Pagi datang, matahari bersinar dengan indah suara kicauan burung yang merdu menemani pagi yang cerah.
Kiel terbangun, ia duduk dan merenggangkan ototnya ia mengambil minum dan makanan ringan yang sempat ia beli sebelum pergi ke tempat kumuh tadi.
Selesai dengan acara makannya, Kiel menyusuri rumah kosong yang ia tempati sekarang. Kiel menemukan pakaian yang lumayan bersih di sebuah kamar.
Ia menuju kamar mandi yang berada di kamar itu, ia cukup terkejut melihat kamar mandi yang lumayan bersih bahkan airnya masih mengalir dan terlihat bersih.
'Aku ingin mandi, tapi tidak ada sabun' batin Kiel keluar dari kamar mandi.
"Ah, sepertinya ada sabun di kotak p3k" Kiel keluar dari kamar dan mengambil tasnya.
Ia baru ingat, selalu membawa sabun batangan untuk cuci tangan, ia akan menggunakannya untuk mandi. Badannya berkeringat dan berbau amis karena kegiatannya semalam.
Sedangkan di kediaman Gerdan mereka di gemparkan dengan hilangnya anak bungsu mereka, siapa lagi kalau bukan Kiel.
Karl mondar mandir sejak tadi, Carel dan Lio yang melihat tingkah Karl di buat pusing olehnya. Sejak tadi Karl tak henti hentinya mengatakan hal yang aneh.
Mereka seperti mendengar Karl membaca mantra, muak dengan tingkah Karl Lio akhirnya angkat bicara.
"Karl mending lo cek CCTV dari pada kek gitu. Pusing gue liat lo kek sentrika gitu" Ucap Lio, di angguki oleh Carel.
"Oh iya" Karl berlari menuju ruang CCTV meninggalkan kedua sahabatnya yang mendengus kesal.
"Kita juga harus membantu" Lio mengangguk, mereka meninggalkan kamar Karl dan menuju kamar masing masing.
❃.✮:▹ ◃:✮.❃
Polisi menatap jurang tempat korban terjatuh, mereka menemukan sempel darah di pembatas jalan yang rusak.
Detektif juga sudah memeriksa semua tempat, mereka masih dilema oleh kemungkinan apakah ini aksi pembunuhan atau kecelakaan yang terjadi karena pengemudi yang mabuk.
Mereka belum menemukan petunjuk lain, bahkan jika benar itu aksi pembunuhan seharusnya mereka menemukan sidik jari. Namun mereka tidak menemukan sidik jari yang bisa menjadi bukti bahwa kecelakaan ini adalah motif pembunuhan.
"Tuan, apakah anda menemukan bukti lain? " Tanya seorang petugas polisi kepada detektif yang bekerja bersama mereka.
"Tidak, kita harus turun ke bawah jika ingin memastikan kecelakaan ini" Jawab detektif tersebut. Turun ke bawah yang ia maksud ialah turun ke jurang untuk melihat bangkai mobil dan mayat dari korban.
"Sepertinya kita membutuhkan bala bantuan lain" Gumam polisi itu yang masih terdengar oleh detektif tersebut.
"Saya akan menelpon kantor untuk meminta bala bantuan" Sang detektif mengangguk sebagai jawaban.
'Sepertinya ini pembunuhan' batin detektif tersebut menatap pembatas jalan yang rusak.
❃.✮:▹ ◃:✮.❃
Kiel keluar dari rumah kosong yang ia tempati semalam, ia mengenakan topi dan masker untuk menutupi wajahnya.
Ia menatap rumah kosong itu sejenak lalu berjalan menjauh tanpa melihat ke belakang, tanpa ia sadari ia di perhatikan oleh mahkluk yang duduk di atap rumah itu.
"Hati hati, semoga kamu beruntung dengan takdir mu" Ucapnya melambai ke arah Kiel yang menjauh.
"Semoga dia berhasil melakukan misi nya" Ia menoleh dan mendapati seorang anak laki laki yang sepantaran dengannya.
"Dia bisa, aku yakin itu" Sahut seorang pemuda mengenakan baju sekolah.
"Bagaimana kau bisa seyakin itu? " Tanya anak laki laki yang terlihat lebih muda darinya, mengenakan pakaian santai dengan rambut berwarna coklat madu.
"Aku yakin dia bisa! " Balas anak di sebelahnya menggunakan baju kaos putih dengan bola mata berwarna hazel.
"Ya, kita do'a kan semoga misinya berhasil. Agar kita beristirahat dengan tenang" Sahut pemuda yang paling tua di antara mereka.
Mereka mengangguk mengerti, mereka menatap kepergian Kiel dengan mata yang penuh harapan. Mereka harap Kiel ah, atau lebih tepatnya Alan bisa melakukan misinya dengan baik.
Kiel sampai di tepi jalan, ia mengikuti langkah kakinya yang membawanya kembali ke tempat kejadian semalam. Kiel bersembunyi di semak semak, ia memperhatikan polisi dan detektif yang berada di sana.
'Apakah polisi melakukan patroli malam tadi? ' batin Kiel, ia menatap detektif yang terpaku kepada pembatas jalan yang rusak.
"Lebih baik aku pergi dari sini" Gumam Kiel.
Ia berbalik dan berjalan dengan langkah ringan agar tidak menimbulkan bunyi yang bisa menarik perhatian para polisi yang berjaga di sana.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, Kiel akhirnya sampai di perkotaan. Ia berbelok ke arah kiri mencari halte bus, tak berselang lama ia akhirnya menemukan halte bus.
Kiel duduk di sana menunggu bus datang, tujuannya sekarang ialah menuju ke apartement nya di daerah yang berada tak jauh dari sini.
10 menit menunggu akhirnya bus yang ia tunggu datang, Kiel mencari tempat duduk yang menurutnya nyaman. Bus sepi jadi ia bisa leluasa memilih tempat duduk, bagaimana pun sekarang adalah jam pembelajaran dan jam kerja.
Bus berhenti Kiel turun setelah membayar, ia menatap sekeliling terlihat beberapa kendaraan yang berlalu lalang menghiasi jalanan.
Ia berjalan ke arah taman terdekat, taman itu terlihat sepi tidak banyak yang bermain di sana hanya ada ibu ibu yang membawa bayinya jalan pagi.
Kiel duduk di bangku taman memperhatikan kegiatan mereka dengan tenang, ia akan menikmati kedamaian ini sebelum melanjutkan rencananya.
Tak terasa waktu berlalu dengan cepat, matahari sudah mulai tenggelam memperlihatkan langit yang terlihat indah untuk di pandang.
Kiel saat ini berada di atas pohon sedang memata matai rumah yang akan menjadi targetnya kali ini, ia menatap rumah mewah tersebut dengan sorot mata tajam.
Ia bersembunyi ketika targetnya menatap jendela yang mengarah ke tempat pengintaian nya, Kiel berjalan menuju belakang rumah tersebut dengan pakaian yang sudah ia tukar.
Lia saat ini menggunakan baju lusuh yang biasanya di gunakan oleh tukang kebun di rumahnya, Kiel akan cosplay menjadi tukang kebun demi melancarkan rencananya kali ini.
Meski ia tidak mempunyai banyak pengamalan setidaknya ia mempunyai ilmu yang bisa ia terapkan, seperti saat ini.
Ia sangat bersyukur pernah membaca buku berbau misteri, dan detektif contohnya detektif conan dan sherlock Holmes, serta buku dengan genre adventure.
Ternyata hobinya bisa melancarkan rencananya ini, tapi ini mempunyai resiko yang sangat besar. Bagaimana pun ini pertama kali baginya, lagi pula ia tidak yakin rencana akan berjalan dengan lancar jadi dia sudah menyiapkan rencana cadangan yang bisa di gunakan kapan pun itu.
»»————><————««»»————><————««
Yahho~
Ada yang kangen dengan Kiel?
Jangan lupa vote nya ya!See you(*´︶'*)♡Thanks!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins Figuran [END]
Teen Fiction[ BROTHERSHIP ] ❗ Remaja bernama Alan berumur 14 tahun ia adalah anak rumahan yang akan keluar jika ada kepentingan saja bahkan bisa di hitung dengan jari dalam setahun ia keluar rumah. Ketika sedang menonton film pada laptop di balkon kamar di tem...