9

24.1K 1.9K 11
                                    

Kiel terdiam melihat dua makhluk di depannya yg tidak berhenti berbicara ini itu, lebih tepatnya Tsukasa saja yg bercerita Amane hanya akan menanggapi dengan singkat.

"Kenapa aku di sini? " Tanya Kiel, membuat Tsukasa berhenti berceloteh dan menatapnya.

'Kamu bukan Kiel kan? ' Tsukasa menatap Kiel dengan penuh selidik.

'Sudahlah Tsukasa, menurutmu kenapa aku di sini? ' Amane menyentil kening Tsukasa membuat sang empu mengadu kesakitan.

"Hm? " Kiel menatap keduanya dengan bingung.

'Karena mengikutinya? ' Tsukasa menunjuk ke arah Kiel yg semakin bingung.

'Benar, dan ingat kita belum boleh memberi taunya, sampai waktu yg tepat' Tsukasa terlihat lesu setelah mendengar hal tersebut dari Amene.

"Apa maks-" Tubuh Kiel tiba tiba memudar secara perlahan.

'Jaga dirimu baik baik ALAN'

'Bye bye, lain kali ayo bermain' Amane kembali menyentil kening Tsukasa, membuatnya berseru kesakitan.

Mata Kiel melebar begitu Amane menyebut namanya dulu, dimana dia tau nama itu? Banyak pertanyaan yg muncul ketika ia melihat kedua kembar tersebut bertengkar.

Bel pulang telah berbunyi sejak 10 menit yg lalu, Karl membuka pintu UKS terlihat di sana kedua kakaknya dengan temannya di sana.

"Bagaimana? " Tanya Karl dengan tas Kiel di tangannya.

"Belum sadar" Jawab Xavier, Karl mendekati ranjang Kiel dengan tatapan khawatir.

Tak lama setelahnya kelopak mata Kiel mulai terbuka dengan perlahan memperlihatkan manik matanya yg terlihat kosong.

"Kiel" Seru Karl membuat yg lain mendekat.

Arga membantu Kiel duduk Karl memberikan segelas air putih, terlihat wajah lega di wajah mereka yg tadinya khawatir.

"Lo udah baikan? " Tanya Angga di balas anggukan oleh Kiel.

"Udah jam pulang, yok pulang" Ucap Ken, membuat Kiel langsung menatap jam tangannya 15.10 memang sudah jam pulang.

"Yaudah, sini gue gendong" Tangan Angga langsung di tepis oleh Karl, yg menatapnya dengan aura permusuhan.

Namun telat Ansa sudah lebih dulu menggendong Kiel, Xander dan Xavier hanya melihat saja mereka juga tidak masalah jika Ansa yg menggendong Kiel, namun beda cerita jika yg menggendong Angga atau Ken.

"Yok" Karl mengangguk ia mengikuti langkah kakaknya dan keluar dari UKS menuju parkiran.

Sampai di parkiran, Karl membuka pintu mobil Ansa menurunkan Kiel lalu menuju parkiran motor, Karl langsung masuk ke dalam setelah Ansa pergi.

"Kak, lo yg bawa mobil" Xander menyerahkan kunci mobil yg di terima dengan malas oleh Xavier.

Xander masuk ke dalam mobil di susul oleh Xavier, setelah semuanya masuk mereka meninggalkan lapangan sekolah dengan motor Ray, Arga dan yg lainnya di belakang mobil mereka.

Karl melirik Kiel yg duduk tertunduk dengan jari jari tangannya yg mengetuk ke pahanya, apa yg di pikirkan oleh adiknya ini.

Tak lama setelahnya mereka sampai di rumah, Karl turun bersama Kiel dan di susul kedua nya, Kiel langsung masuk menuju kamarnya meninggalkan mereka yg hanya menatap Kiel memasuki rumah.

Kiel memasuki kamarnya, ia melainkan tas di atas meja lalu membaringkan tubuhnya di kasur, pikirannya menerawang pada kejadian tadi.

"Sudahlah lebih baik aku mandi" Kiel beranjak dari kasur menuju kamar mandi.

Selesai mandi ia menuju ke bawah karena perutnya yg meronta meminta makanan, ia baru sadar jika belum makan karena pingsan,wajar saja jika ia merasa lapar.

Kiel mendengar suara berisik di ruang tamu, sepertinya di sana sangat ramai tak menghiraukan hal tersebut ia langsung menuju dapur mencari makanan yg bisa di makan.

"Gak ada" Kiel bolak balik mencari makanan di dalam kulkas dan lemari namun tidak ada makanan yg ia cari.

"Ada yg bisa di bantu, tuan muda? " Tanya seorang maid, Kiel berbalik dan menatap maid yg lebih tinggi darinya beberapa senti.

'Huh? Apa aku sependek itu? ' batin Kiel dengan wajah datar andalannya.

"Roti coklat" Ucap Kiel singkat, ia sedang kesal memikirkan tinggi badannya.

"Ah, maaf tuan muda saya akan mengambilkannya untuk anda" Maid tersebut langsung pergi.

'Hah? Apa mereka tidak menyimpannya di sini' batin Kiel bertanya tanya.

Mengesampingkan hal tersebut ia mengambil buah dan segelas jus yg berada di dalam kulkas, Kiel duduk di meja makan menunggu maid tadi kembali.

"Maaf atas kelakuan saya yg tidak memeriksa persedian makanan, ini roti yg anda minta" Maid itu kembali membawa dua kardus yg berisi roti coklat.

'Apa itu tidak berat? ' batin Kiel menerima dua bungkus roti dari maid tadi.

"Kalau begitu saya permisi" Maid tersebut pergi.

Kiel menghabiskan jus di gelasnya lalu pergi ke ruang tamu, di sana dia dapat melihat Ferli yg ngos ngosan dengan Angga dan Ken yg tertawa lepas.

"Oh, Kiel kemarilah" Xander menepuk tempat duduk di sebelahnya.

Kiel menurut dan duduk di samping Xander yg sedang bermain game di ponselnya.

"Abang main apa? " Tanya Kiel mendudukkan pantatnya di samping Xander.

Xander menurunkan sedikit menurunkan ponselnya sehingga dapat di lihat dengan jelas game ia mainkan oleh Kiel.

"Oo"

Menghiraukan teman abangnya yg lain, Kiel mengambil remot TV ia ke sini hanya ingin menonton film favoritnya yg tayang setiap jam 16.15 dan sebentar lagi akan tayang.

"Mau nonton film lagi dek? " Tanya Xavier mendapat anggukan dari Kiel.

"Film apa? Seru gak? " Tanya Ken.

Xander dan Xavier saling tatap setelahnya muncul seringai kecil di wajah mereka "Lihat aja, seru kok" Jawab Karl yg tidak tiba datang.

"Eh, anj"

Plak

Mulut Angga langsung di gampar oleh Ferli dengan sangat slay canda, Ferli dan Ansa menatap Angga dengan tajam begitu pun yg lain.

"Sakit oi mulut gue, entar bibir gue miring gimana? " Gerutu Angga yg tak di hiraukan oleh mereka.

"Diam lu, filmnya udah mau. Mulai ni" Seru Ken menabok lengan Angga membuatnya kembali berseru tak terima.

"Udah mulai" Ucap Xavier membuat kedua mahkluk tadi menengok ke arah TV.

Baru saja melihat opening Ken sudah berteriak sambil memeluk Angga yg diam membatu, Karl tertawa puas melihat pemandangan di depannya begitu juga dengan Ferli.

Film yg di tonton Kiel adalah film horor yg mana ketika opening tadi memperlihatkan hantu dengan wajah hancur membuat Ken yg takut dengan hal tersebut berteriak.

Mereka menonton film tersebut dengan Ken yg berteriak sambil memeluk Angga yg akan mengomel karena telinganya sakit oleh teriakan maut miliknya.

Mereka yg menonton tertawa melihat tingkah keduanya sedangkan Kiel ia hanya tersenyum tipis, dan kembali fokus dengan tontonan nya.

»»————><————««»»————><————««

Yahho~

Typo!
See you(*´︶'*)♡Thanks!

The Twins Figuran [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang