Waktu makan malam telah datang, Xander naik ke atas untuk memanggilnya adik dan kedua sahabat adiknya.
Xander masuk ke kamar Karl terlihat lah di sana pemandangan yang sangat 'waw', bagaimana tidak Lio yang tidur dengan posisi kaki di kasur dan sebagian tubuhnya di lantai sedangkan Carel ia tidur dengan TV yang menyala.
Xander menghela nafas sejenak ia menghidupkan lampu yang mana hal tersebut membuat Carel bangun dari tidurnya begitu juga dengan Karl.
"Bangun kan Kiel dan Lio, ke bawah makan malam" Ujar Xander lalu menutup pintu.
"Ugh, Kiel ayo bangun" Karl menepuk pipi Kiel yang masih tertidur.
"Bangun" Karl melempar bantal yang tepat mengenai wajah Lio sontak hal tersebut membuat Lio terkejut.
"Ha? Apa kenapa?! " Lio berdiri dan menatap sekelilingnya dengan bingung.
"Bangun, makan malam" Carel menyentil dahi Lio agar si empu sadar.
"Oh" Lio akhirnya sadar, ia menuju kamar mandi dan mencuci wajahnya.
"Kiel bangun" Karl mendudukkan Kiel agar anak itu bangun.
"Hmmm" Kiel membuka matanya sedikit lalu mengerjabkan matanya.
"Cuci wajah mu yang lain sudah menunggu" Kiel mengangguk ia turun dari kasur setelah melakukan ritualnya barulah ia menuju kamar mandi mencuci wajah.
"Ayo" Karl menggandeng tangan Kiel keluar dari kamar dan berlari menuruni tangga.
"Arl aku mengantuk" Kiel mengeluh, ia masih mengantuk dan Karl sudah membuatnya berlari menuruni tangga.
"Hati hati" Ucap Xander melihat adiknya berlari menuruni tangga.
"Hehe" Karl hanya membalas dengan senyum pepsoden lalu duduk di kursinya.
Mereka makan dengan tenang, sesekali Karl akan membantu Kiel yang terlihat ogah ogahan memakan makanannya.
"Kiel, dua hari lagi kamu akan belajar dengan guru private mu" Ucap Alex setelah selesai makan.
Saat ini mereka berada di ruang tengah menikmati waktu bersama, Carel dan Lio juga ada di sana mereka sedang menonton film yang di tayangkan di TV.
"Eh? Kiel homeschooling lagi? " Tanya Karl tidak rela.
"Iya, ini demi kebaikan Kiel. Lagi pula ini permintaan Kiel" Jawab Karla kepada Karl yang sedang memainkan rambut Kiel.
"Oh ya, Lio kamu di minta untuk pulang oleh ayah mu besok" Ucap Karla yang membuat Lio membeku.
"E-eh, tante yakin? " Ucap Lio tidak yakin dengan ucapan Karla. Pasalnya Karla tidak begitu dekat dengan ayahnya, di tambah lagi ayahnya itu tsundere akut.
"Ahaha, tante bercanda tidak perlu menatapku seperti itu" Karla terkekeh melihat raut wajah Lio yang menurutnya lucu.
Karl sibuk memainkan rambut Kiel yang duduk di pangkuannya, sesekali ia akan memainkan pipi Kiel yang sedikit berlemak itu.
'Lembutnya' Karl kembali mengunyel pipi sang adik dengan gemas.
Kiel yang di perlakukan seperti itu hanya pasrah, lagi pula jika ia memberontak pun tenaganya lebih kecil dari Karl.
!!
Kiel berbalik ketika merasakan bahaya di belakangnya, namun ia tidak melihat apapun ia kembali menatap ke depan sesekali ia akan melirik ke samping.
'Tidak salah lagi, pasti ada mata mata di sini' ia pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya, di kehidupannya dulu sebelum ia mati ia pernah merasakan sensasi tadi.
Kiel bangkit membuat kegiatan Karl terhenti, Karl menatap Kiel yang berjalan ke arah lift tanpa mengatakan sepatah kata pun.
"Kiel kenapa tuh? " Tanya Lio yang membuat Carel menoleh ke arah Karl.
"Ngantuk mungkin" Jawab Xavier yang mendapat anggukan dari keduanya. Sedangkan Karl menatap lift yang sudah tertutup dengan pandangan yang sulit di artikan
Xander beranjak dari duduknya, Karla menatap Xander lalu bertanya.
"Mau kemana? " Tanya Karla membuat Xander menoleh.
"Ke kamar" Jawabnya singkat.
Karla mengangguk lalu ikut menonton acara TV bersama Lio dan Carel, Xander berjalan ke arah tangga menuju kamarnya yang berada di lantai dua.
Kembali kepada Kiel yang saat ini berada di ruang rahasia di dalam kamarnya, di dalamnya berisi banyak senjata.
Ketika ia tidur tadi ia mendapatkan ingatan Kiel yang asli, dan ia baru menyadari jika ia berada di dalam dunia novel yang pernah ia baca di hari sebelum terjadi tergedi tersebut.
Kiel Zergan Gerdan anak ke empat dari pasangan Karla Bernita Gerdan dan Alexian Ver Gendra. Perannya ialah sebagai figuran bersama kembarannya yaitu Karl Zargan Gerdan.
Dia juga bertemu dengan Kiel yang asli, dan di sanalah ia mengetahui fakta menarik yang membuatnya berada di dunia ia, mengingat hal itu ia rasanya ingin tenggelam mengetahui semua masalah yang di hadapi oleh Kiel.
'Aku harus membereskan semua ini sendiri? Kau bercanda kah! ' ia menutup koper yang berisi beberapa senjata dan obat obatan denga kasar.
'Akan ku selesaikan semua ini dan beristirahat dengan tenang' senyum tipis terukir di wajahnya.
Kiel mengganti bajunya dengan pakaian serba hitam tak lupa dengan masker dan penutup matanya, bagaimana pun ia akan memasang jaring terlebih dahulu.
Ia kembali memeriksa perlengkapannya lalu keluar melewati pintu lain yang ada di ruangan itu. Pintu itu akan membawanya keluar dari mansion ini.
"Hm, jika begini seperti nya rencanaku akan berjalan dengan lancar" Setelah melewati lorong yang minim dengan cahaya tersebut Kiel akhirnya keluar dan di sambut dengan pemandangan hutan di malam hari.
"Ouh, aku tidak tau jika mansion ini berada di tengah hutan" Ia berjalan menjauh dari pintu ia keluar tadi, di terangi oleh cahaya bulan.
Cukup jauh ia berjalan akhirnya ia melihat jalanan, untuk jaga jaga ia berjalan di balik semak semak di pinggir jalan itu.
Sesuai dugaan nya ia di ikuti oleh seseorang, ia yakin bahwa yang mengikuti nya ini adalah mata mata yang berada di rumahnya tadi.
Dari ke jauhan ia mendengar suara lalu lintas, sepertinya ia tidak salah memilih jalan. Senyum kecil terbit di wajahnya ia berlari mengikuti jalan yang di terangi oleh cahaya lampu yang redup.
Sesekali ia akan melirik ke belakang jika sudah melewati lampu tadi, ia dapat melihat siluet seseorang yang mengikutinya dari tadi.
Akhirnya ia sampai di perkotaan, segera ia berkamuflase dengan kerumunan orang yang baru saja selesai bekerja dan berkumpul menunggu bus yang akan membawa mereka.
"Ck, sial"
"Aku tidak akan membiarkan mu lepas"
»»————><————««»»————><————««
Yahho~
Maaf lama, kehabisan ide aku.
Jan lupa vote and coment
See you(*´︶'*)♡Thanks!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins Figuran [END]
Teen Fiction[ BROTHERSHIP ] ❗ Remaja bernama Alan berumur 14 tahun ia adalah anak rumahan yang akan keluar jika ada kepentingan saja bahkan bisa di hitung dengan jari dalam setahun ia keluar rumah. Ketika sedang menonton film pada laptop di balkon kamar di tem...