elf

287 28 0
                                    

Nyx telah selesai mencuci cawan kotor yang dipakai oleh dan Levi tadi, dan sekarang ia bingung harus berbuat apalagi. Ia berjalan jalan, menyusuri lorong lorong markas. Sebelum ia mendengar suara ribut ribut dari arah kejauhan.

Nyx perlahan berjalan mendekat, dan mendapati teman temannya, bahkan para prajurit baru sedang asik ngobrol.

Mereka yang ada disana terpaku menatap Nyx yang tiba tiba datang.

"Wahh kedatangan, Nyx heichou selalu tiba tiba ya!" Kekeh Armin canggung.

Nyx menatap mereka semua datar dan dingin. Pandangannya beralih kepada Reiner yang juga sedang menatapnya, dengan tatapan yang sulit diartikan.

Reiner hanya terdiam kala Nyx juga menatapnya, lagi lagi ia termakan akan pesona wanita itu.

"Hentikan tatapan menyeramkan mu itu, dan bergabunglah bersama kami!" Ucap Herrik yang ada disana.

"Uhm, bukankah tadi Nyx-chan ada bersama Levi Heichou? Sekarang umm -Heichou kemana?" Tanya Petra menunduk malu menanyakan hal itu.

"Menemui Erwin. Sekarang aku yang bertanggung jawab disini, dan atas kau Eren," ucap Nyx dan beralih menatap ke arah si bocah titan.

"Ah begitu ya..." Eren tersenyum kikuk.

"Hentikan, momen canggung ini! Dan duduklah bersama kami!" Ucap Rolan tiba tiba menarik Nyx , dan duduk disampingnya.

Mereka yang melihat pemandangan itu, hanya bersiul menggoda.

Fiuhhfftt!!

Tapi berbeda dengan Reiner. Ia menatapnya dengan tajam, pandangannya beralih ke arah gandengan tangan mereka berdua, sebetulnya hanya gandengan tangan Rolan kepada Nyx.

Nyx tersadar, dan segera melepaskan gandengan tangan dari Rolan.

Rolan yang menyadarinya, hanya tersenyum canggung ke arah wanita itu.

"Nee, Heichou..." Panggil Herrik kepada Nyx, ia menggantungkan kata katanya.

"Apakah kau sudah mengenal para prajurit baru yang ada disini, eh? Soalnya, kau nya saja tidak pernah bergabung bersama kami...." Remeh Herrik dan membenarkan kacamatanya.

Semuanya menatap ke arah Herrik.

"Ya, itu benar! Dia bahkan tidak bersosialisasi dan berbaur bersama mereka-

"Aku sudah tau," balas Nyx cepat, memotong perkataan Oluo, sebelum pria itu menyelesaikan kalimatnya.

"Hee benarkah? Kalau begitu, coba sebutkan satu persatu nama mereka!" Tantang Rika mengangkat ngangkat satu keningnya.

Nyx menatap datar ke arah mereka, kemudian menarik nafas ringan, mengiyakan permintaan tersebut. Ia ingin ini cepat cepat selesai.

Pandangannya teralih kepada si muka kuda Jean, terlebih dahulu.

"Jean Kirschtein, berada dalam posisi keenam terbaik saat masa pelatihan terbaik. Tujuan awalnya, adalah bergabung bersama polisi militer, tapi pada dekat saat saat terakhir pelantikan, ia berubah pikiran dan memilih masuk kedalam prajurit pengintai. Terampil dalam menggunakan 3D manuver, tapi sangat manja kepada ibunya—"

"Berasal dari distrik Trost, memiliki sahabat kecil bernama Marco Bodt, tapi sayang sekali Marco telah gugur lebih dulu sebelum menjadi prajurit. Dan mungkin karena kejadian itu, dia berpikir dan jadi ragu untuk masuk polisi militer, dan memilih ke jalan yang sekarang dia jalani."

Kemudian Nyx beralih menatap ke arah si botak.

"Connie Springer, berada di peringkat kedelapan, dan berasal dari desa Ragako pedesaan di Wall Rose, ambisi terbesarnya adalah membuat keluarga dan desanya bangga padanya. Awalnya juga ingin masuk ke dalam bersama polisi militer, tapi lebih memilih berpaling dan masuk bersama pasukan pengintai. Memiliki tingkah konyol dan abstruk, dia agak mirip dengan Sasha. Kemudian...."

𝐃𝐄𝐈𝐍𝐄 𝐀𝐍𝐖𝐄𝐒𝐄𝐍𝐇𝐄𝐈𝐓 | 𝐑𝐄𝐈𝐍𝐄𝐑 𝐁𝐑𝐀𝐔𝐍✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang