7

30.1K 2.2K 29
                                    

Mereka sampai di parkiran, Karl mengambil alih Kiel dari gendongan Xavier membuat Kiel mengerang kecil Karl menepuk punggung Kiel lembut agar dia tidur kembali.

"Siapa yg bawa mobil? " Tanya Xander mengelus rambut Kiel.

"Kei" Jawab Karl, di angguki keduanya.

Mereka menaiki motor masing masing, Karl masuk ke dalam mobil setelahnya mereka pergi ke rumah masing masing karena sudah sore.

Tak lama setelah Karl mengubah posisi Kiel untuk tidur di pahanya Kiel membuka matanya sekilas dan tidur kembali, Karl yg melihatnya hanya tersenyum kecil.

"Tuan m-" Ucapan Kei terhenti ketika melihat Karl di kaca spion  yg tertidur.

Kei keluar dari mobil ia di kejutkan dengan Xander dan Xavier yg berdiri di samping mobil "wah! " Ucapnya terkejut mengelus dadanya.

"Karl mana? " Tanya Xavier.

"Tuan muda Karl dan tuan muda Kiel di dalam tertidur, tuan muda" Jawab Kei melirik ke arah mobil.

"Oh" Kei pergi dari sana, sedangkan Xavier dan Xander membuka pintu mobil.

Baru saja di buka kepala Karl yg bersandar di jendela langsung jatuh,dengan sigap Xander menahan kepala Karl keduanya menghela nafas lega.

"Gue ambil Kiel dulu" Xavier, memutar dan membuka pintu yg satunya, ia menggendong Kiel dengan hati hati.

Xander menggendong Karl di punggungnya di bantu oleh Xavier setelahnya mereka masuk ke dalam rumah dengan kedua bawaan masing masing (Xander-Karl, Xavier-Kiel), belanjaan mereka sudah di bawa masuk oleh maid.

"Eh? " Karla yg akan keluar terkejut ketika melihat anak anaknya.

"Mereka tertidur? " Tanya Karla pelan di jawab anggukan oleh keduanya.

"Mommy ada urusan di kantor daddy, dan pulang makan malam nanti" Ucap Karla, mengecup kedua pipi anaknya yg tertidur.

"Jika mommy pulang telat kalian makanlah dulu" Lanjutnya mengelus kepala Xander dan Xavier.

"Baiklah" Jawab keduanya kompak.

"Mommy pergi dulu"

"Hati hati"

"Umm.. " Kiel bergerak gelisah di dalam gendongan Xavier, melihat itu Xavier menepuk punggung Kiel pelan dan melanjutkan kan jalannya menuju kamar.

Sampai di kamar Kiel, Xavier membaringkan Kiel di kasur dengan hati hati ia mengecup kepala Kiel sekilas lalu menaikkan selimutnya sebatas dada, setelahnya ia pergi menuju kamar Karl.

"Tolongin" Ucap Xander melihat kakaknya yg masuk ke dalam kamar Karl.

Xavier terkekeh dan membantu Xander membaringkan Karl di kasur dengan hati hati, setelah selesai mereka keluar menuju kamar masing masing.

Malam hari telah datang, Kiel masih tertidur di kamarnya Karl sudah bangun lima menit lalu sekarang ia ada di dalam kamar Kiel, Karl berniat akan tidur kembali di samping Kiel namun pintu kamar terbuka.

Krieet..

"Oh kamu sudah bangun, tolong bangunkan Kiel ya sebentar lagi makan malam" Ucap Karla di angguki Karl, Karla menutup pintu kembali.

'Jam berapa sekarang? ' Karl menatap jam dinding yg menunjukkan pukul 18.30, Karl berbalik ingin membangunkan Kiel namun ia malah di buat terkejut dan hampir jatuh jika tidak di tahan oleh Kiel.

Ya, Kiel sudah bangun ketika ia mendengar pintu kamar yg tertutup
"Hati hati" Ucap Kiel menarik tangan Karl.

".. Iya, makasih" Ucap Karl bangun dari tempat tidur.

"Aku ke kamar dulu, kamu mandi dulu lalu turun bentar lagi makan malam" Ujar Karl di angguki oleh Kiel, Karl pergi meninggalkan Kiel ke kamarnya.

'Kok dingin ya, mandi gak? Mandi gak?... Mandi aja deh uda bau' Kiel turun dari kasur dan menuju kamar mandi, ia termenung di kamar mandi cukup lama.

Karl di kamarnya sedang berganti baju, ia terdiam menatap pantulan dirinya di cermin di lengan kirinya ada luka bakar akibat kecelakaan 'itu' yg membuat saudaranya seperti saat ini.

Karl menggelengkan kepalanya pelan ia segera mengambil pakaian baru dan mengenakannya, setelah selesai ia menuju kamar Kiel dan ketika membuka pintu yg menghubungkan kamarnya dengan Kiel ia di buat terkejut.

Kiel menggunakan celana pendek dan rambut yg basah Karl menghela nafas pelan ia mendekat dan membawa Ciel ke ruang walk in clothes.

Kiel menggigil kedinginan Karl mengambil handuk yg cukup besar dan memberikan ke Kiel, ia kemudian mencari baju yg akan di gunakan oleh Kiel.

"Keringkan badan kamu dulu" Ucap Karl mencari cari baju yg cocok untuk Kiel.

Kiel mengeringkan badannya sesuai perintah Karl, karena ia memang belum mengeringkan badannya seluruhnya.

"Sini pakai minyak dulu" Karl memberikan minyak telon di sekitar perut dan leher Kiel.

Karl menggunakan baju yg sudah ia pilihkan untuk Kiel lalu mengeringkan rambut Kiel dan menyisir rambut Kiel setelahnya mereka keluar menuju ruang makan.

"Gendong" Karl menggendong Kiel ala koala dan keluar menuju lantai bawah.

Sampai di ruang makan ternyata semua keluarga mereka sudah berkumpul, Karl mendudukkan Kiel di sebelahnya setelah itu makan malam di mulai dengan tenang.

Selesai makan malam seperti biasa keluarga mereka berkumpul di ruang keluarga, Kiel duduk di pangkuan sang Daddy ia menduselkan kepalanya mencari kenyamanan di dada bidang dada Alex.

Alex mengelus rambut Kiel membuat sang empu nyaman, Karla datang dengan segelas susu di tangannya ia memberikan susu tadi ke Alex yg di Terima dengan baik.

"Kiel, minum susu dulu ya" Ucap Karla membuat Kiel yg tadinya hampir tertidur membuka matanya.

"Um, iya" Kiel akan mengucek matanya namun di tahan oleh tangan besar Daddy Alex.

"Jangan di kucek" Ucapnya, Kiel mengangguk lesu.

"Minum susunya, terus tidur" Tutur Alex membantu Kiel meminum susu agar tidak tumpah.

"Karl juga tidur sana" Ucap Karla membuat Karl yg tadinya fokus dengan TV di depannya menoleh.

"Iya" Balas Karl meneguk habis minumannya.

"Kalian juga tidurlah boy" Ucap Alex menggendong Kiel yg sudah tertidur setelah beberapa menit menghabiskan susu tadi.

"Iya" Jawab mereka kompak.

"Mommy mau pergi? " Tanya Xavier, mematikan TV sebelum naik ke atas.

"Iya, bentar lagi, ada urusan di restauran" Jawab Karla, membuat nya mengangguk mengerti.

"Aku ke atas dulu mom" Xavier berlalu begitu saja setelah mendapat respon dari Karla.

»»————><————««»»————><————««

Yahho~

Udah lama gak up di book ini, maaf ya kalau jelek..

See you (*´︶'*)♡Thanks!

The Twins Figuran [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang