Karl memasangkan plester penurun demam yang di bawakan oleh pelayan, Kiel menatap sayu ke arah Karl yang mengelus kepalanya.
Kiel mengangkat tangannya Karl yang melihatnya tersenyum dan kembali menggendong Kiel, Kiel menyembunyikan wajah nya di ceruk leher Karl, ia menghirup aroma tubuh Karl yang candu baginya.
"Karl di sini, temanin Iel" Gumamnya tangannya memainkan telinga Karl, membuat sang empu terkekeh.
"Iya Karl di sini, Iel tidur ya" Karl menepuk punggung Kiel lembut, Kiel yang di perlakukan seperti itu merasa nyaman perlahan matanya mulai tertutup dan dengkuran halus terdengar di telinga Karl.
Karl membaringkan Kiel dengan hati hati agar tidak membangunkannya, ia akan pergi namun telunjuknya di tahan membuatnya menoleh.
"Karl cini, emani Iel bobok" Ucapnya dengan mata sayu, Kiel memang seperti ini ketika demam sifat manjanya akan keluar sendiri dan setelah demam ia akan kembali ke sifat aslinya seperti tidak terjadi apa apa.
Karl menurut ia berbaring di samping Kiel tangannya mengelus rambut Kiel dengan lembut berharap ia segera tidur.
"Karl jangan tinggalin Iel lagi" Gumamnya sebelum tertidur.
Karl terdiam beberapa saat, ia yang mulai mengantuk ikut menyelami alam mimpi dengan kembarannya.
Di bawah terlihat heboh karena perkelahian antara Angga dan Ken, Ferli berusaha menenangkan keduanya sebelum kena amuk oleh pemilik rumah yang auranya sudah menguar.
"Lo curang anj, sini ulang" Seru Angga tak terima.
"Lah, situ yang kalah mending ngaku aja dah" Sahut Ken, dengan wajah songongnya.
"Udah woi, kalau mau ribut sana ke lapangan" Ucap Ferli yang mulai jengah.
"Ga bantuin gue, jan sibuk aja lo. Entar kita di usir lagi" Ucap Ferli menatap Arga yang diam menonton perkelahian sambil makan popcorn.
"Iya, bentar" Arga meletakkan popcorn nya di meja dan mendekati ketiganya.
Ia menarik nafas sejenak sebelum sebuah jitakan mengenai dua sejoli tadi, membuat keduanya diam.
"Gini caranya, tuh dah diam. Kalau perlu di tonjok juga bisa langsung diam mereka" Arga berkacak pinggang, dengan mata menatap keduanya tajam.
"Kalian berdua kalau mau bertengkar jan di sini, di lapangan aja sekalian. Entar gue siapin pisau buat kalian" Omel Arga, ia kembali duduk dan memakan popcorn dengan tenang.
Kedua sejoli tadi diam dan saling melirik kemudian saling sikut menyikut, Arga melirik mereka membuat keduanya diam kembali.
"Lu sih"
"Enak aja, kan lu yang mulai" Bisik keduanya yang masih terdengar oleh Ferli.
"Karl kok belum balik? " Tanya Ferli menatap Xavier dan Xander bergiliran.
"Nemanin Kiel tidur" Jawab Xavier sudah hapal dengan kebiasaan Kiel ketika demam.
"Oo" Ferli kemudian fokus dengan film di depannya.
Kedua sejoli rusuh tadi masih saling menyalahkan satu sama lain, membuat Ray yang sedari tadi diam akhirnya buka suara karena merasa terganggu.
"Berisik, mau gue tambah? " Tanya Ray memperlihatkan tinjunya.
""Gak"" Jawab keduanya serentak.
Ray kembali fokus dengan ponsel nya, setelah merasa keduanya diam. Ferli diam di tempatnya melihat kedua sejoli tadi sudah diam, ia pun memilih untuk menonton film bersama Arga.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins Figuran [END]
Fiksi Remaja[ BROTHERSHIP ] ❗ Remaja bernama Alan berumur 14 tahun ia adalah anak rumahan yang akan keluar jika ada kepentingan saja bahkan bisa di hitung dengan jari dalam setahun ia keluar rumah. Ketika sedang menonton film pada laptop di balkon kamar di tem...