sech sund vierzig

73 15 0
                                    

"Ya.. Terima kasih telah mengingatkan."

"Tcah, kau masih saja!" Geram Reese kemudian dengan kasar ia menarik kerah Nyx lagi, membuatnya berdiri.

Reese mendorong tubuh Nyx sampai punggung wanita itu menghantam tembok kapal dengan keras.

Nyx tetap sama sekali tak membalas, ia terus menundukkan kepalanya.

"Bukankah kau kuat? Kenapa... Kau tak membalasku hah?" Reese menatap Nyx tak tahan lagi.

Nyx membuang nafas berat, kemudian sedikit memasang seringai diwajahnya.

"Jika aku membalasmu... Kau sudah pasti mati." Lirih Nyx namun dengan nada dingin.

"Hah!? Dengan kondisimu yang bahkan hampir mati ini! Kau masih-ahkkk!!" Perkataan Reese terhenti saat tiba tiba satu tangan berhasil menyekik lehernya kuat.

Semakin lama cekikan itu semakin kuat, membuat Reese menggeliat untuk berusaha melepaskan diri, tapi ternyata tenaga Nyx lebih kuat darinya.

Sial! Aku tak bisa bernafas! Batin Reese bersusah payah.

Reese berusaha ingin menendang dan memukul Nyx, tapi semua itu hanya sia sia karena cekikan pada leher Reese membuatnya hampir tak bisa bergerak.

Nyx mengangkat kepalanya, menatap datar wanita yang kini dibuatnya hampir mati itu.

Setelah dirasanya wanita itu mulai melemas, Nyx merubah posisi mereka menjadi kebalikan.

Ia mendorong punggung Reese ke dinding kapal, membuat hal yang sama seperti yang dilakukan Reese padanya tadi.

Nyx mendorong keras wanita itu, dan segera melepaskan cekikan dari lehernya. Sesaat kemudian Nyx menarik pedangnya dan mengarahkannya kepada Reese.

Nafas Reese tercekat, saat merasakan ujung pedang milik Nyx sudah tersentuh ke kulit lehernya.

Reese yang saat itu akan jatuh kebawah, terpaksa tetap mempertahankan tubuhnya. Karena jika ia terjatuh, mungkin saja kepalanya sudah membelah dua sekarang.

Nyx menatap saudari tirinya itu dengan penuh kemenangan, tapi lama kelamaan pandangannya mulai mengabur dan....

BRUKKKK

"Nyx!"

"Kau sudah bangun?"

Nyx menolehkan kepalanya, dan yang duluan dilihatnya adalah Reese.

Kini dirinya berada salah satu ruangan di kapal, karena dirinya tadi sempat tak sadarkan diri, berkat wanita yang kini tengah terduduk sambil menatapnya.

"Apa yang kau lakukan disini?" Nyx berkata dingin kepada wanita itu.

"Tak kusangka aku berubah pikiran secepat ini! Padahal tujuan utama ku adalah kau!" Tunjuk Reese kepada Nyx.

"Lalu apa tujuanmu setelah itu?" Tanya Nyx masih tak melepaskan pandangannya kearah wanita itu.

"Membunuhmu tak membuat perubahan, dan kau benar hanya akan sia sia... Dengan kondisi seperti ini, tak seharusnya aku melakukan ini, padahal aku ingin keluargaku di Marley selamat. Ya... Bantuan kalian diperlukan...

Pikiranku kacau, sampai akhirnya aku rela menyelinap dan melakukan hal seperti tadi. Ahh,.. Aku sudah gila! Gomenee" Ucap Reese berjalan dan merebahkan dirinya dikasur yang Nyx tempati saat ini.

Nyx menatap datar wanita itu, dan benar saja yang dikatakannya tadi.

"Tenang saja. Aku hanya sekali menghajar wajahmu, jadi kau tetap terlihat cantik."

𝐃𝐄𝐈𝐍𝐄 𝐀𝐍𝐖𝐄𝐒𝐄𝐍𝐇𝐄𝐈𝐓 | 𝐑𝐄𝐈𝐍𝐄𝐑 𝐁𝐑𝐀𝐔𝐍✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang