acht und zwanzig

99 10 2
                                    

"Ada Titan didalam tembok Rose!"

Terdapat sebagian para kadet 104 diperintahkan untuk berada di kastil dekat sana. Mereka menerima laporan bahwa terdapat titan titan yang telah masuk menembus dinding.

Sebagian para kadet 104 yang berada dikastil tersebut sudah meninggalkan kastil dan disuruh untuk sementara pergi mengisolasi diri di desa dekat sana.

Entah apa alasannya, komandan Erwin lah yang memerintahkan sebagian dari beberapa kadet 104 untuk berada dan tinggal sementara disana.

Hal itu cukup membuat heran para kadet, pasalnya mereka tidak diperbolehkan membawa peralatan odm mereka dan hanya membawa kuda mereka masing masing. 

Kini para prajurit pasukan pengintai yang berada di distrik stohess, akan segera pergi dan menuju keluar untuk mengetahui situasi di area tembok rose, yang katanya sudah ditembus oleh para titan.

Mereka akan bersinggah di distrik Ehrmich, satu satunya tempat yang aman untuk mereka tempati sementara ini.

Tapi menurut informasi dinding rose tidak hancur ataupun retak sama sekali, anehnya bagaimana bisa segerombolan titan bisa masuk?

"Titan sudah masuk. Kalian pergilah kedalan dan buat barikade. Jika tidak bisa ditahan, kembalilah kembali ke atas sini!"

"Tapi, bukan berarti kami akan bisa membantu kalian. Kami juga begitu kesulitan, bahkan tidak tau jika bisa mengalahkan mereka atau tidak!"

"Kalau begitu segeralah lakukan, apa yang harus kalian lakukan!"

~~

Reiner berlari mengambil obor di dinding, ia berniat pergi kebawah untuk memeriksa sudah seberapa dalam Titan masuk.

Reiner sampai dimuka pintu. Ia perlahan membuka pintunya, dan mendapati seekor Titan yang berada tak jauh dari pintu.

Dengan segera, ia langsung menutup pintunya kembali dan menguncinya dengan papan. Titan itu mendobrak dobrak pintunya, Reiner bersandar di pintu untuk mencegah Titan itu masuk.

"Mereka sudah sampai sini! Bawa apa saja yang bisa menahannya!" Teriaknya.

Tiba tiba tangan Titan itu menembus pintunya, dan mengakibatkan pintunya sedikit lagi hancur.

Titan itu akan mencekik wajah Reiner, tapi dengan segera pria itu langsung menghindarinya.

Setengah badan Titan itu sudah masuk.

Berthold datang membawa serokan dan segera menusuk mata Titan itu, Reiner membantunya menusukan serokan itu kemata Titan itu.

"Reiner, kau baik baik saja?" Tanya Berthold.

"Yaa... Kita akan tetap hidup dan bertahan dari sini. Kita akan bisa pulang!" Reiner berkata meyakinkan kepada Berthold.

"Ya! Kita pasti pulang!" Ucap Berthold.

Ymir, Connie dan Christa kemudian langsung meluncurkan sebuah meriam kosong dari atas tangga sana, dan langsung menghancurkan pintunya mengenai Titan ituitu dan menimpanya.

"Dia tak akan bangun lagi, ia sudah tertimpa barang seberat itu, apalagi dengan ukurannya yang kecil" Ucap Reiner menyeka keringatnya.

"Kita hanya punya satu pisau. Apa coba potong tengkuknya saja?" Ucap Connie menatap pisau yang dipegangnya.

"Sebaiknya jangan. Bisa repot jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan lagi." Cegah Reiner.

Saat mereka ingin segera pergi kembali ke atas, tiba tiba salah satu Titan lagi, muncul dari belakang Connie, dan akan menerkam pria botak itu.

𝐃𝐄𝐈𝐍𝐄 𝐀𝐍𝐖𝐄𝐒𝐄𝐍𝐇𝐄𝐈𝐓 | 𝐑𝐄𝐈𝐍𝐄𝐑 𝐁𝐑𝐀𝐔𝐍✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang