vier und zwanzig

86 8 1
                                    

Suar asap berwarna biru telah ditembakkan, menandakan para prajurit untuk mundur dan kembali ke markas.

"Oi cebol, aku akan duluan" Ucap Nyx pada Levi yang sedang mengisi gasnya.

Mereka berdua diperintahkan oleh Erwin untuk mengisi kembali gas dan pedang mereka.

"Hah?"

Gadis itu mengalihkan perhatiannya ke arah pepohonan rimbah. "Ada yang tidak beres. Sesuatu pasti telah terjadi."

"Terserah kau" Ucap datar Levi dan melanjutkan kembali kegiatannya mengisi gas.

Nyx menatap pria itu sesaat, dan kemudian segera pergi bermanuver, meninggalkan si cebol sendiri.

Ia berusaha menajamkan instingnya, mencari keberadaan regunya dan regu Levi.

Tidak mungkin mereka tak mengikutiku! Batin Nyx memikirkan ketiga rekannya.

Tiba tiba terjadi sebuah ledakan dan cahaya yang tak jauh dari pandangannya. Dengan segera gadis itu bermanuver ke arah hal itu terjadi.

Bisa saja itu adalah Titan wanita yang berubah kembali, atau... Eren?

Teriakannya berbeda dari yang tadi, sudah jelas itu adalah Eren yang berubah menjadi wujud titannya.

Sebelum ia melihat jasad yang ada dibawahnya. Mereka adalah regu Levi, mereka telah gugur.

Nyx hanya terdiam menatap jasad mereka, tak ada yang bisa dilakukan untuk itu. Mereka mati dengan cara mengenaskan.

Gadis itu hanya berharap- tak jauh dari sana, Nyx dapat melihat sosok Rolan diantara pohon besar, entah dirinya sedang berbicara dengan siapa.

Dengan cepat, Nyx langsung turun bermanuver ke arah pria itu. "Rolan, apa yang-

Nyx tak dapat melanjutkan perkataannya, saat melihat jasad Rika berada dihadapannya, dan Herrik yang sepertinya mulai gila karena itu.

Entah ia harus berekspresi apa sekarang. Semuanya terjadi terlalu cepat untuknya.

Baru saja ia bertemu dengan regunya, mereka masih berwajah cerah dan bersemangat, dibandingkan dengan sekarang ini?

"N-nyx! Tolong hentikan Herrik! Orang ini sudah gila! Ia ingin menusuk dirinya sendiri!" Kata Rolan dengan wajah panik dan suramnya.

"Lepaskan aku, sialan! Aku sudah sekarat. Sebentar lagi aku akan mati, dan bersama Rika!" Herrik memberontak dengan histeris nya.

Rika sudah tak bernyawa. Herrik menjadi gila. Rolan, pria itu masih bisa selamat, walaupun beberapa luka cukup parah ditubuhnya.

Tanpa berkata, Nyx berjalan ke depan Herrik. Memegang kepala pria itu, untuk menatapnya. "Herrik, kau tidak sekarat. Kau yang akan membunuh dirimu sendiri."

"Jiwaku! Jiwaku sudah sekarat Nyx! Kau tidak tahu, betapa aku sangat mencintai Rika! Lebih baik aku mati menyusulnya, daripada aku hidup, dengan terus terbayang bayang akan dirinya!" Ucapan Rolan seketika membuat Nyx terdiam seribu bahasa.

Kenapa?

Kenapa orang orang menjadi gila hanya karena cinta?

Hanya karena seseorang yang berhasil membuat mereka jatuh cinta.

Mereka rela mati demi orang orang yang mereka cintai.

Cinta memang membuat seseorang menjadi bodoh dan gila.

Cinta bukan ilusi, melainkan sebuah emosi yang besar dan perasaan yang luar biasa, yang membuat seseorang mengabdikan jiwanya hanya untuk sebuah cinta.

Karena cinta juga yang telah mempersatukan kedua orang tuaku.

𝐃𝐄𝐈𝐍𝐄 𝐀𝐍𝐖𝐄𝐒𝐄𝐍𝐇𝐄𝐈𝐓 | 𝐑𝐄𝐈𝐍𝐄𝐑 𝐁𝐑𝐀𝐔𝐍✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang