fünfzehn

108 7 0
                                    

Reiner dengan tiba tiba membalikkan tubuh Nyx, dan mendorongnya sampai punggungnya bertemu dengan pohon.

Nyx begitu terkejut karena tindakan tiba tiba Reiner kepadanya, ia bahkan tidak bisa menggunakan instingnya saat tindakan tiba tiba dari belakang.

Reiner segera menahan bahu kanan Nyx, dan tangan kanannya berada disamping kepala wanita itu.

Ia menatap dalam manik onyx itu.

"Apa yang kau lakukan, sialan?" Geram Nyx mencoba melepaskan diri, tapi terus ditahan oleh Reiner.

"Kau belum menjawab pertanyaanku." Ucap Reiner dengan sedikit kesal.

"Kenapa aku harus menjawab pertanyaan yang tak masuk akal itu?" Ujar Nyx berusaha menenangkan diri.

Kini sekarang, ia yang jadi gila karena pria dihadapannya yang sedang menguncinya.

"Kau hanya perlu menjawab, apa yang kau rasakan saat bersamaku?" Tanya Reiner greget.

"Tak ada." Balas Nyx cepat.

"Tak ada?" Reiner mengerutkan dahinya heran.

'Tidak mungkin! Pasti wanita ini merasakan sesuatu yang spesial saat bersamaku!' batin Reiner tak terima dengan ucapan Nyx tadi.

"Ya, jika kau berpikir bahwa aku merasakan sesuatu yang lain darimu. Maka jawabannya tak ada. Tak perlu bertanya lagi, aku harus pergi. Kita sudah terlalu lama berada disini..." Ucap Nyx dengan nada dingin, yang akhirnya memaksa melepaskan diri dari Reiner.

Nyx mendorong dada Reiner, dan kemudian berjalan balik kembali ke Markas.

Sedang pria yang baru saja ditinggalkannya itu, hanya diam membeku. Dan bergulat dengan isi pikirannya sendiri.

Reiner menatap punggung Nyx, yang lama kelamaan hilang dari pandangannya.

"Sudah pergi....?" Lirih Reiner menyerah.

'Kuso Apakah daritadi semuanya hanya sia sia!? Kupikir aku sudah mengatakan hal hal yang dapat membuatnya luluh padaku!" Gumam Reiner mengacak-acak rambutnya frustasi.

Nyx dengan cepat langsung pergi ke markas, dan segera pergi ke kamarnya dengan cepat menutup pintu kamarnya.

Ia memegang dadanya yang masih saja berdebar debar.

Untung saja Nyx tau caranya mempertahankan ekspresinya.

Jadi, Reiner tak dapat menebaknya.

Ia hanya akan melihat wajah datar dan dingin dari wanita itu.

Nyx menutup mulutnya, merasakan panas diwajahnya.

'Apa apaan ini!?' batin Nyx menggerutu.

'Kau tau artinya, siapapun merasakan berdebar debar saat bersama seseorang... Itu artinya mereka jatuh cinta kepada orang itu!'

Kata kata Mike terus terusan melayang di atas kepala Nyx.

Huftttt

Nyx menghembuskan nafasnya, dan menatap lurus kedepan.

Tidak! Tidak seharusnya dia berada didalam situasi seperti ini.

Ini semua hanya ilusi bodoh!

....

"Jadi, apa yang ingin kau katakan?"

Kini Rolan dan Nyx sedang berada di atas tembok markas.

Kok bisyaaa?

Ya! Rolan yang memanggil Nyx, saat melihat wanita itu sedang asik membersihkan kudanya.

𝐃𝐄𝐈𝐍𝐄 𝐀𝐍𝐖𝐄𝐒𝐄𝐍𝐇𝐄𝐈𝐓 | 𝐑𝐄𝐈𝐍𝐄𝐑 𝐁𝐑𝐀𝐔𝐍✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang