Kiel terbangun dari tidurnya ia kemudian menatap sekeliling nya, merasa bingung ia turun dan mengelilingi kamar nya dan berhenti di depan cermin.
Bingung dengan wajahnya lalau tak lama setelahnya pintu sebelahnya terbuka terlihatlah Karl yang menatap Kiel dengan tatapan khawatir.
"Kiel! Kamu baik baik saja? " Tanya Karl, mendekati adiknya yang masih bingung.
Tak lama setelahnya ia baru ingat jika ia berpindah ke tubuh ini, ia duduk diam melihat Karl dengan intens membuat sang empu gugup.
"Karl? " Ucapnya dengan nada bertanya, dan kepala yang di miringkan ke kiri.
"Ya?" Jawab Karl ikut memiringkan kepalanya ke kiri.
Mereka tak menyadari ada orang lain selain mereka berdua di sana hingga Kiel menyadari kakak nya yang berdiri di ambang pintu memegang ponsel masing masing.
Kiel menyingkirkan tangan Karl yang membersihkan mimisannya lalu menunjuk ke belakang Karl, melihat hal tersebut Karl pun melihat ke arah tunjuk Kiel ia melebarkan matanya melihat kedua kakaknya berdiri di ambang pintu.
"H-hapus!! " Teriak Karl, wajahnya sedikit memerah melihat kedua kakaknya yang tersenyum jail.
Kiel hanya melihat Karl yang berusaha mengambil ponsel keduanya, sedikit lucu karena perbedaan tinggi badan mereka. Karl melompat mencoba mengambil ponsel Xavier dan Xander namun nihil, ia tak bisa menggapainya.
"Mommy manggil,makan malam" Ucap Xander, menjauhkan wajah Karl darinya.
"Nanti kami hapus, kalau ingat" Ucap Xavier dengan membatin di akhir.
"Janji? " Karl menatap keduanya seolah menuntun jawaban.
Kiel yang bosan memilih untuk ke kamar mandi mencuci wajahnya, sampai di kamar mandi bukannya mencuci wajah atau menggosok gigi ia malah bermain air di sana.
"Waah.. " Kiel menatap tangannya yang penuh oleh bisa sabun, ia mengambil bebek karet yang ada di rak dan memainkannya.
"Waa.. Aa.. Uuu" Entah apa yang di ucapannya, ia hanya menikmati bermain air dengan bebek karet.
Berbeda dengan Kiel yang sibuk bermain air, ketiga kakaknya sedang panik karena kehilangan adik bungsu mereka.
"Kiel!! " Karl mencari Kiel di kolong kasur namun tidak ada, tak lama ia baru ingat belum memeriksa kamar mandi.
Sesampainya di depan pintu kamar mandi ia berhenti sebentar ketika mendengar suara air mengalir dan suara yang familiar baginya.
Karl membuka pintu kamar mandi terlihatlah di sana Kiel yang bermain air dengan bebek karetnya, Karl menghela nafas sejenak ia tanpa aba aba langsung menggendong Kiel dan membawanya keluar.
"Huh? " Kiel mengedipkan matanya ketika kakinya sudah tak menapak pada lantai.
Karl membawa Kiel ke ruang walk in clothes dan mengganti baju Kiel yang basah, bahkan bebek karet miliknya masih berada di tangan mungil nya.
"Arl? Iel mau main" Ucapnya memberontak ketika Karl mengoleskan minyak telon di perut nya.
"Iya, selesai makan nanti ya? " Tangannya dengan lihat memasangkan baju untuk adiknya.
Selesai mengeringkan rambut Kiel yang basah mereka menuju ke bawah dengan Kiel yang berada di dalam gendongan Karl, Kiel sibuk memainkan rambut Karl dengan tangan mungil nya.
Mereka sampai di bawah Kiel masih sibuk memainkan rambut Karl membuat rambut nya berantakan, Karl mendudukkan Kiel di sampingnya setelahnya makan malam pun di mulai.
Selama makan malam tidak ada yang berbicara mereka sama sama diam menikmati makanan masing masing, selesai makan mereka berkumpul di ruang keluarga dan mengobrol tentang keseharian mereka.
Kiel sekarang berada di pangkuan Alex mendengarkan pembicaraan mereka sambil menonton.
"Bagaimana sekolah kalian? " Tanya Karla yang duduk di samping Alex, tangannya tak berhenti mengelus kepala Kiel.
"Yah tadi ada sedikit insiden" Jawab Xavier.
"Oh" Mereka melirik Kiel yang berada di pangkuan Alex ia terlihat sudah mengantuk.
"Aku akan mengantarkannya Dad" Alex mengangguk dan memberikan Kiel pada Xander.
"Kalian lanjutkan saja aku akan mengantar Kiel ke kamar" Ucap Xander sebelum ia pergi menuju kamar Kiel.
"Insiden apa yang kalian maksud?" Tanya Alex menatap kedua putranya dengan serius.
"Kiel bukan maksudku Tsukasa menghajar murid kelas dua" Jawab Karl di angguki oleh Xavier.
"Ceritakan detail nya" Perintah Karla.
Xavier pun menceritakan semuanya di mulai dari mereka berada di kantin sampai Tsukasa yang menghajar siswi bernama Serry itu.
Xander datang setelah Xavier menjelaskan semuanya kepada kedua orang tua mereka.
"Kiel sudah tidur? " Tanya Karla, begitu melihat Xander datang.
"Ya, walaupun tadi dia menangis sepertinya dia demam? " Jawab Xander mendudukkan dirinya di samping Karl.
"Tidak itu efek sampingnya" Ucap Alex, mereka mengangguk mengerti.
"Karl kamu tidur dengan Kiel malam ini" Lanjutnya di angguki oleh Karl.
"Jadi bagaimana kita mengatasinya? " Tanya Xavier.
"Kita akan membiarkannya, itu salahnya sendiri yang tidak beruntung bertemu dengan Kiel yang sedang di kendalikan oleh Tsukasa" Jawab Karl terkesan tidak peduli.
Yah keluarlah sifat asli Karl yang mempunyai mulut rajam dan julit, sedikit kejam memang tapi lebih kejam lagi jika dia sudah memegang senjata sudah di pastikan lawannya akan mati.
Abaikan itu mari kembali ke topik utama kita, mereka mengangguk setuju lebih baik mereka mengawasi siswi itu untuk sementara jika dia mencoba mencelakai Kiel dia tidak akan selamat.
"Baiklah, kembali ke kamar kalian" Ucap Karla.
"Besok kalian harus mengikuti pembelajaran, hari ini kalian tidak mengikuti pembelajaran sampai selesai kan? " Ucap Alex membuat ketiganya berhenti.
"I-iya kami ke kamar dulu dad" Ketiga pergi dari sana menuju kamar masing masing.
»»————><————««»»————><————««
Yahho~
Maaf lama ehe, btw tadi pagi ada yg chat aku pakai bahas italia aku terjemahin tadi dia nya ngajak aku masuk grup anime italia.
Terkejut aku mak mak, tapi biarin aja deh orang aku gak ngerti juga bahasa Italia jangan itu bahasa Inggris aja gak ngerti🙂Typo!!
See you(*´︶'*)♡Thanks!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins Figuran [END]
Teen Fiction[ BROTHERSHIP ] ❗ Remaja bernama Alan berumur 14 tahun ia adalah anak rumahan yang akan keluar jika ada kepentingan saja bahkan bisa di hitung dengan jari dalam setahun ia keluar rumah. Ketika sedang menonton film pada laptop di balkon kamar di tem...