sechzehn

235 37 0
                                    

Reiner berjalan masuk dengan wajahnya yang gelap, ke dalam kamar.

"Reiner, apa yang terjadi?" Tanya Berthold melihat gelagat aneh temannya itu.

"Tidak. Tidak ada yang terjadi," ucap Reiner samar samar sambil melewati Bertholdt.

Bertholdt melihatnya bingung.

"Benarkah?" Tanya Bertholdt penasaran.

"Ya," jawab Reiner singkat sebelum mendudukan dirinya kedepan jendela.

Armin yang juga ada disana, hanya ikut menatap Reiner bingung.

"Apa ada yang salah?" Bisik Armin kepada Bertholdt.

"Sepertinya... Tidak biasanya dia seperti itu," bisik balik Bertholdt.

Aku menyesal melihat itu semua! batin Reiner horror, sambil tengah menatap langit malam.

"Sebaiknya aku keluar," lirih Reiner gelisah. Ia segera berdiri dari duduknya, belum satu satu menit ia duduk.

"Eh, Reiner? Mau kemana lagi?" Tanya Armin bingung.

"Cari angin," ucap Reiner dan segera pergi berlalu dari pintu.

Sedangkan Armin dan Bertholdt, mereka berdua hanya saling melempar pandangan bingung. Kemudian mengangkat bahu bersamaan.

Reiner sedang berjalan jalan ditengah gelapnya malam. Kali ini bulan sedang tidak memantulkan cahayanya, dan membuat hari yang malam gelap.

Untung saja cahaya obor obor yang ditaruh ditembok tembok markas, membantu menerangi jalan.

Pandangannya kemudia beralih pada seorang gadis berambut pirang, yang sepertinya tengah kesusahan mengangkat barang.

"Christa, apa yang kau lakukan malam malam begini?" Tanya Reiner mendekati gadis mungil itu.

Christa melompat kaget karena kedatangan tiba tiba Reiner. Ia segera berbalik menatap Pria kekar itu.

"R-reiner? Kau membuatku kaget!" Ucap Christa mengembungkan pipinya sebal.

"Ahahaha maaf maaf! Aku melihatmu seperti kesusahan begitu sih!" Kekeh Reiner menatap gemas gadis yang bahkan tingginya tak sampai di bahunya itu.

"Hmm, aku sedang mengemas barang barang berkuda ku, tapi ini sedikit berat," lirih Christa menatap barang batangnya.

Reiner menatap gadis itu sebentar, sebelum beralih ke barang barang yang masih berserekan itu.

"Aku akan membantumu kalau begitu," ucap Reiner membantu membereskan.

"E-eh tidak usah, Reiner! Aku tidak mau membuatmu kerepotan!" Ujar Christa tak enak.

"Tidak apa apa. Aku tak kerepotan sama sekali! Lagipula, sudah malam begini tak baik untuk gadis kecil seeprtimu hanya sendirian saja," ucap Reiner tersenyum.

"Huftt baiklah!" Ucap Christa membuang nafas pasrah.

"Ngomong ngomong dimana, Ymir? Biasanya dia selalu ada denganmu!" Tanya Reiner menatap ke arah Christa.

"Aku tidak tau keberadaannya. Dia hobi sekali menghilang," ucap Christa menggeleng gelengkan kepalanya.

Reiner terkekeh pelan, dan berdiri setelah selesai membereskan barang barang milik Christa.

"Sedang apa kalian disini?" Ucap seseorang dari belakang mereka.

Mereka berdua berdigik kaget saat mendengar suara itu muncul dari belakang mereka.

Sepertinya aku tau suara ini.. batin Reiner horror.

Reiner maupun Christa dengan segera berbalik, dan menemukan Nyx yang sedang menatap dingin keduanya.

𝐃𝐄𝐈𝐍𝐄 𝐀𝐍𝐖𝐄𝐒𝐄𝐍𝐇𝐄𝐈𝐓 | 𝐑𝐄𝐈𝐍𝐄𝐑 𝐁𝐑𝐀𝐔𝐍✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang