acht und dreißig

109 13 3
                                    

Para kampret ini berisik sekali!

Kini keadaan menjadi gemuruh. Mereka menjadi saling memperebutkan serum Titan itu untuk di suntikan kepada Erwin, atau Armin.

Disana, Nyx hanya terduduk diam disamping Erwin. Tak berniat ikut campur kali ini, walau sekalipun memperebutkan serum Titan untuk menghidupkan kembali sang komandan.

Nyx melihat mereka yang terlihat menjadi ingin saling membunuh satu sama lain.

"Nee Erwin, bangun sialan! Lihat para prajurit prajuritmu ini yang akan saling membunuh satu sama lain, untuk menghidupkanmu kembali!" Nyx berkata, memandang kosong kearah mereka semua disana.

Levi dengan bersikeras ingin menghidupkan Eren kembali, begitupula dengan Mikasa. Kedua Ackerman itu menjadi saling beradu.

"Nee, Nyx-heichou! Kenapa kau diam saja! Cepat hentikan mereka dan ambil serum itu! Suntikkan pada komandan Erwin!" Teriak Floch kepada Nyx yang daritadi hanya duduk termenung.

"Terserah kalian saja! Aku tak peduli mau Armin ataupun Erwin yang akan disuntikkan." Nyx berkata datar tanpa ekspresi apapun.

"Apa!? Ada apa denganmu!? Kita harus menyelamatkan daicho! Dialah yang memimpin kita selama ini! Bukankah kau juga sangat dekat dengannya?" Teriak Rolan tak terima dengan perkataan Nyx.

"Dengar itu Erwin? Bahkan bedebah yang baru saja bergabung itu, telah termakan oleh dirimu." Bisik Nyx kepada Erwin, yang entah masih dengar ataupun tidak.

"Semua orang pergi dari sini! Aku akan membuat Erwin memakan Bertholdt!" Teriak Levi sambil memegang serum titan.

Jadi, dia memilihmu Erwin?

Sesaat itu, Rolan segera pergi mendekati Nyx dan membantunya berdiri. "Ayo pergi."

"Aku tetap disini." Ucap Nyx berdiri menatap Levi yang kini juga menatapnya.

"Apa!? Tapi-!

"Biarkan dia." Ucap Levi dan segera berjalan mendekati tubuh Bertholdt.

Rolan menghela nafas pasrah dan akhirnya segera ikut pergi, mengikuti yang lainnya.

"Levi." Panggil Nyx kepada pria cebol itu untuk pertama kalinya memakai namanya.

Levi mengalihkan pandangannya kearah wanita itu lagi. "Nani?"

"Pilihanmu ini, akan berpengaruh dimasa depan nanti." Ucap Nyx.

Levi hanya menatap Nyx sekilas kemudian mulai mempersiapkan serumnya untuk segera disuntikkan ke lengan Erwin.

Plakk!

Disaat itu juga Erwin tanpa sadar mengangkat tangannya ke yang akan segera disuntikkan ke atas.

Levi maupun Nyx terlihat terkejut dengan hal itu. "Erwin!"

"Sensei.. Bagaimana kita tahu tak ada lagi manusia diluar tembok?" Erwin mengatakan hal itu.

Erwin, apa kau sudah menentukan akhirmu?

Erwin, aku tak menepati janjiku padamu. Aku belum menceritakan tentang hal yang ku ketahui diluar sana, bahkan tentang diriku sendiri. Dan liontin itu...

Nyx. Itu bukan namaku yang sebenarnya. Ada nama yang diberikan ayah dan ibuku padaku. Namaku adalah...

Annora Xaford-

Tidak.

Annora Syald.

...

𝐃𝐄𝐈𝐍𝐄 𝐀𝐍𝐖𝐄𝐒𝐄𝐍𝐇𝐄𝐈𝐓 | 𝐑𝐄𝐈𝐍𝐄𝐑 𝐁𝐑𝐀𝐔𝐍✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang