12

17.8K 1.7K 11
                                    

Karl masih menangis sesegukan di dalam gendongan Alex, ia mencengkram baju Alex dengan erat matanya terus melirik ke arah Kiel yang tertidur nyaman.

Mereka akhirnya duduk di sofa yang ada di sana, Karla mengelus rambut Karl yang sedikit lepek oleh keringat.

Xavier duduk di sebelah Xander setelah nya mereka menatap Karl yang masih sesegukan, mereka hanya bisa menatap sendu ke arah punggung Karl yang masih bergetar.

"Hiks k Kiel hiks" Ucap Karl terbata bata.

"Shut.. Udah nya nanti sakit gimana" Ucap Karla mencoba menenangkan Karl.

Ia sebenarnya juga ingin menangis setelah mendengar perkataan Oliver tadi, namun ia harus kuat karena anaknya yang tidak mereka beri tau kondisi Kiel sedikitpun agar membuatnya tidak stres.

"Udah ya.." Alex mengelus punggung Karl yang sedikit bergetar.

Setelah beberapa menit akhirnya Karl sudah tenang, Karla yang melihat hal tersebut tersenyum tipis ia memberikan tisu basah kepada Alex.

Alex membersihkan wajah Karl yang terlihat basah oleh keringat tersebut, Karl diam tak berontak ia duduk di antara Karla dan Alex.

"Daddy, Kiel kenapa? Trauma apa? " Tanya Karl menatap daddy nya dengan mata yang masih merah.

"Maaf" Ucap Alex menatap sendu ke arah Karl, Karl yang melihat hal tersebut matanya semakin merah apa yang di sembunyikan keluarganya? Kenapa mereka merahasiakan ini darinya? Diakan kembaran Kiel kenapa? Kenapa?

Banyak pertanyaan lain di benak Karl yang membuatnya sedikit pusing, Karla mengelus pucuk kepala Karl agar anaknya tenang.

"Kenapa kalian rahasiakan ini dari Karl? " Tanyanya setelah cukup tenang, begitulah ia hanya menunjukkan sisi lemahnya di depan keluarganya.

"Saat itu kondisi mu masih belum stabil setelah mengalami hal itu, jadi untuk membuatmu lebih fokus pada kesehatan mu kami merahasiakannya" Jelas Xavier mendapat anggukan oleh mereka.

"Kenapa? " Tanya Karl lirih.

"Kamu ingat saat itu kalian berdua bertemu seorang wanita waktu kecelakaan itu? " Tanya Alex mendapat anggukan dari Karl.

"Saat itu kamu terpisah dengan Kiel karena mereka memisahkan kalian berdua, kamu berhasil kami temukan sedangkan Kiel tidak ada di sana" Jelas Alex mengelus rambut Karl, Karl yang mendengar hal tersebut mencoba mengingat kembali.

Namun ia tidak ingat hal tersebut yang ia ingat hanya terpisah dengan Kiel lalu ada kobaran api di depannya dan setelahnya ia tidak ingat apapun.

"Em, ya Karl hanya ingat terpisah dengan Kiel lalu ada kobaran api setelahnya Karl gak ingat apapun" Ucapnya setelah berpikir keras.

"Saat kamu koma, kami mencari Kiel hingga seminggu setelah kejadian tadi kami menemukannya di daerah kumuh yang terletak cukup jauh, kondisinya sangat memprihatikan tubuhnya yang kurus dan banyak bekas luka di tubuhnya, tidak hanya itu mereka juga membuat Kiel trauma dengan wanita"jelas Alex, Karl berusaha menahan emosinya setelah mendengar penjelasan dari Alex.

"Selama kamu koma daddy berusaha menyembuhkan Kiel, saat itu teman daddy yang merupakan seorang psikiater yang membantu Kiel menghilangkan traumanya" Ucap Xavier.

Xander berusaha menenangkan mommy nya yang menangis, ia melirik Alex untuk menenangkan Karla yang menangis sejak Alex menjelaskan kondisi Kiel kepada Karl.

Alex mendekati Karla ia memeluk sang istri agar merasa tenang, "daddy keluar dulu, kalian jaga Kiel " Setelah mengucapkan hal tadi ia keluar dengan Karla yang masih berada dalam pelukannya.

❃.✮:▹ ◃:✮.❃

"Amane" Panggil Kiel begitu melihat Amane yang tersenyum kepadanya.

"Ya? "

"Kenapa aku di sini,lagi?" Tanyanya bingung.

"Aku tidak tau, apa kau bosan? Mau berkeliling? " Jawab dan tanya Amane.

"Ya, baiklah" Mereka berkeliling di taman yang terlihat indah dengan berbagai macam bunga di sana, Kiel terlihat lebih rileks dari biasanya ia bahkan tanpa sadar sudah mendahului Amane yang hanya melihatnya dari belakang.

"Kiel" Panggil Amane, membuat sang empu menoleh Kiel sedang duduk di rumput dengan tangan yang sibuk merangkai bunga.

"Kenapa? " Tanyanya kembali fokus dengan bunga di tangannya.

"Oh, dimana Tsukasa? " Tanya Kiel menyadari bahwa tidak ada makhluk berisik itu.

"Dia tidur" Jawab Amane duduk di sebelah Kiel, Amane tersenyum kecil melihat Kiel yang lebih bersemangat dari biasanya.

'Tidak biasanya dia seperti ini, sudah lama aku tidak melihatnya' batin Amane, ia menatap Kiel dengan tatapan sendu.

"Amane, aku tadi bermimpi aneh" Ucap Kiel, tanpa melihat wajah Amane yang terkejut.

'Apa? Mimpi apa? Jangan bilang.. '

"Mimpi? Seperti apa? " Tanya Amane berusaha untuk tenang.

"Hm, kebakaran di sebuah restauran, lalu ada aku dan Karl di sana dan juga ada wanita dan pria yang wajahnya tidak bisa ku ingat" Jawab Kiel, ia melirik Amane sekilas dan kembali menatap ke depan.

'Dugaan ku benar, jika begini Tsukasa akan lebih posesif lagi' batin Amane menghela nafas berat.

"Amane, kau terlihat cocok dengan mahkota itu" Ucap Kiel menyadarkan Amane dari lamunannya.

"Hm, aku merasa seperti pernah melihatmu di suatu tempat, biasanya aku tak banyak bicara seperti ini" Ucap Kiel, Amane tertegun untuk beberapa saat.

Ia melihat Kiel yang tersenyum dengan sorot mata yang terlihat sendu, ia memegang mahkota bunga yang berada di kepalanya lalu menatap Kiel yang asik menatap pemandangan di depannya.

"Sepertinya kamu harus kembali" Amane menepuk pundak Kiel membuat nya terkejut, tak lama tubuh Kiel mulai memudar.

"Jaga dirimu baik baik" Ucap Amane sebelum Kiel benar benar menghilang.

"Uhm.. " Kiel membuka matanya dengan perlahan, ia mengedipkan matanya beberapa kali.

"Karl" Gumam Kiel tidak mendapati orang yang di carinya.

Xander yang kebetulan ada di sana membantu Kiel duduk dan memberikan segelas air, ia mengelus pipi Kiel tapi ada yang janggal sepertinya Kiel demam.

"Karl? " Xander tersadar ia menatap Kiel yang masih lemas dengan mata sayu nya.

"Karl mana? " Tanya Kiel lagi, Xander menghela nafas sejenak, ia meminta seorang pelayan untuk mengambil plester penurun demam

"Karl mau Karl " Kiel terus mereggek, Xander menggendong Kiel ala koala. Tubuh yang panas bersentuhan dengan kulit nya.

"Iya kita ke sana ya" Xander membawa Kiel keluar dari kamarnya menuju ruang tamu.

Ting!

Pintu lift terbuka, Xander menuju ruang tamu yang berisik karena temannya. Mereka terkejut dengan kehadiran Xander yang membawa Kiel di gendongannya. 

"Karl" Gumam Kiel, Karl segera mengambil alih Kiel dari Xander ia menatap Xander sebentar meminta penjelasan.

"Demam" Jawab Xander mendapat anggukan mengerti dari Karl.

"Gue ke atas dulu, kalian jangan berisik" Karl langsung pergi meninggalkan mereka.

Xander duduk di samping Ray, setelahnya mereka bermain game di ponsel masing masing, sedangkan Angga dan Ken mereka sibuk bermain psp dengan Ferli yang menjadi penengah jika mereka adu bacot.

»»————><————««»»————><————««

Yahho~

Maaf lama, dah gitu aja capek mau turu aja bye

See you (*´︶'*)♡Thanks!


The Twins Figuran [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang