fünf und zwanzig

96 9 1
                                    

"Tenang saja, aku tak akan melakukan apapun padamu. Hanya ingin berbincang sedikit padamu."

"Kau masih bisa bertahan dengan tubuh seperti itu kan?" Tanya Nyx dan turun, duduk dipundak Titan wanita yang disangka adalah Annie Leonhart.

"Tak usah keluar dari wujudmu, aku bisa saja langsung membunuhmu." Ancam Nyx yang terdengar tak main main.

"Aku hanya ingin mengatakan pada kalian-" Nyx menggantungkan kata katanya. "Pergi dari paradis, sebelum kalian hancur berada di pulau ini."

"Tenang saja. Hanya aku satu satunya yang mengetahui tentang kalian untuk saat ini." Nyx berkata disamping telinga Titan wanita, dan menepuk nepuknya.

"Biar kutebak. Kalian mendapatkan perintah dari sana, untuk pergi ke pulau ini, untuk mencari keberadaan si perintis, kan?" Pertanyaan Nyx itu tak ditanggapi apapun oleh Annie, karena ia masih berada didalam tubuh titannya.

"Kalian sudah mengetahui bahwa Eren yang mewarisinya, sehingga kalian menyuliknya. Dan pasti, akan membawa bocah itu pergi bersama kalian" Eve berkata dengan memendam sesuatu pada dirinya.

"Tapi sayangnya, kalian tak akan pernah melakukan hal itu."

"Datang kemari lima tahun lalu, menginjak nginjak orang orang yang tak bersalah, menghancurkan dinding yang menjadi pelindung umat manusia disini selama beratus tahun. Dan bersikap munafik, seolah olah tidak terjadi apa apa... Kalian orang orang Marley, tidak memiliki sifat kemanusiaan!" Ucapan Nyx yang mulai mengeluarkan sedikit unek uneknya selama ini.

"Mengatakan mereka adalah iblis, padahal kalian lebih daripada itu. Siapa yang lebih iblis sebetulnya?" Ujar Nyx dengan sadis. Matanya memancarkan cahaya yang membara.

Nyx menghela nafas berat, seolah sudah cukup untuk hal ini. Perlahan ia bangkit berdiri, berniat untuk pergi.

"Aku tak akan membunuhmu untuk saat ini, melihat kondisimu sekarang tak membuatku merasa tertantang untuk membunuhmu." Nyx berkata sedikit menekankan kata katanya.

Sebelum gadis itu pergi, ia berkata pada Annie yang masih setia berada dalam wujud titannya.

"Katakan ancaman ku pada kedua teman pejuangmu, Leonhart"

...

Saat ini, Nyx berdiri menghadap kedua jasad temannya yang sudah dibungkud oleh kain. Ada beberapa lagi jasad para prajurit yang gugur disana, jasad mereka akan dibawa pulang.

"Maaf-

"Berhenti meminta maaf, Rolan. Ini sudah takdir." Potong Nyx cepat saat Rolan lagi lagi akan berucap kata maaf padanya.

Nyx beralih menatap pria itu yang berada disampingnya, dengan kondisi menyedihkan. "Cepat naik ke gerobak, kondisimu begitu menyedihkan sekarang."

Rolan tertawa pahit mendengar ucapan yang dilontarkan sang kapten kepadanya.

Ia tahu bahwa gadis itu sebenarnya sedang mengawathirkan dirinya, hanya saja ia tidak bisa mengatakannya dengan lebih baik.

"Lihat mereka berdua, bahkan sudah mati saja mereka terus bersama seperti ini." Lirih Rolan tersenyum lemah.

Nyx menatap kedua jasad itu, melihat tangan mereka berdua yang hampir bergandengan. Sungguh cinta itu luar biasa!

Dan tanpa sadar dari keduanya, ada sepasang mata yang daritadi memperhatikan dari jauh kedekatan keduanya.

"Reiner" Panggil Berthold memegang pundak pria itu.

Reiner reflek mengarahkan kepalanya kepada Berthold, dan bertanya. "Ada apa, Berthold?"

𝐃𝐄𝐈𝐍𝐄 𝐀𝐍𝐖𝐄𝐒𝐄𝐍𝐇𝐄𝐈𝐓 | 𝐑𝐄𝐈𝐍𝐄𝐑 𝐁𝐑𝐀𝐔𝐍✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang