Pagi hari jam 06.45 keluarga Gerdan sudah lengkap di meja makan, mereka sarapan dengan hening tak ada yang berbicara sampai sarapan selesai.
"Dad" Panggil Kiel mengalihkan atensi mereka.
"Iya? " Jawab Alex menatap putra bungsunya.
"Iel sama Daddy ya? " Ucapnya mengambil sepotong apel yang berada tak jauh darinya.
"Baiklah, kalian bertiga jangan bolos" Alex menatap ketiga putranya yang lain dengan tajam.
"Iya, kami berangkat" Jawab Xavier di angguki oleh Xander dan Karl.
"Hati hati" Ucap Karla melihat ketiganya yang meninggalkan meja makan.
"Nah, kalian juga harus berangkat nanti telat loh" Ucap Karla sebelum menuju dapur.
"Ayo" Alex menggandeng tangan Kiel dan menuju garasi mobil.
Kiel duduk di samping Alex yang sedang menyetir, mereka berhenti begitu lampu yang tadinya hijau berubah menjadi merah.
'Aku ingin bicara tapi rasanya sangat canggung' batin Kiel melirik Alex.
"Ada apa? Sepertinya ada yang ingin kamu bicarakan" Ucap Alex melihat gerak gerik Kiel.
"Hm?t-tidak ada" Kiel memilih menatap jendela dari pada menatap wajah Alex.
Alex tersenyum kecil melihat putranya yang malu tersebut telinganya bahkan sampai memerah.
'Kebiasaan mu tidak bisa di ubah ya? ' batin Kiel pada dirinya sendiri, matanya tak sengaja melihat siluet seseorang yang terlihat familiar baginya.
Menghiraukan hal tersebut Kiel kembali melirik Alex ia menarik nafas sejenak dan menatap Alex, Alex tersenyum tipis melihat Kiel yang terlihat lucu di matanya.
"Ada apa Kiel? " Tanya Alex masih fokus menyetir.
"Itu, Kiel mau homeschooling! " Ucap Kiel membuat Alex terkejut dan tanpa sengaja ia menginjak pedal rem dengan kuat.
"Apa ada masalah? Apa kamu di bully? " Alex menatap Kiel dengan khawatir.
"T-tidak, aku tidak mau Tsukasa mengamuk lagi" jawab Kiel menundukkan kepalanya, ia cukup terkejut perihal kemarin.
Ia masih syok dengan kejadian Tsukasa yang menyiksa siswi di gudang, ia tak sengaja melihatnya karena Amane yang sudah tertidur ia bosan dan memilih untuk melihat apa yang di lakukan Tsukasa.
Jujur saja ia belum pernah melihat adengan itu di dunia nyata ia hanya melihatnya di film, tapi menurutnya cukup seru melihat siswi itu menangis kesakitan.
Alex menatap Kiel dengan perasaan khawatir dia mengangkat dagu Kiel agar melihat ke arahnya dapat di lihat mata Kiel yang terlihat bergetar, ia pun menghela nafas sejenak.
Padahal anaknya baru bersekolah selama sebulan tapi ia sudah meminta homeschooling, tapi tak masalah karena anaknya sudah mulai bisa mengingat mereka. Ia menghela nafas berat dan kembali menatap Kiel.
"Baiklah akan Daddy pertimbangkan dulu" Kiel mengangguk mengerti, setelahnya Alex kembali melajukan mobilnya menuju sekolah Kiel.
Kiel turun dari mobil setelah berpamitan pada Alex, ia menghela nafas melihat tatapan siswa siswi yang yang tertuju padanya. Kiel memilih acuh dan menuju kelas hari ini moodnya cukup baik jadi ia tidak menghiraukan bisikan dari murid sekolahnya.
Karl yang sejak tadi menunggu Kiel di parkiran bersama kedua kakaknya akhirnya melihat Kiel datang, mereka menatap Kiel yang sedikit berbeda wajahnya terlihat lebih cerah dari biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins Figuran [END]
Teen Fiction[ BROTHERSHIP ] ❗ Remaja bernama Alan berumur 14 tahun ia adalah anak rumahan yang akan keluar jika ada kepentingan saja bahkan bisa di hitung dengan jari dalam setahun ia keluar rumah. Ketika sedang menonton film pada laptop di balkon kamar di tem...