dreißig

78 11 0
                                    

Bangun...

Apa yang kau lakukan?

Annora?

Bangun Annora!

Dengan terburu buru Nyx membuka matanya, dan memandangi langit sebagai penglihatan pertamanya saat ini.

Wanita itu dengan cepat bangun dari tidurnya. "Ahk!"

"Eh, Nyx-san! Kau sudah bangun."

"Jangan bergerak dulu. Sepertinya, kau terluka sangat parah." Itu Armin yang menghampirinya.

Nyx mengerutkan keningnya bingung.

"Huh?"

"Ano, karena ledakan tadi, anda mungkin terkena benturan yang sangat keras tadi saat terjadi ledakan." Ujar Armin.

Mikasa! Jangan!

Nyx memegang kepalanya, merasakan sedikit pusing. Armin mungkin benar, bahwa dirinya terbentur sangat keras tadi.

"Ya, benar saja. Ledakan tadi sangat berbahaya." Ucap Nyx membuang nafas berat, dan kembali menutup matanya dalam keadaan duduk.

"Ano, Nyx-san."

Nyx membuka matanya, mengarah kepada Armin. "Hmm?"

"Aku sangat berterima kasih karena anda telah menyelamatkan Mikasa tadi, sampai membuat diri anda terluka juga. Jika Mikasa tidak diselamatkan oleh Nyx-san, mungkin dia-"

"Tak perlu berterima kasih padaku. Yang terpenting sekarang adalah, apa yang terjadi setelah ledakan tadi?" Tanya Nyx segera memotong ucapan Armin.

Ekspresi Armin murung dan sedih, seperti layaknya, ternyata Eren sudah mati.

Mungkin?

"Setelah ledakan, kita semua yang berada di sekitar dinding bawah, terlempar dan berakhir tak sadarkan diri- tapi, yang Historia dan mereka yang berada diatas dinding pada saat itu, mengatakan bahwa setelah ledakan terjadi.. Reiner dalam bentuk titannya pergi berlari meninggalkan tempat ini." Jelas Armin kembali murung.

"Begitu?" Angguk Nyx mengerti.

"Nyx! Kau baik baik saja?" Tanya Hannes tiba tiba datang menghampirinya.

"Seperti yang kau lihat." Jawab Nyx dengan ekspresi khasnya, walaupun kini ia sedang tidak baik baik saja.

Hannes mengangguk mengerti, dan kemudian pandangannya mengarah kepada Mikasa yang masih belum sadar. "Bagaimana dengan Mikasa?"

"Luarnya baik baik saja. Tapi, mungkin saja dia mengalami geger otak." Jawab Armin sedih.

"Mungkin saja, Eren masih hidup." Ucap Nyx tiba tiba, membuat Armin maupun Hannes langsung memandang kearahnya dengan raut wajah bingung.

Nyx menggantugkan kata katanya, dan perlahan berdiri dengan susah payah karena seluruh bagian tubuhnya terasa sangat sakit.

"Mendengar apa yang kau katakan tadi, setelah terjadinya ledakan. Aku berpikir bahwa mungkin saja ia masih hidup."

"Tadinya, aku berpikir seperti itu. Tapi-"

"Kau ragu, Armin?" Tanya Nyx menyela dan memandang Armin dengan mata dinginnya.

"Kau tau, bahwa tujuan utama mereka adalah menculik Eren, bukan membunuhnya."

"Kau orang yang sangat cerdas Armin. Aku tau, kau pasti berpikiran seperti itu juga. Benar begitu Armin?"

"H-hai! Itu benar! Aku sangat yakin bahwa Eren masih hidup!" Ucap Armin penuh tekad.

Nyx menyukai itu.

𝐃𝐄𝐈𝐍𝐄 𝐀𝐍𝐖𝐄𝐒𝐄𝐍𝐇𝐄𝐈𝐓 | 𝐑𝐄𝐈𝐍𝐄𝐑 𝐁𝐑𝐀𝐔𝐍✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang