35

4.7K 400 1
                                    

Kiel memperhatikan pria yang sedang duduk di mejanya yang penuh dengan tumpukan kertas yang berserakan.

'Baiklah, dimana wanita itu' Kiel berpindah ke pohon sebelahnya, mencari kamar seseorang.

Tak lama ia pun menemukan kamar targetnya, balkon kamar yang terbuka membuatnya tersenyum kecil. Ia mengambil pisau kecil dan melemparnya ke arah balkon yang terbuka lebar.

Syut!

Pisau tersebut meleset masuk ke dalam kamar.

Sedangkan di dalam kamar, wanita yang menjadi target Kiel di buat terkejut oleh pisau yang menancap tepat di sebelahnya.

Keringat dingin mengucur di dahinya, ketika ia selesai menutup pintu kamarnya dan berbalik, pisau tersebut meleset masuk dari balkon kamar yang terbuka dan menancap tepat di sebelahnya.

Ia berbalik mencoba untuk keluar dari kamar namun tubuhnya kaku ketika merasakan sensasi dingin di lehernya.

"Jangan bergerak" Suara itu membuat kegiatannya terhenti, ia melirik tangan yang menahan pergerakan nya.

Kiel di buat terkejut oleh aksi dari orang yang mencuri targetnya, ia diam memperhatikan perbuatan dari orang itu. Ia akan bertindak jika pencuri itu mencoba menghabisi targetnya.

Karena dialah yang akan menjadi malaikat maut dari targetnya sekarang, Elina Brinta Welgion orang yang sudah menculik pemilik tubuh ini saat kejadian terbakarnya restoran itu.

Matanya berkilat merah untuk sesaat, ia menatap kejadian di depannya dalam diam.

Elina diam mengikuti perkataan pria itu, ia melirik sekeliling mencoba mencari benda yang bisa ia gunakan untuk melumpuhkan pria ini.

"Beri tau aku di mana letaknya! " Pria itu menahan kedua tangan Elina dengan tangan yang masih kosong.

Elina berdecak kesal, ia bungkam untuk sesaat memikirkan jawaban yang tepat untuk mengelabui pria ini.

"Oke baiklah, sebelum itu jauhkan benda itu dari ku"

"Jawab saja, setelahnya aku akan melepaskan mu"

"Lemari hitam, bagian atas di lantai 3 kamar dengan pintu coklat muda"

"Diam di sini" Pria ia menarik tangan Elina menuju meja kerja Elina.

Ia mendudukkan Elina di sana, lalu mengikat Elina dengan tali agar Elina tidak kabur. Pria itu pergi dari sana melalui balkon kamar, menuju lantai tiga.

Tok.. Tok..

"Nyonya ini saya Xien" Ucap seseorang di balik pintu yang di ketahui bernama Xien.

"Masuklah"

Pintu terbuka terlihat sosok seorang pria dengan pakaian khasnya, dia adalah bodyguard yang melayani Elina.

"Apakah ada penyusup? " Xien membukakan ikatan Elina, ia kemudian memerintahkan beberapa bodyguard yang berjaga menuju lantai atas.

"Haah, ada apa? " Tanya Elina menatap Xien yang terlihat sedikit berbeda menurut nya.

"Ada yang perlu saya katakan" Balas Xien mengabaikan tatapan mencurigakan dari Elina.

"Ikuti aku" Elina berjalan terlebih dahulu di susul oleh Xien.

Mereka menuju sudut kamar yang terdapat sebuah lukisan, Elina meletakkan telapak tangan kirinya di sudut kanan lukisan tersebut.

Tiba tiba meja kerja Elina yang berada di sebelah kanan bergerak, tak lama setelahnya terlihatlah sebuah tangga menuju ke bawah.

Elina berjalan menuruni tangga itu di susul oleh Xien yang diam diam memasang senyum kecil di wajahnya, mereka sampai di sebuah pintu berwarna coklat tua.

The Twins Figuran [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang