Kini Nyx, Levi, Hange, juga Rheika yang terlihat sedang berlari lari disekitaran bawah pohon, yang terdapat makam Eren di bawahnya, di sampingnya ada Mikasa yang masih setia duduk di sana.
"Senang melihat Rheika yang mulai tumbuh besar." Ucap Mikasa melihat Rheika dengan bahagia lari larian kesana kemari, dengan tawa lembut yang keluar dari mulut mungilnya.
Nyx yang berada duduk disamping gadis itu, tersenyum mendengar perkataan Mikasa. "Ya.. Terkadang aku merasa sedikit tak rela, melihat anakku yang semakin hari semakin besar."
Pandangan Nyx jatuh pada syal merah, yang terlingkar menutupi leher gadis Ackerman itu. Gadis itu tetap menyimpannya bersamanya, walau Eren sudah menyuruhnya untuk melepas syal merah itu.
"Itu artinya, kau harus membuat lagi!" Hange tiba tiba menyambung, membuat Nyx hampir tersedak mendengarnya.
"Ne ne.. Benar kan, Levi?" Ujar Hange berwajah aneh dan menyikut nyikut bahu pria itu.
"Tck, daripada aku. Mengapa tidak kalian berdua saja yang membuatnya," desis Nyx kepada kedua orang itu.
"Heee! Tak mungkin. Ya, kan? Levi?" Saut Hange.
"Buatlah bersama titan!" Balas Levi.
Mikasa yang mendengar percakapan ambigu itu, hanya menggelengkan kepalanya dan terkikik geli mendengar hal hal aneh itu.
Nyx yang melihat Mikasa, pun ikut tersenyum melihat gadis itu.
"Ngomong-ngomong, kapan mereka sampai?" Mikasa tiba tiba bertanya.
Jujur, ia juga sudah begitu merindukan teman teman seperjuangannya dulu, dan merindukan kebersamaan mereka.
"Hm bertepatan sekali, itu mereka!" Ucap Nyx tersenyum melihat siluet beberapa orang yang berjalan mendekat ke arah mereka.
"Papa! Papa! Papa!!" Pekik Rheika segera berlari ke arah Reiner.
Reiner mengembangkan senyumannya, kala mahkluk mungil itu dengan gembira menyambut kedatangannya. Ia segera mengangkat gadis mungil itu, dan menciumnya penuh rindu.
"Kau begitu merindukan papamu, hm?" Reiner bertanya dan menciumi gemas pipi gembul milik Rheika.
"Ne! Ne! Papa!" Pekikan Rheika membuat semua orang gemas, melihat pemandangan itu.
"Yahkkk kuso! Aku jadi ingin punya anak!" Ucap Jean tampaknya ingin cepat cepat menimang buah hati.
"Aaaa betapa menggemaskannya!" Ucap Hange menggoyang goyangkan tubuhnya.
"Kuso megane!"
"Kalian sudah datang!" Ucap Mikasa senang, dan berdiri untuk menyambut teman temannya.
"Mi ka Sa...!!!"
Sasha dengan histeris segera menyambar memeluk Mikasa dengan erat. "Aku merindukanmu!"
"Sasha, kau akan membuatnya kehabisan nafas!" Ucap Connie sambil menggeleng gelengkan kepalanya.
"Syukurlah kalian tiba dengan selamat. Kupikir kalian sudah ditenggelamkan hidup hidup," Nyx tiba-tiba berkata membuat seluruh pandangan tertuju kearahnya.
"Oi.." Tegur Levi tak habis pikir dengan wanita ini.
"Nyx-san, kau memang tidak pernah berubah," ucap Connie sweat drop mendengar hal itu.
"Reiner, bagaimana bisa kau tahan menikah dengan wanita sadis ini!" Bisik Jean kearah Reiner yang masih bisa terdengar oleh Nyx.
"Kuharap gadis pelajar itu juga tahan melihat wajah kudamu yang setiap hari menggodanya," balas Nyx tak kalah sinis kepada pria itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/323165619-288-k159386.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐄𝐈𝐍𝐄 𝐀𝐍𝐖𝐄𝐒𝐄𝐍𝐇𝐄𝐈𝐓 | 𝐑𝐄𝐈𝐍𝐄𝐑 𝐁𝐑𝐀𝐔𝐍✔️
Fanfiction[ REINER BRAUN X OC/READER ] Wegen dir, deine Anwesenheit. Iris berwarna Onyx itu terlihat sangat gelap dan dalam.. Tapi, dibalik semua kegelapan itu, terdapat sebuah cahaya yang sudah lama tidak muncul dari sana. Iris merah darah itu menjelaskan se...