20

10.8K 1K 8
                                    

Kiel yang merasa terganggu dengan aura yang di keluarkan oleh kembarannya akhirnya mencubit lengan Karl yang mana hal tersebut membuat sang empu mengadu kesakitan.

"Aduh! " Karl menatap Kiel yang dengan santai kembali melanjutkan makannya.

Mereka yang berada di meja yang sama dengan Karl menatapnya dengan bingung, Karl menghela nafas sejenak dan kembali memakan spaghetti nya yang belum habis.

"Yo! Are you oke bro? " Ucap seseorang menepuk pundak Karl, sontak mereka yang berada di sekitar menoleh.

Kiel menatap sekilas dan memilih memainkan ponselnya, sedangkan Karl ia berusaha agar tidak melayangkan tinjunya.

"Im fine" Jawab nya dengan senyum paksa, melihat aura tak mengenakan mengelilingi Karl ia memilih untuk menjauhkan tangannya dari pundak Karl.

"Apa yang membuat mu pindah ke sini, Leo?! " Karl mengacungkan garpu yang ada di tangannya pada lawan bicara yang berada di sebelahnya.

"A-ahaha, bisa kau jauhkan itu dari sahabatmu ini" Siswa yang di ketahui bernama Leo tersebut menjauhkan tangannya Karl dari wajahnya.

"Anyway, bagaimana kabar Twin mu? Aku sudah lama tidak bertemu dengannya. Dia tidak melupakan ku kan? " Leo duduk di sebelah Karl setelah tadi mencuri bangku dari meja sebelah.

"Hee~ dia tidak akan mengingat mu bodoh! Sebelum itu hukuman apa yang bagus untuk sahabat ku ini" Karl menatap Leo dengan sinis, ia memotong cake miliknya dengan kasar.

"Eh? Hai! Aku tidak sempat memberitahu mu karena ortu ku pindah secara mendadak! " Leo berdiri dari duduknya, tidak Terima dengan ucapan Karl barusan.

"Begitukah? Kiel apa kamu tau hukuman apa yang harus kita berikan padanya? " Karl menatap Kiel yang duduk di sebelahnya, dapat ia lihat Kiel yang tertidur dengan handset yang berada di telinganya.

"Eh? Itu Kiel! "

"Diamlah, kau akan membangunkannya nanti" Karl menampol Leo yang sejak tadi tidak bisa diam.

"Oh, dia Carel " Ucap Leo melihat Karl yang bingung.

"Hah?! Carel yang benar saja! bocah cengeng itu?! "

Ctak💢

Perempatan siku muncul di dahi Carel yang duduk di sebelah Leo.

"Bisakah kau tidak membahas nya, itu sudah lama! " Balas Carel tak Terima dengan ucapan Karl walaupun itu benar.

"Oh, maaf aku hanya terkejut melihat wajah triplek milik mu" Karl kembali duduk, namun ia merasakan aura tak enak di sebelahnya.

"Berisik" Ucap Kiel menatap mereka dengan tajam, bukannya takut mereka malah terkesima melihat wajah Kiel yang kesal.

"Kebetulan sekali, Kiel menurutmu hukuman apa yang cocok untuk mereka" Kiel menatap Karl dan dua orang asing yang berada di sebelahnya.

"Hm? Oh mereka! bagaimana dengan bermain dengan alat ku saja?! " Mereka tersentak kaget mendengar hal tersebut.

Xander menatap mata Kiel yang berwarna biru, huft syukurlah ia tak perlu khawatir sekarang.

Sedikit info mata Kiel akan berubah warna sesuai dengan mood dari alter ego miliknya, jika matanya berwarna biru itu menandakan mood Tsukasa sedang baik, jika kuning ada sesuatu yang menganggu nya, merah sedang kesal dan hitam marah.

Tsukasa memainkan pisau kecil yang berada di tangannya, ia tadinya sedang bosan dan melihat ada yang menarik ia memilih mengambil paksa tubuh Kiel.

"Ide bagus, oh, bagaimana jika kakak juga ikut nanti" Karl menatap kedua kakaknya dengan senyum di wajahnya.

"Kami ada rapat OSIS setelah pulang" Jawab Xavier.

"Benar, kau saja masih banyak kertas yang harus kami selesaikan" Lanjut Xander, mereka beruntung karena ada rapat OSIS sepulang sekolah. Jika tidak sudah di pastikan mereka akan melihat aksi gila sang adik, walaupun mereka lebih gila.

"Kalau kalian? Apa kalian akan ikut? " Tanya Karl menatap teman kakaknya.

Keringat sebesar biji jantung muncul di pelipis mereka.

"Maaf aku harus ikut rapat OSIS" Jawab Rey di angguki oleh Ansa, Ferli dan Arga.

"Kalian berdua? " Karl beralih pada Angga dan Ken yang memang bukan anggota OSIS.

"Aku ada Latihan basket" Jawab Ken, mengaduk minumannya.

"Maaf tapi aku ada janji sepulang sekolah"

"Sayang sekali, tapi tidak apa karena Kiel akan ikut bersama ku"

"Nah persiapkan diri kalian, jangan lupa untuk mampir nanti" Carel dan Leo hanya bisa berdoa agar mereka selamat dari Karl sepulang sekolah nanti.

Bel masuk berbunyi mereka meninggalkan kantin dan menuju kelas masing masing. Tubuh Kiel sudah di ambil alih oleh Amane yang akan menggantikan Kiel, ia takut Tsukasa berulah lagi.

"Amane kau tidak asik! "

"Aku tak mau Kiel mendapat masalah karena ulah mu"

"Tapi-"

"Kau boleh bermain dengan mereka nanti, sudah sana jaga Kiel"

"Huh! Baiklah"

Amane kembali memperhatikan guru yang menjelaskan materi walaupun ia tidak suka dengan bahasa Inggris.

»»————><————««»»————><————««

Yahho~

Jadi si Leo sama Carel itu sahabat nya Karl dan teman Kiel waktu mereka tinggal di Amerika umur mereka sekitar 4-5 tahun, karena ada urusan bisnis mereka harus tinggal di Amerika sekitar dua tahun lebih.

Dah gitu aja!

Typo!
See you (*´︶'*)♡Thanks!



The Twins Figuran [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang