kau tidak akan bisa kembali" Jawab Alan berusaha menahan emosinya.

The Twins Figuran [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang