Xander menatap kedua adiknya yang tertidur dengan Kiel yang berada dalam pelukan Karl, ia mengelus rambut Karl dan Kiel dengan lembut.
Ceklek
Pintu terbuka membuat Xander menoleh setelah tau siapa yang masuk ia kembali fokus dengan kedua adiknya, Xavier yang di acuhkan menghela nafas pelan dengan tingkah kembarannya.
"Gimana demam mereka? " Tanya Xavier berdiri di samping Xander.
"Sudah menurun" Jawab Xander singkat, Xavier mengangguk mengerti.
"Bangunkan saja, mereka belum makan dari siang" Ucap Xavier membuat Xander mengangguk singkat.
"Dek, bangun.." Xander menggoyangkan badan keduanya dengan pelan.
"Hmm" Karl yang merasa terganggu membuka matanya dan melihat kedua kakaknya menatap nya dengan menahan gemas.
Karl menggoyangkan bahu Kiel pelan untuk membangunkannya ia merasa sedikit sesak karena di peluk dengan erat, Kiel terbangun dan melepaskan pelukannya ia duduk dengan linglung.
Xavier yang sudah gemas dengan kedua makhluk itu akhirnya mencubit pipi mereka dengan pelan, Karl berusaha melepaskan tangan Xavier namun karena masih linglung jadi ia sedikit kesusahan.
"Mandi dulu sana, habis itu turun makan" Ucap Xander mengelus kepala adiknya.
"Mm/oke" Jawab keduanya dengan suara khas bangun tidur.
Karl turun dari kasur namun di tahan oleh Kiel yang menarik ujung bajunya, dengan mata setengah terbuka Kiel merentangkan tangannya minta di gendong.
Karl ingin mengendong Kiel namun kalah cepat oleh Xavier, sedangkan dirinya sudah berada di dalam gendongan Xander ia tak menolak atau pun berontak.
"Ayo abang antar ke kamar kamu" Xander membawa Karl ke kamarnya meninggalkan Xavier dan Kiel dalam gendongannya.
"Ayo kamu harus mandi dulu, udah bau" Xavier menggendong Kiel ke kamar mandi ia akan memandikan adiknya.
Selesai mandi mereka turun Karl dan Kiel berada dalam gendongan kakak mereka, Kiel terus memainkan tangan Karl yang berada di bahu Xander.
Mereka berada di lift, Karl membiarkan Kiel memainkan tangannya kirinya sedangkan tangannya kanannya bermain dengan telinganya Xander.
Ting!
Pintu lift terbuka mereka keluar beriringan menuju ruang makan, Karla terkekeh melihat mereka sedangkan Alex ia hanya tersenyum.
Setelah keduanya duduk dengan Karl berada di pangkuan Xavier dan Kiel berada di pangkuan Xander jadi tadi mereka tukeran, harus adil dong ya karena adik mereka sedang demam mana mungkin mereka melewatkan hal tersebut.
Mereka makan dengan tenang, sambil sesekali Kiel akan merenggek karena di jahili oleh Xander begitu juga dengan Karl.
Yah hanya ketika demam saja mereka puas menjahili kedua adik gemas mereka jadi tidak mungkin akan di lewatkan begitu saja oleh mereka, kesempatan tidak akan datang dua kali kan?
Selesai makan malam mereka duduk ruang keluarga, kini Karl dan Kiel sudah bebas dari kedua kakak mereka dan sedang duduk di karpet bulu menonton TV.
"Kiel tidak muntahkan tadi? " Tanya Alex pada Xander dan Xavier.
"Gak, tadi cuma mual aja" Jawab Xavier membuat keduanya bernafas lega.
"Mom mau bobo" Kiel berjalan mendekati Karla, Karla segera membawa Kiel ke pangkuannya.
Karl yang tidak mau kalah akhirnya berdiri dan berjalan menuju Alex "daddy mau gendong" Karl merentangkan tangannya yang di sambut dengan baik oleh Alex.
"Daddy Arl besok mau sekolah" Ucap Karl dapat terdengar oleh Kiel yang berada di pangkuan Karla.
Kiel yang mendengar kata sekolah entah mengapa tiba tiba ia menjadi semangat, ia juga merasa punya sesuatu yang harus di selesaikan di sekolah entah apa itu?
"Iel juga mau" Ucapnya dengan spontan membuat mereka menoleh.
"Iel masih sakit, kamu istirahat aja ya senin besok baru sekolah" Ucap Karla dengan lembut.
"Tapi Iel mau sekolah juga besok" Matanya yang semula hitam samar samar terlihat berwarna kuning.
Xander yang tak sengaja melihat hal tersebut menyikut sang kakak, Xavier yang terkejut langsung menoleh Xander memberi kode dengan matanya.
Oh, sepertinya ada sesuatu di sekolah yang membuat Tsukasa keluar, ia kemudian mendekati Alex dan membisikkan sesuatu.
"Hm, Iel kalau udah sembuh aja ya sekolahnya" Ucap Alex mencoba membujuk Kiel, sedangkan si empu tetap bersikeras ingin ke sekolah.
"Iel mau besok, udah sembuh kok! " Ucapnya mengangkat kedua tangannya yang terkepal ke udara.
"Huft.. Oke, tapi jangan terpisah dari Karl dan kakak mu" Alex dengan pasrah memberikan izin walau ia khawatir dengan kondisi Kiel.
"Yey" Setelah Kiel bersorak dengan gembira ia tiba tiba saja tertidur.
Karla membawa Kiel yang sudah tertidur ke dalam kamar sedangkan yang lain mereka masih di ruang keluarga, Alex menatap Karl yang berada di pangkuannya dan Xavier bergantian.
"Karl coba kamu jelaskan yang tadi" Ucap Alex lembut namun terbesar tegas.
Karl dengan polos mengangguk, ia mulai menceritakan tentang mimpi Kiel dan kejadian sehati sebelumnya tanpa di tambah atau di kurang.
Setelah mereka mendengar cerita Karl mereka terdiam sejenak hingga suara Xander menyadarkan mereka.
"Yaudah, Arl sekarang tidur ya udah malam, besok kan mau sekolah" Karl mengangguk patuh lalu turun dari pangkuan Alex menuju kamarnya.
"Kita bahas besok saja, sekarang sudah malam tidurlah" Keduanya mengangguk lalu menuju kamar masing masing, Alex pun pergi menuju ruang kerjanya.
❃.✮:▹ ◃:✮.❃
Keesokan harinya Karl dan Kiel sudah rapi dengan seragam sekolah mereka, meski Kiel masih menggunakan plester penurun demam yang tertutup oleh poninya.
Mereka turun ke bawah untuk sarapan sambil berbincang kecil, Karl yang mengetahui keanehan itu hanya mengikuti alur saja ia tidak mau kena imbasnya karena yang di depannya bukanlah Kiel.
"Pagi" Sapa keduanya.
"Pagi" Sapa mereka, setelah keduanya duduk sarapan pun di mulai.
Selesai sarapan mereka berangkat, Kiel terlihat lebih bersemangat dari biasanya, tentu saja karena itu bukanlah dirinya melainkan alter egonya.
"Karl gendong" Kiel merentangkan kedua tangannya, begitu Karl membuka pintu mobil untuknya.
Karl akhirnya menggendong Kiel dan membawa ke kelas, menghiraukan tatapan dari siswa siswi yang ada di sana.
"Karl mau lepas ini, boleh? " Kiel menunjuk plester penurun demam yang masih menempel di keningnya.
Mereka sedang di kelas, banyak pasang mata yang memandang penasaran karena dua twins itu tidak masuk selama tiga hari karena demam.
"Mau ganti yang baru? Itu baru di pasang tadi, nanti aja ya" Ucap Karl dengan nada lembutnya membuat teman sekelasnya terkejut.
"Akhirnya perut gue keisi, walau gak sarapan"
"Kenyang dah gue"
"Gak bisa ini terlalu manis!! "
"Asupan gue nambah, makin semangat nih gue belajarnya"
Banyak celotehan lain yang di lontarkan oleh mereka namun di hiraukan oleh Karl yang sibuk mengurus sifat manja Kiel.
»»————><————««»»————><————««
Yahho~
Kok ceritanya makin nyeleneh ya, aneh gak sih? Udahlah lanjut aja
Typo!
See you(*´︶'*)♡Thanks!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins Figuran [END]
Teen Fiction[ BROTHERSHIP ] ❗ Remaja bernama Alan berumur 14 tahun ia adalah anak rumahan yang akan keluar jika ada kepentingan saja bahkan bisa di hitung dengan jari dalam setahun ia keluar rumah. Ketika sedang menonton film pada laptop di balkon kamar di tem...