zwei und vierzig

101 14 4
                                    

"Kau yakin tak ingin memakai pelindung tubuh?"

"Tidak. Aku belum terbiasa memakainya, itu hanya akan merepotkanku." Ucap Nyx kepada Mikasa, saat ini mereka sedang berada diruang persiapan.

"Nyx-san ini pertama kali aku melihatmu dengan jarak dekat. Kau tidak kalah keren dari Mikasa." Ucap seorang gadis yang bernama Louise.

"Tutup mulutmu." Balas Nyx dingin.

Gadis itu tertegun, karena sedari beberapa hari lalu kata kata itu selalu ditujukan olehnya. Tutup mulutmu.

"Mikasa, kau tak memakai syalmu?" Tanya kembali gadis itu kepada Mikasa.

Nyx sedikit melirik kearah gadis Ackerman itu, dan benar saja. Mikasa tidak memakai syalnya lagi, dan ditinggalkannya di atas rak.

"Tak akan kubawa." Jawab Mikasa singkat, tatapannya bertemu dengan Nyx yang juga menatapnya.

Nyx paham betul mengenai hal itu.

"Aku senang bisa bertarung lagi bersama kalian, dengan tujuan yang sama. Walau, ini pertama kalinya bagiku bersama-sama dengan Nyx-san."

Setelah selesai bersiap siap, mereka langsung pergi keluar ke area kekacauan. Dan bisa dilihat dari sana, bagaimana kacaunya keadaan di shiganshina.

Diatas tembok telah berada Titan monyet, yang telah berhasil menjatuhkan kapal udara milik Marley. Juga Eren yang terlihat sudah berjalan pincang menuju kearah Zeke.

Mereka berdua akan segera melakukan kontak fisik. "Kita akan menyaksikan, momen perubahan dalam sejarah!"

Tunggu. Jika Zeke ada disini- bukankah cebol ada bersama si monyet itu!? Kenapa si kampret ini bisa ada disini? Batin Nyx berpikir.

"Jadi... Yang sebenarnya membutuhkan bantuan adalah, Reiner?" Connie berkata, saat melihat Zeke melemparkan batu kearah Reiner.

"Tak mungkin Levi heichou membebaskannya! Hoi, apa yang terjadi kepada Hange, Rolan, dan Levi!?" Tanya Jean pada Yelena yang tengah menikmati pemandangan itu.

Nyx sedikit membelakan matanya saat mendengar Rolan juga ikut bersama Hange.

"Anggap saja mereka sudah kalah, karena ia telah muncul disini. Tempatnya dan Eren janjian. asek janjian:v" Jawab Yelena.

Sontak semuanya membelakan mata tak percaya. "Tak mungkin!"

"Tentu saja. Kalah belum tentu mati." Nyx berkata, membuat Yelena melemparkan tatapan tak sukanya.

"Mari bekerja sama dengan faksi Jaegar, dan bantu mereka berdua melakukan kontak fisik!" Ucap Armin dihadiahi tatapan mengerikan dari Yelena.

Armin berbalik sedikit terkejut, saat melihat wajah Yelena yang seperti itu. Tapi, segera wanita panjang itu tersenyum manis yang dibuatnya.

"Mohon bantuannya ya."

"Menjijikkan." Desis Nyx memandang wajah itu. Saat itu juga, Nyx segera pergi bermanuver menuju Eren, entah akan melakukan apa.

"Nyx! Jangan berani berani kau-!"

Teriakan Yelena dihiraukannya. Ia menghindar dari tembakan tembakan yang diarahkan kepadanya, kemudian ia bisa sampai didekat sana.

Tidak. Aku hanya ingin mengetesnya. Batin Nyx kemudian pandangannya tertuju kearah Titan Eren.

Satu tembakan hampir mengenainya, membuat Nyx kembali sedikit menjauh dari sana. Bajingan ini!

Nyx akhirnya bisa mendapatkan tempat yang sulit dijangkau oleh para musuh, dan kemudian mulai mencoba menggunakan kekuatannya.

Mata merahnya menyala, ia mulai berusaha masuk kedalam pikiran Eren. Tck. Sudah kuduga! Ia terlalu kuat.

𝐃𝐄𝐈𝐍𝐄 𝐀𝐍𝐖𝐄𝐒𝐄𝐍𝐇𝐄𝐈𝐓 | 𝐑𝐄𝐈𝐍𝐄𝐑 𝐁𝐑𝐀𝐔𝐍✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang