fünfzig

449 49 1
                                    

Semuanya telah berakhir...

"Kemana kau?" Tanya suara berat kepada Nyx yang baru saja bangun dari sadarnya.

"Tenang saja, cebol. Aku tak akan meninggalkanmu, aku akan segera kembali. Lagipula, istri gilamu itu akan segera mencarimu," ucap Nyx sebelum meninggalkan Levi yang terduduk sendirian.

Levi yang mendengar hal bodoh itu, hanya mendecih.

Nyx sampai ke tempat yang cukup sepi dan jauh dari jangkauan. Ia melihat pemandangan saat ini yang tertutup oleh asap asap.

Diantara semua itu, seketika bayang Erwin dan rekan prajurit prajurit lainnya muncul dihadapannya dengan senyuman bangga dari mereka semua.

Nyx tersenyum lemah, hingga akhirnya air mata lolos dari iris mata yang sudah tak merah itu, dan berubah menjadi mata normalnya kembali.

"Kalian melihat semuanya dari sana? Erwin.. Kalian.. Rolan, Herrik, Rika.." Nyx tak bisa lagi berkata apa apa, karena rasa sesak dan bahagia dihatinya.

Ia menaruh kepalan tangan kanannya didada kiri, dan bayangan mereka semua yang berada dihadapannya saat ini.

Setelah bayang mereka menghilang, perlahan sosok tiga orang yang amat sangat dirindukannya muncul dengan senyuman lebar dan bahagia.

Sepasang suami-istri dan anak lelaki berumur sekitaran lima tahun berdiri dihadapannya.

Dengan berderai air mata, Nyx ikut tersenyum lebar untuk pertama kalinya.

"Ayah... Ibu... Aaric... Aku mencintai kalian.. Selamat jalan," ucap Nyx sebelum bayangan mereka menghilang dari pandangannya.

Wanita itu tersenyum sambil terisak ditengah tengah situasi itu.

Akhirnya ia bisa melepaskan semua yang selama bertahun-tahun ini dipendamnya.

Tap tap tap

Nyx mendengar suara langkah kaki, yang begitu dikenalnya. Dengan segera ia berbalik menghadap pria itu, yang tersenyum hangat kearahnya.

Nyx balas tersenyum cerah hingga menutup kedua matanya.

Degg!!

Reiner membelakan matanya, dirasanya kini jantungnya berdebar sangat kencang melihat senyuman indah itu yang pertama kali dilihatnya dari wanita yang dicintainya itu.

Dengan langkah pendek, Nyx berjalan ke arah Reiner dan langsung mendekap tubuh pria itu.

Segera itu, Reiner membalas pelukan dari Nyx, dan mengeratkan dekapan hangat dan berbahagia itu.

"Syukurlah..." Lirih Reiner dan
mengelus lembut rambut pendek milik Nyx, memeluk erat wanita itu seolah wanita itu akan pergi darinya.

Mereka sama sama menarik diri, dan memperhatikan satu sama lain.

Reiner menghapus sisa jejak jejak air mata diekor mata wanita itu, dan memandangnya penuh cinta.

"Warna matamu..." Reiner menggantungkan kalimatnya memperhatikan sesuatu yang berbeda dari wanita itu.

"Hn, selain kekuatan titan lenyap, kekuatan turun temurun ini juga ikut lenyap.. Tapi, tetap saja aku terlihat menyeram-"

"Aku mencintaimu, Nyx. Teramat sangat mencintaimu! Saat pertama kali melihatmu pun- kau sangat cantik dan mempesona! Kau- kau membuatku tergila-gila akan dirimu. Sungguh mati aku mencintaimu! Aku ingin terus bersamamu, menghabiskan sisa hidupku bersamamu. Aku benar-benar mencintaimu!" Ucap Reiner bertubi tubi melayangkan kata kata cinta pada wanita itu.

Seketika pipi Nyx bersemu merah, karena ucapan pria itu yang begitu tulus padanya sampai membuatnya jadi salah tingkah.

"Tckk! Baiklah, kau berlebihan-!ayo kita harus-!!" Nyx akan segera berbalik, tapi sayangnya niatnya itu terhenti saat Reiner segera menariknya kembali kearahnya.

𝐃𝐄𝐈𝐍𝐄 𝐀𝐍𝐖𝐄𝐒𝐄𝐍𝐇𝐄𝐈𝐓 | 𝐑𝐄𝐈𝐍𝐄𝐑 𝐁𝐑𝐀𝐔𝐍✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang